Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Faisal Basri: Impor Minyak Mentah & BBM Jadi Biang Kerok Defisit Transaksi Berjalan

Faisal Basri: Impor Minyak Mentah & BBM Jadi Biang Kerok Defisit Transaksi Berjalan Faisal Basri. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketergantungan Indonesia pada impor minyak masih terus menghantui defisit transaksi berjalan atau current account defisit (CAD). Impor minyak mentah dan BBM saja hingga November 2018 tercatat mencapai Rp 176 triliun.

Ekonom Faisal Basri menyebut, meski volume mulai terkurangi, namun volatilitas harga minyak di pasar global tidak dapat melepaskan kerentanan sektor ini. Konsumsi energi fossil di dalam negeri dan subsidi BBM yang sulit untuk dikurangi dalam tahun politik, dan menjadi jebakan ketergantungan fossil dan pembangunan ekonomi.

Kondisi ini juga memperparah pelemahan nilai tukar Rupiah yang juga terkena dampak dari kebijakan AS China dalam perang dagang.

"SDA kita sudah bukan merupakan berkah, tapi kutukan. Rupiah kan merosot terus, sumbangan sektor SDA tertinggi. Rupiah sudah terlemah sepanjang sejarah," kata dia dalam sebuah acara diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (21/12).

Meski upaya pengendalian melalui perluasan penggunaan bahan bakar nabati atau B20 untuk shifting dari bahan bakar fossil ke biodiesel, namun sejumlah tantangan dan kendala masih dihadapi. Termasuk upaya untuk mendorong penukaran Devisa Hasil Ekspor (DHE).

"Kita telusuri kenapa defisit yang terjadi di CAD? di sektor barangnya masih surplus, tapi oilnya defsitnya gila. Meningkat luar biasa. Syukur kita masih punya gas sehingga tidak terlalu besar," ujarnya.

Padahal, sektor non migas sudah mengalami surplus. Namun karena defisit di sektor migas terlalu besar sehingga tidak mampu tertutupi oleh surplus tersebut.

Dia menyebut bahwa Indonesia bahkan sengaja mengurangi ekspor agar impor migas tidak terlalu banyak. Namun upaya tersebut tidak diimbangi pengelolaan penggunaan migas di dalam negeri sehingga defisit masih terjadi dan cukup besar.

"Ini ke enam kalinya sejak RI merdeka. Jadi kita jarang defisit. Nah itu disumbang migas ada Rp 176 tirilun defisit minyak saja. Jadi ekspor dikurangi impor. Jadi kita ada impor, tapi ekspornya luar biasa besar. Abis pendapatan devisa dari sektor pariwisata, abis disedot migas," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution angkat suara terkait dengan neraca perdagangan Indonesia yang mengalami defisit. Menurutnya, defisit ini terjadi dikarenakan kebutuhan impor masih mendominasi pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

"Iya memang pertumbuhannya relatif lebih baik impornya jalan terus. Coba kalau kamu lihat selalu dominasinya adalah bahan baku, baru barang modal, barang konsumsi juga tapi tidak banyak berubah," kata Menko Darmin saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Kamis (15/11).

Menko Darmin mengatakan, meski secara global pertumbuhan ekonomi masih menunjukkan tren positif, namun untuk menggenjot ekspor diakuinya masih sulit. Beberapa sentimen seperti perang dagang pun kerap membuat ekspor menjadi melemah.

"Sehingga dalam situasi global yang ada sekarang di dalam ekonominya berjalan dengan relatif baik, tetapi ekspornya dengan gejolak yang ada kita keliatannya kesulitan, karena sebagian perang dagang," katanya.

"jadi ekspornya malah hanya beberapa saja tidak bisa mengimbangi pertumbuhan impornya," tambahnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Said Abdullah Berharap Prabowo Bisa Bawa Indonesia Mandiri Pangan & Energi
Said Abdullah Berharap Prabowo Bisa Bawa Indonesia Mandiri Pangan & Energi

Said mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut Kemandirian Energi Dapat Difokuskan ke Energi Terbarukan
Said Abdullah Sebut Kemandirian Energi Dapat Difokuskan ke Energi Terbarukan

Said juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Keren, Indonesia Kembali Catatkan Surplus Neraca Dagang 39 Bulan Berturut-turut
Keren, Indonesia Kembali Catatkan Surplus Neraca Dagang 39 Bulan Berturut-turut

Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun

Baca Selengkapnya
Pemerintah Blak-Blakan 5 Tahun Impor BBM Habiskan Uang Negara Rp251 Triliun
Pemerintah Blak-Blakan 5 Tahun Impor BBM Habiskan Uang Negara Rp251 Triliun

Program pendidikan, hingga kesehatan harus berbagi dengan impor BBM.

Baca Selengkapnya
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun

Neraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Transaksi Perdagangan Nasional Defisit, Masa Depan Rupiah Diprediksi Suram
Transaksi Perdagangan Nasional Defisit, Masa Depan Rupiah Diprediksi Suram

Transaksi berjalan Indonesia telah mengalami defisit secara terus-menerus dalam dua kuartal terakhir.

Baca Selengkapnya
Anak Buah Luhut Sebut Gara-Gara Subsidi BBM, Anggaran Rp120 Triliun Tiap Tahun Menguap Jadi Asap
Anak Buah Luhut Sebut Gara-Gara Subsidi BBM, Anggaran Rp120 Triliun Tiap Tahun Menguap Jadi Asap

Pemerintah telah mengimpor BBM hingga Rp251 triliun sepanjang 2019-2023.

Baca Selengkapnya
Indonesia Catat Surplus Neraca Perdangan 43 Kali Berturut-turut, Kini Nilainya Capai USD 2,41 Miliar
Indonesia Catat Surplus Neraca Perdangan 43 Kali Berturut-turut, Kini Nilainya Capai USD 2,41 Miliar

Pudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut Energi Terbarukan Dapat Pengaruhi Kebijakan Fiskal
Said Abdullah Sebut Energi Terbarukan Dapat Pengaruhi Kebijakan Fiskal

Said Abdullah, mengatakan setiap tahun Indonesia menghadapi masalah karena menurunnya lifting minyak dan gas bumi.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
BPS: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 55 Bulan Berturut-Turut
BPS: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 55 Bulan Berturut-Turut

Neracar perdagangan Indonesia pada bulan November 2024 tembus USD4,47 miliar atau sekitar Rp64 triliun.

Baca Selengkapnya
Waspada, Perang Hamas Vs Israel Berpotensi Picu Kenaikan Harga BBM di Indonesia
Waspada, Perang Hamas Vs Israel Berpotensi Picu Kenaikan Harga BBM di Indonesia

Kenaikan harga minyak akan berpengaruh besar pada harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.

Baca Selengkapnya