ESDM Soal Program 35.000 MW Baru Terealisasi 8 Persen: Bangun Pembangkit itu Lama
Merdeka.com - Kementerian Energi Sumer Daya Mineral (ESDM) mencatat pencapaian proyek kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW) sampai Desember 2018 baru 8 persen, atau sebesar realisasi sebesar 2.899 MW sejak dicanangkan pada Mei 2015.
Lalu mengapa proyek tersebut baru tercapai 8 persen setelah hampir empat tahun tersebut?
Direktur Pengadaan Strategis PLN (Persero), Supangkat Iwan Santoso mengatakan, kemajuan pembangunan pembangkit listrik yang masuk dalam program kelistrikan 35 ribu MW tersebut sesuai dengan kemajuan program yang dicanangkan.
-
Apa kunci sukses proyek kelistrikan menurut PLN? Kunci penting langkah ini, PLN bersama mitra selalu memetakan rencana kerja yang reliable dan juga mitigasi risiko, sehingga dalam pelaksanaan pengembangan sektor kelistrikan mampu mendorong iklim investasi yang menarik bagi para investor.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Apa yang PLN bangun di IKN? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Dimana PLTS PLN di IKN dibangun? PLTS yang berada di Sepaku, Penajam Paser Utara, ini ditargetkan rampung dan beroperasi pada Mei 2024.
-
Kenapa PLN bangun PLTS di IKN? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara.
"Itu sudah sesuai cuma memang ada beberapa yang dipercepat," kata Iwan, di Jakarta, Selasa (29/1).
Menurut Iwan, pembangunan pembangkit membutuhkan waktu lama, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang membutuhkan waktu 4 tahun. Meksi begitu pembangunan PLTU akan dipercepat. Sedangkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU).
"Kan bangun pembangkit lama, PLTU butuh 4 tahun kita bicara 2015 akhir tahun kontrak," tuturnya.
Menurut Iwan, untuk seluruh pembangkit program 35 ribu MW diperkirakan bisa beroperasi pada 2022. "Memang tidak harus selesai semua, tapi yang selesai berdasarkan jenis pembangkit. Goal bukan hanya angka (kapasitas pembangkit) tapi margin cukup," tandasnya.
Untuk diketahui, perkembangan pembangunan pembangkit 35 ribu MW adalah 8 persen yang beroperasi atau 2.899 MW. Untuk pembangkit yang masih dalam tahap konstruksi sudah mencapai 18.207 MW atau sekitar 52 persen.
Sedangkan yang sudah masuk tahap penandatanganan jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) sebesar 11.467 MW atau sekitar 32 persen. Sementara itu sekitar 1.683 MW atau 5 persen dalam tahap pengadaan dan sekitar 3 persen atau 954 MW dalam tahap perencanaan.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan nasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca SelengkapnyaPLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaPLN Indonesia Power juga mengoptimalkan dan mempercepat pembentukan corporate transformation office, sehingga target-target program di moonshot dapat dimonitor.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan diperlukan inovasi energi baru terbarukan, pengembangan teknologi ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPenghargaan ini diraih berkat kepemimpinan Darmawan membawa PLN bertransformasi menjadi perusahaan hijau dan adaptif dalam menghadapi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaDi bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia berkomitmen penuh untuk menjalankan transisi energi selaras dengan upaya mitigasi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaPLN menggalang kolaborasi dengan komunitas global dalam Conference of the Parties 29 yang digelar di Baku, Azerbaijan, pada 11-24 November 2024.
Baca SelengkapnyaKelistrikan di IKN tidak hanya akan dipasok dari energi ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaKapasitas tersebut cukup untuk menunjang aktivitas seluruh pelanggan baik golongan rumah rangga, tempat ibadah, industri, dan bisnis.
Baca Selengkapnya