Faisal Basri akui sulitnya kuasai kilang TPPI Tuban
Merdeka.com - Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri mengakui tidak mudah menguasai kilang PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur dan menyerahkannya kepada PT Pertamina. Pasalnya, pemilik kilang yang lama yaitu Honggo Wendratno masih campur tangan dalam pengelolaan kilang.
Padahal menurut Faisal, kilang ini sebenarnya bisa dimanfaatkan Pertamina untuk mengolah minyak mentah dan menghasilkan bahan bakar setara Pertamax atau RON 92.
"KPK berikan masukan apa yang harus pertimbangkan terkait dengan TPPI ini karena pemilik lama Honggo ini belum sepenuhnya bersih keluar dari TPPI jadi itu warning dari KPK," kata Faisal, di Jakarta, Rabu (24/12).
-
Bagaimana Pabrik Kesono berkembang? Saat semakin berkembang, pabrik ini punya PLTA dari sungai yang tak jauh dari pabrik.
-
Siapa pemilik Hino sekarang? Pada tahun 2001, Toyota Motor Corporation mengakuisisi Hino.
-
Siapa pemilik Bawor? Sapi kurban bernama Bawor ini diketahui milik seorang dokter bernama Arya Tjipta.
-
Siapa nama mantan TKW penjual basreng? Mengawali usahanya dengan berjualan basreng di pinggir jalan, ia kini meraih sukses besar. Penasaran bagaimana kisah suksesnya? Berikut ulasan selengkapnya.
-
Siapa pemilik gudang itu? 'Ada kayu, besi, plastik, potongan sisa bahan bangunan. Gudang ini milik bapak Agus Sumadyo,' kata Kombes Iwan dikutip dari ANTARA pada Selasa (3/10).
-
Siapa yang melanjutkan usaha combro? 'Ini usaha dari orang tua dulu, terus dilanjutin sama bu Aminah, kakak saya. Saya adiknya,' kata pengelola kedai tersebut saat diwawancarai Candrian.
Pihaknya menuding, Honggo masih campur tangan dalam kilang TPPI. "Kalau masih ada pemilik lama, maka berapapun uang dikucurkan itu ngucur ke pemilik lama. Fokus KPK kan kerugian lama, KPk fokus pemilik lama yang masih cawe-cawe di dalam," jelasnya.
Saat ini, tim Faisal Basri tidak bisa berbuat banyak dan lebih memilih menyerahkan masalah ini sepenuhnya kepada pemerintah untuk ditindaklanjuti. Sebab, pihaknya cuma mampu memberikan rekomendasi.
"Kalau kami mendorong pemerintah untuk memanfaatkan fasilitas yang ada solusinya bagaimana ya pemerintah. kalau kita pemerintah kita panggil likuidasi," ungkapnya.
Terlepas dari masalah ini, Faisal masih saja terus mendesak agar pemerintah meninggalkan bahan bakar RON 88 atau Premium dan beralih memberi subsidi Pertamax. Menurut Faisal, impor minyak mentah RON 88 tidak transparan dan rawan penyelewengan.
"Memaksimalkan fasilitas yang ada di TPPI supaya kita bisa segera hijrah ke RON 92," tutupnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyebut, Indonesia kini memegang saham 51 persen dari PT Freeport dan ditargetkan akan menjadi 61 persen.
Baca SelengkapnyaHal tersebut diungkapkan mantan Kepala Divisi Operasional PT Refined Bangka Tin (RBT), Agus Susanto saat bersaksi dalam sidang lanjutan perkara komoditas timah.
Baca SelengkapnyaKejagung periksa enam saksi terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah
Baca SelengkapnyaFebrie mengatakan dari pemeriksaan itu, penyidik ingin mengetahui sejauh mana tata niaga timah ini yang dikelola.
Baca SelengkapnyaAgus yang juga Kepala Pabrik PT RBT mengaku hanya baru mengenal Harvey melalui Suparta.
Baca SelengkapnyaSaksi mengatakan PT RBT membina penambang rakyat dan membayar ke penambang atau kolektor bijih timah tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain Helena, dua terdakwa lain bakal menjalani sidang perdana pada perkara yang sama, yakni Dirut PT Refined Bangka Tin (RBT) Suparta dan Reza Andriansyah.
Baca SelengkapnyaKetut Sumedana, menyampaikan bahwa penyidikan kasus timah terus berlanjut
Baca SelengkapnyaMayoritas saham perusahaan itu dimiliki salah satu tersangka sekaligus suami artis Sandra Dewi, Harvey Moeis.
Baca SelengkapnyaDia disebut tidak mengetahui potensi kekayaan alam di wilayah yang dipimpinnya itu.
Baca SelengkapnyaSaksi sempat mewakili Direktur Keuangan PT Timah Emil Emindra untuk melakukan pertemuan dengan PT RBT.
Baca SelengkapnyaTersangka Hendry Lie telah diminta memenuhi panggilan penyidik sebanyak dua kali.
Baca Selengkapnya