ESDM klaim 43 daerah terluar Indonesia sudah nikmati listrik
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercita-cita, dalam lima tahun kepemimpinannya, bakal mewujudkan megaproyek pembangkit 35.000 MW. Tujuannya agar seluruh wilayah di Tanah Air bakal menikmati listrik secara merata.
Untuk tahap awal, Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan 47 wilayah terluar di Indonesia bakal menikmati listrik.
Direktur Jenderal Kelistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan hingga saat ini sebanyak 43 dari target 47 wilayah sudah dialiri listrik. "Status minggu kemarin, 43 lokasi sudah selesai (dialiri listrik)," ujar Jarman dalam diskusi Energi Kita yang digelar merdeka.com, RRI, IJTI, IKN, DML dan Sewatama di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (9/8).
-
Kapan Hari Listrik Nasional diperingati? Hari Listrik Nasional yang diperingati setiap tanggal 27 Oktober merupakan momen penting bagi bangsa Indonesia untuk menghargai peran listrik dalam kehidupan sehari-hari dan pembangunan nasional.
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
-
Kapan program Listrik Desa dimulai? Kebahagiaan yang dirasakan Mama Lodia ini mulai hadir di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak pertama kali menjabat.
-
Kenapa 27 Oktober jadi Hari Listrik Nasional? Tanggal 27 Oktober kemudian diperingati sebagai Hari Listrik Nasional, yang tidak hanya milik PLN, tetapi juga milik seluruh pemangku kelistrikan dan seluruh masyarakat Indonesia.
-
Bagaimana program Listrik Desa mencapai daerah terpencil? Program ini mendesak dilakukan karena pasokan listrik di Indonesia belum merata. Per September 2016, Indonesia baru punya pembangkit listrik dengan total daya 4.133 MW. Sementara 12.317 MW masuk masa konstruksi, dan 8.641 MW dalam penyelesaian kontrak.
-
Dimana energi listrik digunakan? Energi listrik memiliki peran yang sangat penting sebagai sumber penerangan dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat utama dari energi listrik sebagai sumber penerangan adalah memberikan cahaya yang diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas di dalam atau di luar ruangan, terutama pada malam hari.
Diharapkan, lanjut Jarman, sisa empat wilayah lainnya mampu rampung dalam beberapa hari ke depan. "Sehingga nanti bisa diresmikan oleh Menko Maritim dan ESDM tanggal 20 Agustus mendatang," tuturnya.
Peresmian sendiri rencananya bakal digelar di salah satu Pulau di Maluku Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Susilo sesumbar pada 17 Agustus 2015 mendatang daerah terpencil dan perbatasan akan menjadi terang benderang. Target itu menjadi bagian dalam proyek 35.000 MW ala Jokowi.
Menteri Indroyono menyebut jika segala persoalan izin sudah rampung. "Itu ada 47 daerah perbatasan, antara Timor Leste dengan Pulau Timur," tandasnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan Menteri ESDM Sudirman Said bakal meresmikan proyek kelistrikan 47 pulau terluar di Indonesia. Peresmian proyek kelistrikan tersebut bakal dipusatkan di Saumlaki, Maluku Tenggara Barat.
"Itu dipusatkan di Saumlaki itu. Nanti tanggal 19 Agustus 2015," ujar dia yang ditemui di Kantornya, Jakarta.
Sujatmiko memastikan PT PLN (Persero) telah melakukan pemasangan jaringan. Sehingga, listrik yang dihasilkan dapat dialirkan ke 50 hingga 100 rumah tangga.
"Instalasi sudah siap. Kalau rata-rata kapasitasnya kecil 50 hingga 60 Kwp," kata dia.
Untuk sementara, pembangkit listrik yang digunakan masih berupa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Sambil menunggu infrastruktur pembangkit listrik energi terbarukan dibangun. Nantinya, 47 pulau terluar di Indonesia bakal menggunakan dua pembangkit listrik yaitu PLTD dan energi terbarukan.
"Energi terbarukannya seperti PLTS. Tergantung wilayahnya kayak akan energi apa," ucapnya. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaSejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaRealisasi pembangunan ini melebihi target yang ditetapkan sebesar 1.035 unit.
Baca SelengkapnyaKelistrikan di IKN tidak hanya akan dipasok dari energi ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaUntuk penerapannya, Eniya melihat peluang di kawasan Indonesia Timur. Sebab, beberapa wilayah di sana masih belum punya sistem jaringan memadai.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaKapasitas tersebut cukup untuk menunjang aktivitas pelanggan baik golongan rumah rangga, tempat ibadah, industri dan bisnis.
Baca SelengkapnyaPeningkatan ini sejalan dengan berbagai program insentif pemerintah.
Baca SelengkapnyaProgram pemerataan listrik jadi salah satu agenda mendesak yang dilakukan di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKehadiran PLTS ini akan memperkuat lembaga lokal, khususnya Badan Usaha Milik Desa.
Baca SelengkapnyaDiharapkan Indonesia bisa berbalik ekspor listrik ke Negeri Jiran di masa depan.
Baca SelengkapnyaEnergi bersih yang dihasilkan di utara Indonesia ini nantinya bisa didistribusi ke beberapa negara terdekatnya seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina
Baca Selengkapnya