Faisal Basri Sentil Pengadaan Bansos Sembako Corona Tak Berdayakan UMKM
Merdeka.com - Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri, menyarankan bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19 diberikan dalam bentuk uang ketimbang sembako. Dia menilai pemberian bansos dalam bentuk makanan atau sembako tak memberikan manfaat bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta pasar tradisional.
Padahal, pelaku UMKM tengah dihadapkan pada kondisi sulit akibat kelangsungan usahanya terdampak pandemi ini. "Harusnya bansos berupa uang tunai. Penanganan Covid-19 justru mematikan usaha kecil. Dengan mengeluarkan dana untuk sembako ke korporasi tidak ke warung, umkm, dan pasar tradisional," katanya dalam diskusi virtual Indef via Zoom, Jumat (10/7).
Faisal mengatakan pengadaan bantuan sembako selama ini yang tidak melibatkan UMKM dan pasar tradisional bertolak belakang dengan keinginan pemerintah yang berupaya kembali membangkitkan kegiatan usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha kecil.
-
Kenapa Bansos diberikan? Tujuan dari program ini adalah untuk membantu meringankan beban ekonomi bagi masyarakat yang kurang mampu, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan.
-
Apa yang diselamatkan Kemensos terkait penyaluran Bansos? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan progres perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang di tahun 2020 banyak mendapatkan catatan dari BPK, BPKP, dan KPK. Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
-
Bagaimana cara pemerintah bagikan bansos? Menko PMK juga menyarankan Kemensos memberikan pembinaan untuk korban judi online yang mengalami gangguan psikososial.
-
Kenapa Hasan Nasbi berpendapat bansos tak pengaruh? Saksi dari tim Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi menepis anggapan jika bantuan sosial mempengaruhi kemenangan kandidat petahana.
-
Siapa yang dapat bansos? Muhadjir mengamini, pernyataan tersebut menjadi kontroversi publik. Dia menilai hal itu disebabkan interpretasi yang keliru oleh masyarakat.
-
Apa itu Bansos PKH? Berbagai jenis bantuan sosial, seperti Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan Program Keluarga Harapan (PKH), akan tetap dilanjutkan.
"Sedangkan, anggaran sembako mencapai Rp43,6 triliun itu lari ke korporasi karena pengadaan langsung ke pabrik tidak ke warung dan pasar tradisional. Coba kalau rakyat dikasih uang itu, bisa belanja di warung. Maka hidup kembali, si UMKM nya," jelas Faisal.
Dorong Ubah Bansos Sembako Menjadi Uang Tunai
Maka dari itu, Faisal lebih menghendaki bila bansos diberikan dalam bentuk uang tunai. Sehingga uang bansos dapat bermanfaat lebih besar, baik untuk menyambung hidup atau membuka usaha kecil demi menambah pendapatan di tengah pandemi ini.
"Rakyat patut diberikan uang bansos bukan sembako. Nanti bagi keluarga yang punya diabetes dia tidak makan beras dan juga ini membuat megap-megap warung tetangga dan pasar tradisional," imbuhnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Faisal paparkan 'Bansos Menjelang Pemilu 2024 Sangat Ugal-Ugalan untuk Memenangkan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaProgram bansos biasanya lebih terstruktur dan melibatkan sistem keamanan sosial yang kuat.
Baca SelengkapnyaPengamat Ekonomi INDEF Nailul Huda mengatakan, bansos menjaga daya beli masyarakat kelas miskin
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, menginginkan fenomena bansos di ajang Pemilu ini tidak lagi terjadi.
Baca SelengkapnyaMengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.
Baca SelengkapnyaCak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.
Baca SelengkapnyaUsulan ini mengamini pernyataan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Baca SelengkapnyaBahlil Lahadalia menegaskan dirinya tidak pernah bagi-bagi bansos seperti yang dituduhkan ekonom Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri mengumpamakan 'Gentong Babi' dengan politisasi bantuan sosial (bansos) di Indonesia
Baca SelengkapnyaAngka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai Bansos itu penting diberikan namun harus tetap sasaran.
Baca Selengkapnya