Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

ESDM: Sejak 1997, tak ada penambahan pembangkit listrik baru

ESDM: Sejak 1997, tak ada penambahan pembangkit listrik baru Mati lampu. reuters

Merdeka.com - Tingkat penyaluran atau rasio elektrifikasi listrik di Indonesia masih belum mencapai angka 100 persen. Meskipun Indonesia sudah merdeka 70 tahun, masih banyak rakyat Indonesia di pelbagai daerah yang hidup dalam gelap gulita, terutama mereka di bagian timur Indonesia.

Wakil Ketua Unit Pelaksana Program Pembangunan Ketenagalistrikan Nasional (UP3KN) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Agung Wicaksono mengakui Indonesia masih kekurangan pembangkit. Persoalan ini juga tidak bisa selesai dengan hanya satu kali penandatanganan kontrak.

"Ini harus pelan-pelan, tidak bisa langsung nyala. Kecuali pakai pembangkit listrik sewa dengan harga mahal," ujar Agung dalam diskusi Energi Kita yang digagas merdeka.com, RRI, Sewatama, IJTI, IKN dan IJO di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (4/10).

Pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW diharapkan bisa membantu meningkatkan rasio elektrifikasi listrik di Indonesia. Agung mengatakan, dalam jangka waktu 8 bulan ke depan, progres pembangunan proyek pembangkit akan mencapai 1.500 MW. Sementara penandatanganan kontrak PLN dan IPP mencapai 6.000 MW.

Menurutnya, untuk menopang target pertumbuhan ekonomi antara 6 persen-8 persen pada tahun 2019, perlu pertumbuhan pasokan listrik hingga 8,7 persen. Sementara penambahan di Sumatera saja membutuhkan 9,2 persen.

"Setidaknya kita sudah berusaha membangun karena sejak 1997, tak ada penambahan pembangkit listrik yang dibangun selama 10 tahun. Kita mengejar ketertinggalan. Tapi apakah seluruh pulau bisa terlistriki dengan 35.000 MW, tentu belum. Karena rasio elektrifikasi baru 100 persen kalau pulau kecil teraliri listrik, sedangkan PLN tidak banyak menyentuh itu," imbuh Agung yang juga Wakil Ketua Unit Pelaksana Program Pembangunan Listrik 35.000 MW.

Namun demikian, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Rinaldy Dalimi menegaskan bahwa pemadaman listrik akan selalu ada, khususnya di luar Pulau Jawa. Alasannya bukan karena kurangnya pembangunan pembangkit listrik, melainkan kesulitan mendistribusikan listrik.

"Misalnya di Kalimantan, terkenal dengan lumbung energi tapi tetap saja padam. Jadi yang penting kita berusaha membangun dulu, dan pemerintah harus memfasilitasi pembebasan lahan, kemudahan izin investasi, memperbaiki tender atau penunjukan kontraktor, dan sebagainya," ucapnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Pilih Lokasi Ini untuk Bangun Pembangkit Listrik Nuklir Pertama di Indonesia
Pemerintah Pilih Lokasi Ini untuk Bangun Pembangkit Listrik Nuklir Pertama di Indonesia

Harris menyampaikan Indonesia akan memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir pertama pada tahun 2023. Adapun, kapasitas PLTN tersebut sekitar 320 megawatt.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Pemerintah Bakal Bikin Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di 2039
Siap-Siap, Pemerintah Bakal Bikin Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di 2039

Rencana ini untuk mencapai target net zero emission di 2060.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Butuh Rp800 Triliun buat Tambah Kapasitas Pembangkit Listrik
Pemerintah Butuh Rp800 Triliun buat Tambah Kapasitas Pembangkit Listrik

Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya
Kementerian ESDM: Kelebihan Pasokan Listrik Jawa-Bali Ditargetkan Tuntas Tahun Depan
Kementerian ESDM: Kelebihan Pasokan Listrik Jawa-Bali Ditargetkan Tuntas Tahun Depan

Permasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.

Baca Selengkapnya
Pengadaan Listrik PLN Masih Jauh dari Target, RI Bakal Kekurangan Listrik?
Pengadaan Listrik PLN Masih Jauh dari Target, RI Bakal Kekurangan Listrik?

Pembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.

Baca Selengkapnya
PLN Butuh Rp11.323 Triliun untuk Capai Energi Bersih di Tahun 2060
PLN Butuh Rp11.323 Triliun untuk Capai Energi Bersih di Tahun 2060

Strategi PLN untuk mencapai net zero emission 2060, terbagi menjadi beberapa tahap.

Baca Selengkapnya
PLTU Bengkayang Catatkan Performa Terbaik, Bebas Gangguan Selama 152 Hari Sepanjang 2023
PLTU Bengkayang Catatkan Performa Terbaik, Bebas Gangguan Selama 152 Hari Sepanjang 2023

Seluruh pencapaian PLN saat ini tak lepas dari komitmen kuat diiringi dengan kerja keras dari seluruh insan yang mampu beranjak dari masa lampau.

Baca Selengkapnya
Tekan Emisi Karbon, PLN Bakal Ganti Penyediaan Listrik dari PLTU ke EBT
Tekan Emisi Karbon, PLN Bakal Ganti Penyediaan Listrik dari PLTU ke EBT

PLN tengah fokus dalam pengurangan penyediaan listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Baca Selengkapnya
Pemerintah Janji Tarif Listrik Tetap Murah di Tengah Percepatan Transisi Energi Baru Terbarukan
Pemerintah Janji Tarif Listrik Tetap Murah di Tengah Percepatan Transisi Energi Baru Terbarukan

Percepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tunda Pengoperasian Pembangkit Listrik di Jawa-Bali, Ini Alasannya
Pemerintah Tunda Pengoperasian Pembangkit Listrik di Jawa-Bali, Ini Alasannya

Realisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.

Baca Selengkapnya
PLN Galang Kolaborasi Global untuk Transisi Energi Menuju Swasembada Energi Berkelanjutan
PLN Galang Kolaborasi Global untuk Transisi Energi Menuju Swasembada Energi Berkelanjutan

PLN menggalang kolaborasi dengan komunitas global dalam Conference of the Parties 29 yang digelar di Baku, Azerbaijan, pada 11-24 November 2024.

Baca Selengkapnya
PLTA Terbesar Se-ASEAN Dibangun di Kaltara Hingga Telan Rp275,9 T, Ditargetkan Rampung 2035
PLTA Terbesar Se-ASEAN Dibangun di Kaltara Hingga Telan Rp275,9 T, Ditargetkan Rampung 2035

Saat ini pengerjaan masih berlangsung untuk bendungan pertama.

Baca Selengkapnya