Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

ESDM harap Pertamina bisa garap ladang minyak & jual avtur di Saudi

ESDM harap Pertamina bisa garap ladang minyak & jual avtur di Saudi Pertamina. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap PT Pertamina (Persero) bisa berinvestasi di Kerajaan Arab Saudi, salah satunya melalui penjualan avtur bahan bakar pesawat.

"Kerja sama terus kami dorong karena tidak hanya Arab Saudi yang investasi di sini, Pertamina diharapkan juga investasi. Pertamina bisa jual avtur di sana," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja seperti ditulis Antara, Kamis (2/3).

Wiratmaja berharap ada peningkatan investasi energi terutama dalam kaitan dengan kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia. Pemerintah mendorong agar Pertamina bisa menjual avtur ke Arab Saudi, bahkan mengakuisisi ladang minyak di sana.

Orang lain juga bertanya?

Pertamina diharapkan mengulang kerja sama intensif seperti yang dilakukan dengan Iran terkait pengembangan lapangan migas di Ab-Teymour dan Mansouri yang memiliki estimasi cadangan masing-masing lebih dari 1,5 miliar barel.

"Kami juga dorong Pertamina akuisisi ladang minyak di Arab Saudi, seperti Iran kemarin sangat intensif. Pertamina diberikan dua ladang minyak di Iran untuk pengolahan," kata Wiratmaja pula.

ESDM juga berharap pengusaha dari Arab Saudi bisa mengembangkan investasi sektor energi tidak hanya sektor hilir, tetapi juga hulu Indonesia. Ada pun perusahaan minyak Arab Saudi, Saudi Aramco, sebelumnya telah sepakat menjalin kerja sama dengan Pertamina untuk proyek pengembangan kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap di Jawa Tengah yang ditargetkan akan selesai setahun lebih cepat dari target awal menjadi 2021.

Menurut Wiratmaja, sektor energi nasional masih kurang menarik apabila dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Vietnam, Malaysia, dan Singapura. Karena itu, Indonesia perlu meningkatkan gairah investasi di tengah persaingan global, agar sektor hulu energi nasional menjadi menarik bagi pengusaha.

"Yang sudah ada investasi hilir itu kilang, untuk hulu kami sangat membuka kesempatan. Makanya, kita harus buat lebih atraktif. Dalam persaingan global, kita masih kalah dengan Vietnam dan negara-negara tetangga," ujar Wiratmaja.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pertamina Optimistis Kembangkan Sustainable Aviation Fuel di Indonesia
Pertamina Optimistis Kembangkan Sustainable Aviation Fuel di Indonesia

PT Pertamina (Persero) memaparkan keyakinannya untuk mengembangkan binis Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Perkuat Ketahanan Energi Nasional, Pertamina-ENI Teken MOU Pengelolaan Hulu Migas
Perkuat Ketahanan Energi Nasional, Pertamina-ENI Teken MOU Pengelolaan Hulu Migas

Menurut Nicke, ENI merupakan salah satu perusahaan migas yang sukses melakukan eksplorasi.

Baca Selengkapnya
Tak Lagi Andalkan Tesla, Erick Thohir Terbang ke Timur Tengah Cari Investasi Buat Pabrik Mobil Listrik
Tak Lagi Andalkan Tesla, Erick Thohir Terbang ke Timur Tengah Cari Investasi Buat Pabrik Mobil Listrik

Tujuannya untuk menjemput investasi pembangunan pabrik mobil listrik di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jajaki Peluang Baru Sektor Hulu Migas, BUMN Energi Tanzania Gandeng Pertamina
Jajaki Peluang Baru Sektor Hulu Migas, BUMN Energi Tanzania Gandeng Pertamina

Pertamina melalui PIEP dan TPDC telah melaksanakan lingkup capability building batch 1 serta kegiatan evaluasi blok hulu yang disepakati oleh Pertamina & TPDC.

Baca Selengkapnya
Di COP28 Dubai, Pertamina Sampaikan Panas Bumi Adalah Energi Terbarukan Paling Potensial
Di COP28 Dubai, Pertamina Sampaikan Panas Bumi Adalah Energi Terbarukan Paling Potensial

Energi terbarukan yang paling potensial adalah panas bumi yang dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.

Baca Selengkapnya
Kejar Target Produksi 1 Juta Barel Minyak di 2030, Pertamina Patra Niaga Resmi Kolaborasi dengan SKK Migas
Kejar Target Produksi 1 Juta Barel Minyak di 2030, Pertamina Patra Niaga Resmi Kolaborasi dengan SKK Migas

Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk menjadi solusi energi dan mitra dekarbonisasi utama bagi industri hulu migas.

Baca Selengkapnya
Pertamina hingga Kementerian ESDM Kunjungi China Belajar Tingkatkan Produksi Minyak
Pertamina hingga Kementerian ESDM Kunjungi China Belajar Tingkatkan Produksi Minyak

Pertamina akan menjalin kerjasama melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO) dengan Sinopec.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Mahal, Pemerintah Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari
Harga Minyak Mahal, Pemerintah Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari

PHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.

Baca Selengkapnya
Kinerja Pertamina di Era Prabowo Diyakini Bakal Meningkat dan Wujudkan Kemandirian Energi
Kinerja Pertamina di Era Prabowo Diyakini Bakal Meningkat dan Wujudkan Kemandirian Energi

Melalui dukungan yang semakin kuat dari Pemerintahan Prabowo, akan membuat performa BUMN termasuk Pertamina semakin meningkat.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Minta Sumur Migas Tua Dikelola dengan Mitra, Begini Respons Pertamina Hulu Energi
Pemerintah Minta Sumur Migas Tua Dikelola dengan Mitra, Begini Respons Pertamina Hulu Energi

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir sejak 2020 hingga 2023 pertumbuhan produksi migas domestik mengalami peningkatan sebesar 1,45 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Minta Sumur Migas Idle Dikerjasamakan, Praktisi Sebut PHE Sudah Terbiasa dengan Mitra
Pemerintah Minta Sumur Migas Idle Dikerjasamakan, Praktisi Sebut PHE Sudah Terbiasa dengan Mitra

Kerja sama juga bisa dilakukan dengan perguruan tinggi atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Baca Selengkapnya
Perusahaan Asal Italia Resmi Kelola Proyek Migas Laut Dalam IDD
Perusahaan Asal Italia Resmi Kelola Proyek Migas Laut Dalam IDD

IDD merupakan proyek terintegrasi dari beberapa lapangan dan wilayah kerja di laut dalam Kutai Basin, dengan kedalaman mencapai 1.000-2.000.

Baca Selengkapnya