ESDM target evaluasi harga saham Freeport tuntas Maret 2015

Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menargetkan evaluasi harga saham divestasi Freeport Indonesia tuntas Maret mendatang. Freeport memasang harga untuk 10,64 persen saham bakal dijual ke pemerintah sebesar USD 1,7 miliar.

"Jadi diharapkan pada Maret kita sudah ketemu harga yang wajar berapa," ujarnya di kantor, Jakarta, Rabu (20/1).

Untuk itu, pemerintah telah membentuk tim lintas kementerian. Terdiri dari perwakilan Kementerian ESDM, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan pihak Kejaksaaan Agung.

"Tim akan memutuskan dalam waktu maksimal 60 hari setelah pengajuan valuasi oleh Freeport pada 13 Januari 2016 lalu. Nantinya, tim akan memutuskan apakah akan menerima penawaran tersebut atau tidak, termasuk siapa yang akan menebus saham itu," katanya.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, pemerintah pusat menjadi pembeli prioritas saham divestasi Freeport. Dibawahnya ada perusahaan pelat merah, pemerintah daerah, perusahaan daerah, dan swasta.

"Kalau bahasan harga saham terlalu mahal akan dicarikan solusi oleh penilai supaya nanti semua asumsi dan pertimbangan dimasukkan ke sana," jelas dia.

"Urutan pembeli pemerintah pusat, BUMN, daerah, baru swasta. Saat ini sudah dengar bahwa pemerintah ingin ambil kesempatan ini."