ESDM optimis lifting gas meningkat di 2019, ini penyebabnya
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK optimis produksi gas bumi siap jual (lifting gas) akan meningkat pada 2019. Salah satu penyokong ialah berproduksinya lapangan penghasil gas baru pada tahun depan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Djoko Siswanto mengatakan, produksi gas pada 2019 diperkirakan mencapai 1,25 juta barel setara minyak per hari (Barel Oil Equivalent per Day/BOEPD). Angka tersebut jauh lebih tinggi ketimbang pencapaian tahun ini, sebesar 1,2 juta BOEPD.
"Kami optimis tahun 2019, lifting gas akan meningkat," kata Djoko, dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (19/9).
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Bagaimana Kementerian ESDM menetapkan potensi penyimpanan karbon nasional? Sebagai informasi, Kementerian ESDM baru saja menerbitkan angka Potensi Penyimpanan Karbon Nasional Tahun 2024 sebesar 572 miliar ton CO2 pada saline aquifer, dan 4,85 miliar ton CO2 pada depleted oil and gas reservoir.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Dimana minyak bumi berasal? Ketika ganggang dan plankton ini mati puluhan hingga ratusan juta tahun yang lalu, mereka tenggelam ke dasar laut.
Penambahan lifting gas ini berasal dari lapangan yang dikelola BP Tangguh, Genting Oil serta ENI yang mengelola Lapangan Jangkrik dan Merakes serta lapangan-lapangan kecil lainnya. Menurut Djoko, dari 10 penemuan cadangan, sembilan di antaranya adalah penemuan gas.
"Memang dari 10 discovery yang kita temui akhir-akhir ini, 9 di antaranya gas bumi," tutur Djoko.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, proyeksi lifting gas bumi tahun 2019 terutama berasal dari 12 Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS), yaitu BP Berau Ltd (Tangguh) sebesar 187.500 barel setara minyak per hari, Pertamina Hulu Mahakam sebesar 196.429 barel setara minyak per hari.
ConocoPhillips (Grissik) Ltd sebesar 144.643 barel setara minyak per hari, PT Pertamina EP sebesar 144.643 barel setara minyak per hari, ENI Muara Bakau 115.179 barel setara minyak per hari, JOB PN-Medco Tomori Sulawesi Ltd sebesar 53.571 barel setara minyak per hari, Premier Oil Indonesia sebesar 39.286 barel setara minyak per hari, Kangean Energi Indonesia sebesar 35.714 barel setara minyak per hari.
Selain itu, Medco E&P Natuna 29.464 barel setara minyak per hari, Petrochina Intl. Jabung Ltd 28.750 barel setara minyak per hari, Pertamina Hulu Energi WMO sebesar 23.036 barel setara minyak per hari, Vico Indonesia 10.883 barel setara minyak per hari. Ditambah produksi KKKS lainnya sebesar 240.893 barel setara minyak per hari.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaRekor produksi minyak dan gas tersebut menjadi momentum yang sudah ditunggu-tunggu sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran produksi migas akan merosot.
Baca SelengkapnyaSKK Migas menargetkan lifting minyak hingga 1 juta barel per hari hingga 2030.
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2022 hingga 2024, produksi atau lifting minyak Indonesia terus menurun, hanya mencapai sekitar 600.000 barel per hari,
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaPeningkatan produksi minyak dan gas tidak terlepas dari penambahan produksi minyak minyak pertama dari Proyek Banyu Urip Infill Clastic
Baca SelengkapnyaPHE diharapkan bisa terus meningkatkan kinerja positif sehingga kontribusi terhadap perekonomian nasional akan semakin tinggi.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca Selengkapnya