ESDM pesimis target pembangunan jargas tak capai target di 2019
Merdeka.com - Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial menilai target pembangunan jaringan gas rumah tangga sebanyak 1,9 juta Sambungan Rumah tangga (SR) sampai 2019 sepertinya tak akan terealisasi.
Sebab, meski pembangunan dilakukan secara konsisten dan tidak ada hambatan, pembangunan jaringan gas sampai 2019 baru mencapai 500 ribu SR. Sejak 2009 hingga 2017, dengan jumlah sambungan sebesar 228.515 SR di 15 Provinsi meliputi 32 Kabupaten Kota.
"Kalau konsisten tidak ada hambatan kurang lebih bisa 50 persen saja tercapai 2019, artinya sekarang ini 350 ribu sampai 2018, nanti kami rencanakan 200 ribu jadi dapat 500 ribu," kata Ego, di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas), Jakarta, Jumat (23/3).
-
Kenapa jumlah Rumah Gadang di Desa Adat Sijunjung tidak bertambah? Angka ini terus bertahan sejak tahun 1950 atau lima tahun setelah pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Setiap pembangunan rumah adat ini harus melewati izin dari Pangulu atau pimpinan dalam adat Minangkabau.
-
Siapa yang dorong target RPJMN 2020-2024 tercapai? Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mendorong agar asumsi dasar dan sasaran pembangunan pada RAPBN dapat mengejar target dalam RPJMN tersebut.
-
Kenapa pembangunan IKN di era Prabowo-Gibran diprediksi kurang maksimal? Hal itu, dikarenakan Prabowo berencana akan menggelontorkan dana untuk pembangunan IKN sebanyak Rp16 triliun per tahun.
-
Mengapa IKD di Kaltim belum mencapai target? Kendala implementasi IKD di Bumi Etam, menurut Sulekan adalah sulitnya akses geografi antar daerah. Belum lagi luas Kalimantan Timur yang jauh lebih luas dari provinsi-provinsi di Pulau Jawa, serta akses jaringan telekomunikasi yang masih terbatas.
-
Kenapa harga rumah di Jakarta stagnan? Ada sejumlah alasan Jakarta mencatatkan stagnasi harga dibandingkan kota lainnya di Jabodetabek. Pertama, Jakarta merupakan salah satu pusat aktivitas ekonomi dan bisnis terbesar di Indonesia sehingga memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.Kedua, pengembangan properti di Jakarta pun telah tersaturasi sehingga tidak lagi banyak pengembangan di Jakarta, terutama untuk sektor perumahan.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
Selain itu, alokasi untuk pembangunan jaringan gas rumah tangga saat ini masih kecil, dari total pagu anggaran Kementerian ESDM pada 2018 sebesar Rp 6,5 triliun, anggaran yang alokasi untuk pembangunan jaringan gas rumah tangga tidak sampai Rp 900 miliar.
"Kementerian ESDM mendapat alokasi anggaran tidak banyak tahun ini Rp 6,5 triliun, coba bandingkan dengan setoran PNBP dari ESDM Rp 140 triliun, ke dua terbesar setelah pajak," ungkap Ego.
Meski tidak mencapai target, Ego yakin keberadaan jaringan gas rumah tangga akan mendorong masyarakat beralih menggunakan gas bumi, yang sebelumnya menggunakan Liqufied Petroleum Gas (LPG). "Itu sudah cukup menginisiasi kesadaran masyarakat biar berubah dari LPG ke jargas," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingginya impor LPG membuat pemerintah berencana mensubsidi hulu jargas agar masyarakat mendapatkan harga gas lebih murah.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaSaat ini, PGN mengelola sebanyak 820.000 Sambungan Rumah (SR), yang setara dengan 84.000 metrik ton LPG.
Baca SelengkapnyaRealisasi lifting minyak bumi di semester I-2024 tidak mencapai target karena banjir di Blok Rokan.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM beberkan penyebab bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia tidak akan mencapai target di 2025.
Baca SelengkapnyaAlasannya program ini bisa mengurangi impor gas elpiji (LPG).
Baca SelengkapnyaInisiatif ini bertujuan untuk menyediakan alternatif pengganti gas tabung dengan memanfaatkan jargas.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM akan terus berupaya merealisasikan kegiatan-kegiatan yang sifatnya strategis, memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaPertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaKontribusi jumlah jargas sambungan rumah tersebut setara dengan penurunan subsidi LPG sebesar Rp1,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPembangunan jargas diharapkan dapat berjalan lancar di berbagai wilayah dan bisa mencapai target yang telah ditentukan.
Baca SelengkapnyaPemerintah target mencapai bauran EBT 23 persen di 2025.
Baca Selengkapnya