ESDM: Investasi mulai berkurang sejak adanya UU Migas
Merdeka.com - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengaku investasi migas dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Hal ini di sebabkan diberlakukannya Undang-Undang Migas Nomor 22 tahun 2001.
"Kalau jangka panjang, berbagai kondisi goncangan pertama itu UU Migas 2001, artinya investasi mulai berkurang sejak 2001. Ini regulasi yang harus kita susun secara konsisten. Regulasi harus kita buat konsisten dan atraktif untuk investor migas di hulu untuk jangka panjang," ujar Wirat dalam diskusi Energi Kita yang digagas merdeka.com, RRI, Sewatama, IJTI, IKN dan IJO di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (12/2).
Kemudian jika dilihat dari sisi lain turunnya investasi migas juga dipengaruhi oleh harga minyak. "Untuk jangka pendek sangat dipengaruhi harga minyak. Saat tinggi, investasi mencapai USD 20,3 miliar. Tapi dengan harga minyak turun terus tinggal USD 11 miliar jadi cukup banyak di sisi hulu," ujarnya.
-
Apa penyebab kerugian PT Timah di tahun 2023? Virsal mengatakan penyebab terbesar kerugian tersebut karena harga timah di pasar global tengah mengalami penurunan. Alhasil, pendapatan yang dicatatkan PT Timah Tbk ikut turun.
-
Apa kendala pengembangan migas di Indonesia Timur? Namun, untuk kembangkan Indonesia timur perlu banyak inisiatif. Salah satunya dari sisi penyediaan infrastruktur. “Akses market juga penting, infrastruktur di timur berbeda dengan di Indonesia bagian barat. Kalau di barat sudah ada bahkan tersambung ke Singapura, ada juga ke Pulau Jawa. Sementara di timur sedikit infrastruktur, hanya dihubungkan oleh LNG. Sementara market juga belum ada, belum banyak industri di sana (Indonesia timur),“ paparnya.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Bagaimana PT Timah mengalami kerugian? 'Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply,' sambung Virsal. Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya mengalami peningkatan. Salah satu yang disebut Malaysia karena produksinya mampu bertambah sepanjang 2023 lalu.
-
Kenapa kerugian negara dibebankan ke PT Timah? 'Sehingga kewajiban ini melekat ada di PT Timah,' ujar Febri di Jakarta, Kamis, (30/5).
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
"Sedangkan di sisi hilir harusnya kita banyak benefit dengan harga minyak yang turun. Tapi ternyata masih stabil sekitar USD 1 miliar. Kita harap dengan kilang Bontang, Tuban, cadangan operasional dan cadangan penyangga kita harap investasi akan maju pesat sekali mengambil adanya minyak yang murah," sambungnya.
Untuk itu, pemerintah juga terus berupaya untuk menarik investor agar berinvestasi migas di Indonesia dengan merevisi Peraturan Pemerintah nomor 79.
"Revisi PP 79 supaya menarik untuk investor, gross split dengan sistem yang sebelumnya itu birokratis sekali, dari temuan reserve sampai berproduksi itu 16 tahun. Padahal waktu yang diperlukan itu cuma 6 tahun dengan regulasi gross split kita harapkan bisa lebih cepat lagi," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaTerjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.
Baca SelengkapnyaPenurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, di antaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaLuhut menerjunkan tim gugus tugas Kemenko Marves untuk mengidentifikasi masalah ketahanan energi.
Baca SelengkapnyaInvestor makin kurang menaruh minat pada sektor minyak.
Baca SelengkapnyaSejak 2020, tren gairah investasi hulu migas di Indonesia berubah cukup drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2022 hingga 2024, produksi atau lifting minyak Indonesia terus menurun, hanya mencapai sekitar 600.000 barel per hari,
Baca SelengkapnyaSKK Migas memprediksi, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini akan berada di bawah target yang ditetapkan dalam APBN 2023.
Baca SelengkapnyaInvestasi hulu migas di 2023 naik 13 persen dari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi meningkat 15 persen dari realisasi 2023 senilai USD 13,7 miliar.
Baca Selengkapnya