Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Faisal Basri Dorong Pemerintah Miliki Rencana Jangka Panjang Pemulihan Ekonomi

Faisal Basri Dorong Pemerintah Miliki Rencana Jangka Panjang Pemulihan Ekonomi Ekonom senior INDEF Faisal Basri. ©2019 Merdeka.com/Anggun P Situmorang

Merdeka.com - Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri, menilai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tidak mencerminkan pemulihan ekonomi jangka panjang. Oleh karena itu, dia menyarankan pemerintah memfokuskan PEN pada yang paling terdampak saja.

"Waktu yang dihabiskan dari bantuan program stimulus ini sifatnya jangka pendek, ada yang menyebut hanya untuk 3 bulan ada yang 6 bulan saja. Padahal, krisis ini multidimensional belum ada kepastiannya," kata Faisal dalam diskusi online INDEF, Rabu (10/6)

Dia juga menyoroti program PEN untuk BUMN ini tak ada hubungannya dengan covid-19. Ada tidak ada covid, utang negara kepada BUMN itu tidak dibayarkan tepat waktu, bahkan bertahun-tahun.

Orang lain juga bertanya?

"Saya dapat informasi dari pimpinan PLN, bahwa utang pemerintah ke PLN itu sebelum covid-19 mencapai Rp 73 triliun sampai akhir tahun ini. Jadi yang dibayarkan tidak semua juga untuk PLN, untuk Pertamina juga kira-kira separuhnya saja. Jadi gambaran umum itu separuh baru akan dibayar," ungkapnya.

Angka Terus Berubah, Ekonom Pertanyakan Nilai Dana Talangan untuk BUMN

Ekonom sekaligus Peneliti Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov, mempertanyakan koordinasi antara Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait Stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk BUMN.

Menurutnya secara total dukungan APBN 2020 yang sudah diresmikan terkait dukungan untuk PEN BUMN ada Rp 27,56 triliun, kemudian setelah covid-19 meningkat menjadi Rp 121,73 triliun, sehingga total kurang lebih Rp 150 triliun yang akan diberikan untuk BUMN.

"Beberapa kontribusi BUMN dari sisi pajak, dividen, dan , tentu dalam dukungan stimulus BUMN itu harus kita lihat sejauh mana kontribusi mereka dari sisi pajak, dividen, dan PNBP," pungkasnya.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sederet Kritikan Tajam Faisal Basri kepada Pemerintah, dari Pembatasan BBM, Kenaikan PPN hingga Tapera
Sederet Kritikan Tajam Faisal Basri kepada Pemerintah, dari Pembatasan BBM, Kenaikan PPN hingga Tapera

Pendiri Indef ini dikenal sebagai sosok intelektual yang kritis, tegas dan berani melayangkan kritik pada Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
Faisal Basri Minta Pemerintah Tunda Pengenaan Tarif Pajak 12 Persen, Ini Alasannya
Faisal Basri Minta Pemerintah Tunda Pengenaan Tarif Pajak 12 Persen, Ini Alasannya

Kenaikan PPN 12 persen merupakan salah satu rencana penyesuaian pajak pemerintah.

Baca Selengkapnya
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Dampak yang Bakal Dirasakan Masyarakat
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Dampak yang Bakal Dirasakan Masyarakat

Selain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.

Baca Selengkapnya
Pengamat Sebut Makan Bergizi Gratis Lebih Banyak Manfaat Dibanding Pembangunan IKN
Pengamat Sebut Makan Bergizi Gratis Lebih Banyak Manfaat Dibanding Pembangunan IKN

IKN hanya memberikan dampak ekonomi yang terbatas.

Baca Selengkapnya
Bukan Politisi, Ini Sosok Ideal Menteri Keuangan Pemerintahan Prabowo-Gibran
Bukan Politisi, Ini Sosok Ideal Menteri Keuangan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sosok Menteri Keuangan harus orang yang bisa mengendalikan pengeluaran keuangan.

Baca Selengkapnya
Ketua Banggar Minta Pemerintah Tak Terlena Pertumbuhan Ekonomi Terus di 5 Persen
Ketua Banggar Minta Pemerintah Tak Terlena Pertumbuhan Ekonomi Terus di 5 Persen

Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.

Baca Selengkapnya
Kenang Faisal Basri, Bahlil Lahadalia: Tokoh Kritis yang Mampu Mengerem Pejabat seperti Saya
Kenang Faisal Basri, Bahlil Lahadalia: Tokoh Kritis yang Mampu Mengerem Pejabat seperti Saya

Bahlil menyebut belum ada ekonom setara dengan Faisal Basri yang bisa memberikan kritikan pedas kepada Pemerintah.

Baca Selengkapnya
Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu, Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam?
Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu, Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam?

Ide yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.

Baca Selengkapnya
Wapres Ma'ruf Amin Kritik Pemberian Bansos, Ganjar: BLT Penting, Asal Tepat Sasaran
Wapres Ma'ruf Amin Kritik Pemberian Bansos, Ganjar: BLT Penting, Asal Tepat Sasaran

Ganjar menilai Bansos itu penting diberikan namun harus tetap sasaran.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kejutan Jokowi, Blak-blakan Sosok Faisal Basri
VIDEO: Kejutan Jokowi, Blak-blakan Sosok Faisal Basri "Pengoreksi Saat Pemerintah Tak Baik"

Dia pun memuji almarhum sebagai pribadi yang kerap mengoreksi kebijakan pemerintah apabila dipandang kurang baik.

Baca Selengkapnya
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor

DPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru

Baca Selengkapnya
Bisakah Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen di Era Prabowo Tercapai? Begini Analisanya
Bisakah Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen di Era Prabowo Tercapai? Begini Analisanya

Untuk mencapai target tersebut, Prabowo harus memperhatikan kapasitas fiskal yang dimiliki Indonesia pada saat masa transisi ke pemerintahan baru.

Baca Selengkapnya