Fadli Zon Kritik Anggaran Bencana Era Jokowi Terus Turun, Ini Jawaban Tegas Kemenkeu
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, mengkritisi cara pemerintah Jokowi-JK menanggapi bencana yang terjadi di Tanah Air. Salah satunya terkait anggaran lembaga penanganan dan penanggulangan bencana seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menurut Fadli, anggaran kedua lembaga itu masih kurang dari kebutuhan aslinya. Bahkan, anggaran BNPB sejak tahun 2016 tidak pernah naik justru kian berkurang setiap tahunnya.
Mendapat pernyataan Fadli ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai kementerian yang mengurus anggaran negara turut memberi tanggapan. Kemenkeu membantah anggaran penanggulangan bencana turun setiap tahun.
-
Apa kerugian banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
-
Siapa yang minta bantuan dana untuk bencana Sumbar? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Apa saja jenis bencana alam di Indonesia? Berikut kami rangkum apa saja macam-macam bencana alam dan penyebabnya yang umum terjadi. Daftar Macam-Macam Bencana Alam dan Penyebabnya 1. Tanah Longsor
-
Dimana saja daerah rawan bencana di Banten? Warga diminta waspada akan kondisi ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kenapa Indonesia sering alami bencana alam? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk.
"Dana bencana tidak ada yang turun," ujar Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani kepada merdeka.com, Jakarta, Jumat (4/1).
Askolani mencontohkan, anggaran penanggulangan bencana pada 2018 sebesar Rp 7 triliun dan telah disalurkan untuk daerah yang mengalami bencana pada tahun berjalan. Angka ini pun menurutnya, meningkat cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya.
"Realisasinya sesuai kebutuhan. Di tahun 2018 lalu meningkat cukup signifikan karena banyak musibah bencana yang harus ditangani, termasuk untuk rehabilitasi dan rekonstruksi di 2019," jelas Askolani.
Selanjutnya, pada 2019 anggaran penanggulangan bencana ditambah dua kali lipat menjadi Rp 15 triliun. Hal ini cukup membuktikan penanggulangan bencana menjadi perhatian utama pemerintah.
"Realisasi di 2018 itu kan sekitar Rp 7 triliun. Lalu meningkat dua kali lipat di 2019 menjadi
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dana penanggulangan bencana tidak hanya ada di BNPB. Alokasi sebesar Rp 610 miliar sepanjang 2018 hanya untuk BNPB sendiri dan tidak sepenuhnya digunakan untuk alokasi bencana.
Anggaran tersebut bisa dipergunakan BNPB di luar dari kejadian bencana. "Jadi kalau sekarang disebut dana di BNPB kecil anggarannya itu tidak merefleksikan seluruh anggaran yang disediakan untuk menghadapi bencana," kata Sri Mulyani di Kantornya, Rabu (2/1).
Lebih lanjut Sri Mulyani menjelaskan, anggaran bencana terdapat di berbagai kementerian teknis yang mendapat tugas dalam penanggulangan bencana. Pemerintah sendiri telah menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 7 triliun sepanjang 2018.
"Karena kalau terjadi bencana seperti di Lombok, kemudian di Palu, kemudian Banten itu kita akan merespons BNPB apa yang disebut dana on call. Kita mengeluarkan sampai Rp 7 triliun," jelasnya.
"Bahkan presiden dan wapres sering kalau di dalam rapat, oh kita harus mengeluarkan bantuan rumah, berapa yang rumahnya rusak berat. Berapa rusak ringan. Begitu verifikasi kita bayarkan. Jadi sebetulnya anggaran bencana tidak hanya di BNPB," tegasnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi terus memantau realisasi belanja pemerintah pusat maupun daerah.
Baca SelengkapnyaDiakuinya kapan tepatnya gempa megathrust akan terjadi masih sangat sulit.
Baca SelengkapnyaSekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra menanggapi soal ucapan Presiden. Meskipun Presiden tak menyebut spesifik daerah yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaBelanja untuk penanganan iklim setara 3,5 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pembangunan infrastruktur jalan dilakukan untuk efisiensi transportasi dan distribusi logistik sehingga dapat menumbuhkan ekonomi di daerah.
Baca SelengkapnyaSebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.
Baca SelengkapnyaMeski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.
Baca SelengkapnyaJokowi menyadari bahwa mengubah pola pikir seorang pemegang kebijakan bukanlah perkara mudah.
Baca SelengkapnyaBencana banjir bandang di Sumbar menyebabkan puluhan orang meninggal dunia
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaAngka ini mencapai 70 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan di dalam APBN.
Baca SelengkapnyaDia kerap mendapat keluhan bahwa APBD tidak cukup untuk memperbaiki.
Baca Selengkapnya