ESDM: Kita Tidak Mengemis Keluar Negeri Agar Transformasi EBT Dipercepat
Merdeka.com - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana membantah Pemerintah Indonesia mengemis kepada dunia internasional dalam mempercepat transformasi energi baru dan terbarukan (EBT) untuk mewujudkan emisi nol persen atau net zero emission pada 2060 mendatang.
"Sekali lagi kita tidak menghibah, tidak mengemis ke orang orang atau luar negeri agar (transformasi EBT) bisa dipercepat," terangnya dalam diskusi virtual Greenpeace Indonesia bertajuk Transisi Energi untuk Menghentikan Krisis Iklim, Selasa (23/11).
Sebab, kata Rida, permintaan dukungan investasi oleh Pemerintah Indonesia terhadap dunia internasional digunakan untuk membiayai program-program percepatan transformasi EBT yang jelas dan terukur.
-
Bagaimana cara Motor Listrik Indonesia mengurangi emisi? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
-
Bagaimana Pertamina mencapai target Net Zero Emission 2060? Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mencapai target Net Zero Emission 2060? Demi mencapai target Net Zero Emission 2060 PT Pertamina (Persero) telah melaksanakan berbagai program yang hasilnya telah terlihat nyata. Pertamina pamerkan deretan capaian tersebut pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau Conference of the Parties 28 di Uni Emirat Arab.
-
Bagaimana IKN Nusantara akan mencapai nol emisi? Otorita Ibu Kota Nusantara memiliki lima area fokus untuk mencapai kota nol bersih, antara lain; pertama, kehutanan dan penggunaan lahan lainnya. Membalikkan deforestasi menjadi reboisasi. Kedua, energi. Tidak menggunakan bahan bakar fosil untuk energi, listrik, dan transportasi.
-
Kapan Pertamina akan capai target Net Zero Emission? Nicke mengungkap energi adalah katalis pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya disaat yang sama, Indonesia terutama Pertamina perlu mengamankan energi sekaligus mengurangi karbon untuk mendukung target pemerintah mengenai Net Zero Emission pada 2060 mendatang.
-
Pertamina tekan emisi dengan cara apa? Upaya yang dilakukan untuk pencegahan efek rumah kaca atau GHG antara lain; pemanfaatan biofuel untuk kapal-kapal PIS di mana 50% kapal yang dioperasikan sudah memanfaatkan Bio Fuel, pengoperasian kapal-kapal berteknologi dual fuel seperti Very Large Gas Carrier (VLGC) yang lebih ramah lingkungan, instalasi peralatan energy saving device di kapal-kapal, pemasangan solar panel, efisiensi operasional, serta upaya lainnya yang sesuai dan memenuhi sertifikasi Energy Efficiency Existing Ship Index (EEXI) dan Carbon Intensity Indicator (CII).
"Jadi, kita sudah punya program (pengembangan EBT). Ini loh roadmap kami, kalau you bantu, ini kalau you support," ungkapnya.
Pun, pihaknya memandang persoalan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama penduduk bumi. Sehingga, keterlibatan dunia internasional diperlukan untuk mencapai emisi nol persen di 2060 mendatang.
"Karena kita nggak mungkin lakukan) tranformasi energi) sendiri. Apalagi kalau latar belakang menyelamatkan bumi, lah bumi kan dihuni ramai-ramai," tandasnya.
Jokowi Minta Amerika Serikat Jangan Janji Investasi, tapi Duitnya Tidak Nongol
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan di sela-sela kunjungan kerja luar negeri beberap waktu lalu sempat berbicang dengan PM Inggis Boris Johnson, dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Dalam pertemuan tersebut Jokowi mengutarakan masih adanya kesenjangan dari sisi pembiayaan antara energi fosil dan energi hijau.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Scottish Event Campus (SEC), Glasgow Skotlandia, Senin, 1 November 2021. (Istimewa)
Dalam pertemuan tersebut Jokowi mengutarakan masih adanya kesenjangan dari sisi pembiayaan antara energi fosil dan energi hijau.
"Negara-negara gede jangan hanya bicara saja, tapi ini ada problem gap ini siapa yang nanggung, siapa yang harus menyelesaikan, kalau negara berkembang tidak mungkin nyuruh-nyuruh, tidak bisa kita," kata Jokowi saat menceritakan pertemuan tersebut kepada para kepada komisaris dan direksi PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) di Istana Kepresidenan dikutip dalam akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/11).
"Nah mereka kelihatannya sudah mau dari janji investasi setiap tahun USD 100 miliar untuk semua seluruh dunia, jangan hanya memberi bayangan angka, tapi duitnya gak nongol, kita ngomong blak-blakan saja," lanjutnya.
Sebab itu Jokowi mengingatkan saat ini harus dimulai melakukan transisi energi. Dari tenaga surya hingga bayu.
"Karena akan ditekan kita. Jangan berinvestasi di Indonesia karena masih menggunakan energi fosil, jangan beri bantuan ke Indonesia karena masih menggunakan fosil, nekennya pasti kayak gitu. Ini yang harus kita antisipasi," bebernya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luhut mempersilakan investor asing masuk Indonesia untuk terlibat dalam program transisi energi.
Baca SelengkapnyaDampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca SelengkapnyaJalan dekarbonisasi merupakan panduan penting menuju net zero emission.
Baca SelengkapnyaPemerintah tidak ingin Indonesia sembrono dalam mengekspor energi hijau.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM menyebut, perubahan iklim adalah tantangan bersifat kompleks yang tidak hanya bisa diselesaikan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diperlukan untuk mengurangi tingkat emisi dari operasional smelter. Termasuk dalam mengejar target nol emisi karbon.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong program transisi energi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPercepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaKetersediaan batu bara yang melimpah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM Arifin Tasrif terus mengundang lebih banyak mitra internasional untuk mendukung percepatan program transisi energi
Baca SelengkapnyaRumah bersama ini merupakan komitmen pemerintah untuk memperkuat kolaborasi antar kementerian/lembaga terkait untuk percepatan transisi EBT.
Baca Selengkapnya