Faisal Basri Soal IMF Prediksi Ekonomi Dunia Naik di 2021: Pemulihan Tak Secepat Itu
Merdeka.com - Ekonom senior Faisal Basri mengkritik proyeksi International Monetary Fund (IMF) yang memprediksi laju pertumbuhan ekonomi akan membaik pada 2021. Menurutnya itu sulit terjadi lantaran butuh waktu yang tak sebentar untuk bisa pulih pasca penyebaran wabah virus corona (Covid-19).
"Saya melihat prediksi IMF masih konservatif, dunia bisa lebih buruk dari yang dibayangkan. 2021 tidak akan secepat itu recovery-nya," cibir dia dalam sesi bincang bersama Katadata, Jumat (24/4).
Sebagai informasi, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan terkontraksi hingga -3 persen pada tahun ini. Itu tak hanya terjadi di negara berkembang saja, namun negara besar juga banyak terkena dampak akibat pandemi Covid-19.
-
Siapa yang merasa sulit mengimbangi inflasi? Sayangnya, inflasi tinggi membuat uang yang mereka miliki saat ini seperti tidak berarti. Sekitar 67 responden dalam survei itu mengatakan bahwa mereka tidak mampu mengimbangi inflasi.
-
Mengapa deflasi bulan September 2024 dianggap signifikan? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
Namun, lembaga memproyeksikan kondisi perekonomian dunia akan kembali membaik pada 2021. Termasuk Indonesia, yang pertumbuhan ekonominya diramal naik pesat hingga 8 persen pada tahun depa
Menurutnya, IMF terlalu terburu-buru dalam memproyeksikan laju pertumbuhan ekonomi. "Ada yang aneh dari prediksi IMF. Rebound 2021 itu melebihi pertumbuhan ekonomi dari tahun-tahun sebelumnya. Kemerosotan tahun ini akan dibayar penuh plus bonus 2023. Seakan-akan pandemi ini hilang tiba-tiba," ucap dia.
Oleh karena itu, dia menilai dunia akan terlahir kembali setelah wabah virus corona ini berakhir. Dia menyatakan, berbagai lini kehidupan akan melakukan penyesuaian terhadap cara hidup baru.
"Rasanya dunia akan alami new normal. Recovery tidak bisa berjalan secepat yang dibayangkan IMF. Orang akan melakukan adjustment, perusahaan akan melakukan adjustment, business akan melakukan adjustment," tukas Faisal.
Prediksi IMF
Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 5,8 persen pada 2021 jika pandemi virus corona selesai tahun ini. Sementara itu, ekonomi Indonesia juga diprediksi meningkat hingga 8,2 persen di tahun 2021.
Untuk mewujudkan hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah segera menyesuaikan recovery ekonomi melalui sejumlah paket kebijakan fiskal.
"Kita dorong kemudahan melalui paket insentif kebijakan fiskal terkait kelonggaran pajak, seperti pasal 21, 22, 23, 25, dan lainnya," kata Menko Airlangga, melalui video conference di Vidio.com, ditulis Minggu (19/4).
Selain itu, pemangkasan anggaran kementerian dan lembaga saat ini menjadi penting karena akan dialihkan untuk pembiayaan berbagai program kesehatan atau lainnya yang menjadi prioritas jaring sosial bagi masyarakat yang terdampak wabah corona. Ini sekaligus mempercepat perbaikan ekonomi di tahun selanjutnya.
"Agar masyarakat mempunyai daya beli dan tingkat pelayanan kesehatan akan meningkat," imbuh dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDi lain pihak, pemerintah negara barat dan industri menghadapi stimulus fiskal yang sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaProyeksi IMF tersebut lebih rendah dari target pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Asumsi Makro APBN 2024
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.
Baca SelengkapnyaKondisi ekonomi global 2023 diprediksikan oleh banyak lembaga internasional merupakan tahun yang cukup gelap.
Baca Selengkapnya