ESDM Catat Realisasi Lifting Migas 2020 Capai 1.682 MBOEPD
Merdeka.com - Sepanjang 2020, Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) mencatat realisasi lifting minyak dan gas bumi sebesar 1.682 Milion Barrel Oil of Equivalent Per Day (MBOEPD). Angka tersebut sebesar 99,1 persen dari yang ditargetkan yaitu 1.697 MBOEPD.
"Lifting migas tahun 2020 mencapai 1.682 MBOEPD atau 99,1 persen dari yang ditargetkan," kata Menteri ESDM, Arifin Tasrif, dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Sektor ESDM Tahun 2020 Dan Rencana Kerja Tahun 2021 secara virtual, Jakarta, Kamis (7/1).
Capain ini terdiri dari lifting minyak bumi sebesar 705 MBOEPD dari target 707 MBOEPD. Sedangkan, lifting gas sebesar 992 MBOEPD dari target 975 MBOEPD.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Apa capaian utama Pertamina Hulu Energi di tahun 2024? PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 548 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2,86 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) hingga trimester 1 tahun 2024 yang merupakan konsolidasi dari seluruh anak usaha PHE.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Kapan Pertamina mencapai peringkat ESG nomor satu dunia? Kado ulang tahun Pertamina untuk Indonesia tercermin dari kinerja Pertamina Grup yang optimal pada tahun 2023, disertai pengakuan internasional bagi Pertamina diantaranya peringkat ESG (environmental, social and governance) nomor satu dunia untuk subsektor migas terintegrasi.
Menteri Arifin menargetkan pada 2021 lifting minyak bumi dan gas sebesar 1.712 MBOEPD.
Pemerintah Telah Bangun 673.000 Jaringan Gas Rumah Tangga per Akhir 2020
Pemerintah, lanjutnya, mencatat telah merealisasikan 135.286 jaringan gas kota (jargas). Sampai dengan 2020 tercatat sudah ada 673.000 sambungan gas rumah tangga.
"Tahun 2020 ada 135.000 sambungan gas rumah tangga," katanya.
Pembangunan infrastruktur tersebut dilakukan di 23 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Program sambungan gas rumah tangga ini dinilai lebih praktis, bersih dan aman dibandingkan dengan penggunaan tabung LPG 3 kilogram.
Menteri Arifin mengatakan, pada 2021, ditargetkan akan ada 120.776 sambungan gas ke rumah tangga. Sehingga pada akhir tahun nanti akan ada 794.000 sambungan rumah jaringan gas.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaRekor produksi minyak dan gas tersebut menjadi momentum yang sudah ditunggu-tunggu sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran produksi migas akan merosot.
Baca SelengkapnyaPenurunan realisasi lifting migas sebagai dampak adanya sejumlah kecelakaan kerja di awal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSKK Migas menargetkan lifting minyak hingga 1 juta barel per hari hingga 2030.
Baca SelengkapnyaSeluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG)
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaRealisasi lifting minyak bumi di semester I-2024 tidak mencapai target karena banjir di Blok Rokan.
Baca SelengkapnyaRealisasi produksi minyak 1 juta barel per hari seharusnya bisa tercapai pada tahun 2030 mendatang.
Baca SelengkapnyaSelama 2 tahun menjadi Subholding Upstream Pertamina, PHE menorehkan kinerja positif.
Baca SelengkapnyaJumlah produksi kumulatif telah melampaui target komitmen rencana pengembangan (POD) awal, dengan perkiraan volume cadangan minyak sebesar 450 juta barel.
Baca SelengkapnyaPHE diharapkan bisa terus meningkatkan kinerja positif sehingga kontribusi terhadap perekonomian nasional akan semakin tinggi.
Baca Selengkapnya