Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Faisal Basri Sebut Tol Laut Hanya Omong Kosong

Faisal Basri Sebut Tol Laut Hanya Omong Kosong Menhub Budi Karya luncurkan Tol laut. Hana Adi©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Ekonom Faisal Basri menilai program tol laut yang digagas pemerintah masih gagal karena tidak terbukti menurunkan biaya logistik (logistic cost). Selain itu, saat ini angkutan barang masih terpusat di jalur darat diangkut dengan truk-truk besar.

"Yang mempersatukan pulau-pulau itu kan laut, ngomongnya tol laut segala macam tapi enggak ada efeknya ke logistic cost tetap paling tinggi, 24 persen dari PDB," kata Faisal dalam sebuah acara diskusi di Le Meridien, Jakarta, Kamis (22/11).

Faisal menjelaskan, kegagalan tol laut disebabkan belum mampunya program tersebut memikat perusahaan logistik yang selama ini menggunakan jalur darat. Meski sudah ada tol laut, mereka masih enggan berpindah dan tetap memilih menggunakan jalur darat.

"Karena tidak terjadi shifting angkutan barang dari darat ke laut. Tidak terjadi. Jadi omong doang namanya tol laut itu. Logistic cost gak pengaruh karena tetap 90 persen barang di Indonesia diangkkut lewat truk padahal negara maritim. Sementara di dunia, 70 persen barang diangkut pakai kapal. Padahal seluruh dunia kan bukan negara maritim seperti Indonesia," tutupnya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memastikan akan ada sekitar 100 kapal untuk proyek tol laut hingga akhir 2018 ini. Namun, sejauh ini dilaporkan baru ada sekitar 86 kapal yang sudah direalisasikan.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan untuk 16 kapal sisanya diharapkan akan berlabuh pada Desember mendatang. Sedangkan untuk progres penambahan kapal tersebut dikatakan Menhub Budi sudah hampir mencapai 90 persen.

"Kemarin saya datang ke Jawa Timur dan kondisinya ada yang sudah 80-90 persen tinggal diselesaikan aja. Sampai akhir tahun on progress. Saya harapkan Desember ini selesai," ujarnya saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (29/10).

Menhub Budi menambahkan, progres pengerjaan kapal untuk tol laut sendiri masih akan tetap berlanjut meski sempat tertekan akibat pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). Sebab, beberapa komponen kapal sebagian masih didatangkan impor.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP