ESDM: Masih ada 2.519 desa yang gelap gulita
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut masih terdapat 2.519 desa di Indonesia yang benar-benar berada dalam kondisi gelap gulita. Kondisi tersebut terjadi karena ketidakmampuan pemerintah dalam menjangkau wilayah-wilayah terdalam.
Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM Maritje Hutapea mengatakan, selain 2.519 desa tersebut, masih ada 12.569 desa yang masih mendapatkan listrik secara tidak optimal. Sebab, listrik-listrik yang berada di desa tersebut hanya menyala beberapa jam saja.
"Kita tahu kemampuan negara terbatas. Kita dapat data 12.569 desa ada yang baru nyala empat jam, enam jam saja, dan 2.519 benar-benar gelap. Kami kembangkan program Indonesia terang dan swasta diarahkan ke sana, mudah-mudahan regulasi ini bikin atraktif swasta dengan sistem desentralisasi," ujarnya dalam diskusi di Gedung Patrajasa, Jakarta, Rabu (30/11).
-
Bagaimana program Listrik Desa mencapai daerah terpencil? Program ini mendesak dilakukan karena pasokan listrik di Indonesia belum merata. Per September 2016, Indonesia baru punya pembangkit listrik dengan total daya 4.133 MW. Sementara 12.317 MW masuk masa konstruksi, dan 8.641 MW dalam penyelesaian kontrak.
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
-
Apa saja manfaat program Listrik Desa? 'Masak masakan tidak pakai kayu lagi, tinggal colok saja,' ujar Mama Lodia. 'Anak-anak juga gampang belajar karena tidak tidur lagi jadi belajarnya bagus.'
-
Kapan program Listrik Desa dimulai? Kebahagiaan yang dirasakan Mama Lodia ini mulai hadir di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak pertama kali menjabat.
-
Kenapa listrik di Cinungku susah diakses? Kondisi ini tentu menyulitkan mereka, terutama bagi warga yang memiliki usaha rumahan karena listrik yang didapat dalam jumlah yang terbatas.'Kalau di sini mah keluhannya listrik, belum ada (maksimal) di sini. Jadi pusatnya jauh, belum ada tiang listrik di sini. Kalau dipakai buat usaha pakai mesin serut kayu, sanyo, suka nggak kuat,' kata warga bernama Abah Pendi, pembuat kusen pintu kayu.
-
Dimana energi listrik digunakan? Energi listrik memiliki peran yang sangat penting sebagai sumber penerangan dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat utama dari energi listrik sebagai sumber penerangan adalah memberikan cahaya yang diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas di dalam atau di luar ruangan, terutama pada malam hari.
Untungnya, lanjut Maritje, pemerintah membuat Program Indonesia Terang (PIT). Program tersebut dinilai dapat membantu pemerintah dalam mengejar rasio elektrifikasi yang masih 88,3 persen serta menjangkau wilayah terdalam.
"Elektrifikasi kita 88,3 persen, masih ada 11,7 persen yang belum terlistriki, masyarakat enggak punya akses listrik. Kita lihat negara kita kepulauan, kita miliki banyak yang sulit dijangkau jaringan PLN," kata Maritje.
Dia mengakui, Kementerian ESDM memiliki program yang sudah terencana untuk melistriki wilayah yang tak terjangkau PLN. Hanya saja, upaya tersebut masih belum terwujud dan baru terlaksana sementara melalui program PIT.
"Kita sadari ini sejak dua tahun lalu kita punya program listrik pedesaan yang PLN enggak bisa masuk ke sana. Pemerintah alokasikan anggaran tiap tahun bangun fasilitas pembangkit listrik, bangun PLTG kemudian kita passed out bertahap dan ganti dengan energi surya, angin, mikrohidro dan sebagainya, dananya dari APBN dan dana alokasi khusus," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca Selengkapnya"Yang belum teraliri itu terutama karena berada jauh dari kawasan, terutama pemukiman baru," kata Rudy
Baca SelengkapnyaSelain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca SelengkapnyaPLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaSejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaWarga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca SelengkapnyaPamekasan merupakan salah satu daerah langganan kekeringan setiap kali musim kemarau. Tahun ini, jumlah daerah kekeringan pun semakin banyak.
Baca SelengkapnyaUntuk saat ini turbin tidak bisa beroperasi karena terkendala kemarau
Baca SelengkapnyaWarga di kampung di Cianjur mengeluhkan jika mereka belum memiliki akses listrik yang memadai.
Baca SelengkapnyaSelama ini, pengembangan PLTS di Desa Nanggulan dilakukan menggunakan dana desa.
Baca SelengkapnyaBerada di ujung Tasikmalaya, daerah tersebut nampak dikelilingi hutan belantara.
Baca SelengkapnyaPLN baru menemukan penyebab minor seperti tower yang berdekatan dengan pohon, jamperan yang terputus dan lainnya.
Baca Selengkapnya