Faisal Basri ungkap penyebab harga gas RI lebih mahal dari Singapura
Merdeka.com - Pemerintah mengungkapkan harga gas di Indonesia lebih mahal dibandingkan dengan di negara-negara tetangga seperti Singapura. Saat ini, harga gas industri di Indonesia hampir mencapai USD 8-10 per million metric british thermal unit (MMbtu)
Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan mengatakan harga ini dua kali lipat lebih mahal dibanding negara tetangga seperti Singapura yang hanya sebesar USD 4 per MMbtu. Padahal, Singapura impor gas dari Indonesia.
Ekonom UI Faisal Basri mengatakan pemerintah sudah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 40 tahun 2016 tentang penetapan harga gas bumi. Akan tetapi, Perpres itu menimbulkan banyak masalah baru. Perpres menetapkan penurunan harga gas yang berlaku surut sejak Januari 2016.
-
Kenapa Ramlah menjual bensin lebih murah? Ramlah mengaku kerap mendapat pembeli bule di kiosnya. Meski begitu, dia tidak membeda-bedakan pelanggan. Ramlah tetap menjual bensinnya Rp12 ribu perliter. Biasanya dia dibayar lebih, bisa sampai Rp50 ribu untuk seliter bensin. 'Mungkin karena kasihan melihat saya,' kelakar Ramlah.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM non subsidi? Harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Siapa yang prihatin dengan mahalnya beras? 'Pastinya, kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu, karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
Menurutnya, permasalahan harga gas ini disebabkan banyaknya pemburu rente gas atau trader bermodal kertas. Bahkan, dia memperkirakan terdapat 60 trader gas atau calo gas yang berbisnis tanpa memiliki infrastruktur gas bumi.
"Bertahun-tahun praktek bisnis gas tidak sehat tanpa penyelesaian yang menohok ke akar masalah. Salah satu akar masalah utama adalah bisnis gas dijadikan bancakan oleh para pemburu rente," ujar Faisal dalam blog pribadinya di Jakarta, Jumat (2/9).
Selain itu, dia menduga mahalnya harga gas di Indonesia lantaran perusahaan pemasok gas tak langsung menjual ke pembeli utama. Hal ini pernah terjadi di anak usaha Pertamina, PT Pertamina Gas (Pertagas).
Dalam laporan BPH Migas tahun 2014, Pertagas hanya menjual langsung gas kepada dua pengguna akhir, yaitu PT Pupuk Sriwijaya (Persero) dan pabrik keramik PT Arwana AK. Selebihnya dijual kepada 19 trader.
"Contoh gamblang yang membuat harga gas sangat mahal adalah yang dialami oleh pengguna akhir PT Torabika. Gas yang dibeli oleh PT Torabika berasal dari sumber gas Bekasi. Trader pertama memasok ke trader kedua dengan harga USD 9 per MMBtu," tegasnya.
Selanjutnya, trader kedua mengalirkan gasnya ke trader ketiga seharga USD 11,75 per MMBtu dengan menggunakan pipa open access 24 inch milik Pertagas dengan toll fee sebesar USD 0,22 per MMBtu. Dengan demikian, trader kedua memperoleh margin USD 2,53 per MMBtu tanpa bersusah payah membangun infrastruktur pipa.
Setelah itu, trader ketiga menyalurkan gas ke trader keempat dengan harga USD 12,25 per MMBtu. Dengan begitu, trader ketiga memperoleh margin USD 0,5 per MMBtu. Kemudian, trader keempat langsung mengirimkan gasnya ke PT Torabika dengan harga USD 14,50 per MMBtu. Hasilnya, trader keempat sudah untung USD 2,25 per MMBtu.
Alhasil, harga dari trader pertama sampai ke pembeli akhir terkerek dari USD 9 per MMBtu menjadi USD 14,5 per MMbtu atau menggelembung sebesar USD 5,5 per MMBtu.
"Alangkah baiknya pemerintah menertibkan praktek bisnis gas yang amat tidak sehat sebelum mendirikan holding migas. Kalau dipaksakan, sangat boleh jadi praktek pemburuan rente bakal melebar dan membesar. Perusahaan yang betul-betul sehat akan terseret menjadi obyek bancakan baru," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menilai minimnya kompetisi penyedia avtur menjadi di Indonesia menjadi faktor penyebabnya.
Baca SelengkapnyaSingapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia hanya ada satu perusahaan bahan bakar pesawat, sehingga butuh adanya kompetisi di sektor ini.
Baca SelengkapnyaMasalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam penetapan biaya transmisi dan niaga gas bumi berfasilitas, lanjutnya, PGN mengikuti Peraturan Menteri ESDM dan Peraturan BPH migas.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyebut harga avtur memegang peranan sebesar 39,5 persen terhadap harga tiket pesawat udara.
Baca SelengkapnyaProduk ubin keramik dari China sendiri diberikan insentif tax refund sebesar 14 persen oleh pemerintahnya.
Baca SelengkapnyaSetiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca SelengkapnyaAkibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaSaat ini, SPBU mini milik Pertamina ini hanya menjual Pertamax.
Baca SelengkapnyaPeningkatan permintaan yang signifikan ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan gas pipa dari ladang tua di wilayah Jawa Barat dan Sumatera.
Baca Selengkapnya