ESDM beri sinyal bakal revisi program pembangkit listrik 35.000 MW
Merdeka.com - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman mengisyaratkan kemungkinan akan merevisi program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW. Hal ini berdasarkan faktor melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Jarman mengatakan, program pembangunan megaproyek 35.000 MW dilakukan atas kajian kebutuhan listrik dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,0 persen hingga 6,5 persen per tahun selama lima tahun berturut-turut.
"Tentunya kalau, katakan lah, pertumbuhan ekonomi tidak setinggi itu, memang mungkin perlu dilihat lagi. Itu saja sebenarnya," kata Jarman seperti dilansir Antara, Minggu (15/8).
-
Bagaimana cara mobil listrik mempengaruhi jumlah pekerjaan? Pekerjaan yang berkaitan dengan pengelasan, pengolahan logam, serta manajemen bisnis dan administrasi diperkirakan akan berkurang seiring dengan meningkatnya penggunaan mobil listrik.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa yang PLN lakukan untuk revitalisasi kelistrikan Istana? PLN melakukan penguatan sistem kelistrikan dan menata ulang infrastruktur kelistrikan Istana dengan menerapkan teknologi paling modern.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
-
Mengapa PLN revitalisasi kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta? “Padahal Istana Kepresidenan Jakarta ini menjadi lokasi sangat vital bagi bangsa Indonesia. Istana ini menjadi pusat kegiatan pemerintahan dan menjadi wajah Indonesia di mata dunia, untuk itu kami revitalisasi sistem kelistrikannya agar semakin andal,“ ujar Darmawan.
Namun, Jarman menegaskan masih diperlukannya batas cadangan listrik guna menghindari adanya kekurangan atau defisit. Menurut dia, batas cadangan listrik perlu dijaga kalau-kalau pembangunan pembangkit mundur dan kebutuhan tetap tinggi sehingga menyebabkan kekurangan pasokan listrik.
Saat ditanya apakah pemerintah akan melakukan penyesuaian untuk pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) dan PT PLN dalam memenuhi target program 35.000 MW, Jarman mengatakan hal itu akan dibahas secara berkala dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
"Yang jelas, setiap tahun RUPTL itu harus di 'review' ulang untuk melihat perkembangan terkini baik pertumbuhan ekonomi maupun progres dari semua pembangkit yang ada. Prinsipnya, kenapa kita 'declare' 35.000 MW itu karena suatu kebutuhan. Urusan mampu, itu lain lagi, itu yang kita perjuangkan," tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) bidang Maritim Rizal Ramli meragukan proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (mw) bisa terealisasi. Bahkan, dia menyebut proyek itu terbilang tidak masuk akal.
"Mana yang betul-betul masuk akal. Jangan memberikan target terlalu tinggi tapi dicapainya susah. Supaya kita realistis," ujar Rizal di Kantor Menko Maritim, Jakarta, Kamis (13/8).
Sehingga, bakal memanggil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said dan Dewan Energi Nasional (DEN) untuk membicarakan ulang terkait program ini. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaRealisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaRealisasi program insentif kendaraan listrik, baik mobil listrik maupun motor listrik belum maksimal.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaPercepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaPemerintah waspadai dampak el nino pengaruhi suplai listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProses pensiunan dini bakal mempertimbangkan keekonomian dan tidak timbulkan gejolak.
Baca SelengkapnyaSubsidi konversi motor listrik juga akan naik dari sebelumnya Rp7 juta menjadi Rp10 juta.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM menilai pelebaran batas daya ini diperlukan menyesuaikan dengan perkembangan model bisnis saat ini.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM beberkan penyebab bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia tidak akan mencapai target di 2025.
Baca Selengkapnya