Fakta di balik niat Pemerintah Jokowi sunat subsidi Solar dan elpiji
Merdeka.com - Pemerintah berencana memangkas besaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar dan elpiji 3 kilogram (Kg) sebesar Rp 23,05 triliun dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016. Anggaran subsidi Solar dan eliji nantinya akan tersisa Rp 40,64 triliun dari Rp 63,69 triliun.
Pemerintah mengaku ada sejumlah alasan pemotongan anggaran ini diperlukan. Pertama, sebagai akibat melemahnya kinerja penerimaan pajak. Kedua, antisipasi jika kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty urung dilakukan. Ketiga, pengalihan subsidi Solar dan elpiji ke listrik.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memangkas subsidi bahan bakar minyak solar sebesar Rp 650 per liter. Sebelumnya dianggarkan subsidi sebesar Rp 1.000 di mana nantinya akan menjadi hanya Rp 350 per liter.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Apa yang direvisi BPH Migas tentang BBM subsidi? Pertimbangkan Masukan Masyarakat Menurut Kepala BPH Migas Erika Retnowati, masukan dari masyarakat akan menjadi pertimbangan dalam penyusunan revisi regulasi tersebut.
-
Apa jenis BBM yang turun harganya? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said meyakini bahwa pemangkasan subsidi tersebut tidak akan membuat harga solar naik. Menurutnya, pemangkasan sebesar Rp 650 per liter sudah diperhitungkan, sehingga tidak akan berpengaruh terhadap inflasi.
"Kenapa diusulkan Rp 650, karena level itu yang memungkinkan harga solar dalam bulan-bulan kedepan tidak perlu naik. Jadi kalau dikatakan subsidi dicabut dan harga naik itu tidak benar," kata Menteri Sudirman di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta.
Dia mengaku, pemerintah memang tidak bisa memprediksi harga minyak dunia yang naik turun. Namun, dia tetap berharap tidak akan ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga akhir tahun.
"Kita ada kalkulasi dan prediksi. Mudah-mudahan menuju akhir tahun tidak ada kenaikan harga," imbuhnya.
Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengatakan pemangkasan subsidi elpiji 3 kilogram diturunkan karena harga Liquified Petroleum Gas (LPG) di pasaran dunia alami penurunan drastis. Selain itu, anjloknya harga minyak dunia ikut mempengaruhi dasar harga yang ada.
"Di Nota Keuangan ada penurunan subsidi Rp 1.000 per Kg untuk elpiji, tapi hitungan kita masih cukup karena harga pembelian (elpiji) murah, jadi tidak ada rencana kenaikan harga," kata dia kepada wartawan di Komplek Senayan, Jakarta.
Wiraatmaja mengungkapkan pemerintah awalnya memang berencana menaikkan harga elpiji. Hal ini dilakukan setelah perhitungan subsidi APBN 2016 sebesar Rp 31 triliun tidak mencukupi. Namun, lanjut Wirat, kenaikan harga mampu tertutupi usai harga LPG dunia menurun.
"Dulu subsidinya Rp 4.500-5.000/kg, sekarang subsidinya Rp 3.500-3.800/kg, kalau kondisi seperti ini tidak ada kenaikan. Rp 31 triliun untuk LPG tadinya kan rencananya harga dinaikkan karena supaya subsidinya cukup segitu, tapi dengan harga (LPG) turun tidak perlu naikin lagi," katanya. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernyataan ini merespons Menko Luhut yang berencana membatasi BBM bersubsidi mulai 17 Agustus 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan rencana pembatasan BBM subsidi mulai 17 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi dilakukan setiap tiga bulan mengacu pada perubahan terhadap realisasi parameter.
Baca SelengkapnyaBenarkah pertalite dihapus pada 17 Agustus? Simak penelusuran
Baca SelengkapnyaDarmawan memastikan kesiapan PLN untuk menghadirkan listrik yang tetap andal dan terjangkau demi menjaga daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaKabar pembatasan BBM bersubsidi ini pertama kali diungkapkan Menko Luhut di sosial medianya.
Baca SelengkapnyaBahlil mengatakan bahwa penurunan ini didorong oleh rencana efisiensi penyaluran BBM bersubsidi tahun 2025 agar lebih tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaTarif tenaga listrik untuk 24 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaCorporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa saat ini Pertamina sedang meninjau kemungkinan penyesuaian harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaTarif adjustment listrik merupakan ketentuan tarif listrik bagi pelanggan non subsidi yang dievaluasi setiap tiga bulan secara berkala.
Baca SelengkapnyaJokowi menambahakan pemerintah belum berpikir untuk membatasi BBM subsidi dalam waktu dekat
Baca SelengkapnyaTarif tenaga listrik untuk 25 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan dan tetap diberikan subsidi listrik.
Baca Selengkapnya