Facebook Kini Punya Cara Menangkal Informasi Hoaks, Begini Cara Kerjanya
Merdeka.com - Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Ruben Hattari menyebutkan bahwa Facebook akan membuat chat bot penangkal hoaks. Kehadiran chat bot ini hasil kerja sama dengan komunitas Mafindo, sebuah grup anti hoaks yang ada di platform Facebook.
Ruben menjelakan, Mafindo adalah sebuah grup yang awalnya kecil dan sekarang telah bertransformasi menjadi sebuah komunitas yang cukup besar. Misi mereka adalah meluruskan dan menyaring informasi-informasi yang kurang benar dan beredar di masyarakat khususnya di platform Facebook.
Oleh karena itu, Facebook menggandeng Mafindo sebagai mitra strategis dalam rangka memerangi informasi hoaks. Adapun chat bot tersebut akan berada di platform WhatsApp dengan menggunakan nomor khusus yang nantinya dapat diakses oleh masyarakat umum.
-
Apa fitur baru WhatsApp untuk deteksi hoaks? Saat ini, aplikasi chatting ini sedang menguji fitur pencarian gambar terbalik (reverse image search) yang telah tersedia di versi beta untuk pengguna Android.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Dimana OJK menemukan modus penipuan melalui whatsapp? Saat ini beredar pesan WhatsApp berbentuk pengiriman file APK yang mengatasnamakan kurir pengiriman paket, undangan pernikahan, surat terkait pajak, bahkan surat panggilan kepolisian.
-
Apa modus penipuan akun WhatsApp ? Dalam tangkapan layar yang beredar, akun tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil, dengan nomor +62 889-7553-8003.
"Mafindo sekarang adalah mitra strategis, kami menarik mereka untuk pengecekan fakta. Kami bekerja sama dengan mereka untuk mengembangkan chat bot untuk menyaring informasi yang kurang benar," kata dia dalam acara konferensi pers di Sheraton Gandaria City, Jakarta, Rabu (16/10).
Dia mengungkapkan, chat bot tersebut sebetulnya sudah ada dan dapat digunakan. Dengan adanya kerjasama tersebut, chat box akan dilengkapi database yang lebih lengkap melalui kerjasama teknis.
"Miss informasi adalah isu yang sangat penting, kita punya misi yang sama yaitu ingin melawan miss informasi tersebar secara luas. Mafindo datang ke kami, mengeluarkan (ide) chat bot yang bisa berjalan di WA, tapi kerja sama kita hanya sebatas memberikan teknis," dia menambahkan.
Adapun cara penggunaannya adalah, masyarakat dapat mengirimkan informasi yang ingin diketahui kebenarannya. Ketika chat dikirim nantinya akan disinkronisasikan dengan berita yang ada di database.
"Dicek, ini betul gak ada di database, nanti berita bisa diverifikasi. Tapi kalau belum ada (di database), tim Mafinndo akan menampung," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim cek fakta independen antara lain Mafindo, Perludem hingga AFP Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntuk itu WhatsApp, menghadirkan berbagai fitur upaya mencegah beredarnya hoaks jelang pemilu
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaAdapun puncak dari penghargaan Mafindo Antihoaks Award akan digelar hari ini, Kamis (31/8) di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaWhatsApp selalu berusaha untuk meningkatkan keamanan bagi para penggunanya.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, dia mengakui bahwa temuan hoaks Mafindo jumlahnya lebih sedikit dari banyaknya hoaks yang tersebar.
Baca Selengkapnyaviral unggahan video yang mengimbau pengguna Whatsapp untuk tidak menekan tombol block.
Baca SelengkapnyaWhatsApp menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna memberi like pada status, mirip dengan Instagram.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca SelengkapnyaBeredar narasi utang bank dan pinjol bisa lunas hanya unggah nomor rekening di Facebook
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca Selengkapnya