Fakta di Balik Rencana Pemerintah Naikkan Harga Pertalite dan LPG 3 Kg
Merdeka.com - Pemerintah berencana menaikkan harga Pertalite dan elpiji 3 kilogram (Kg). Keputusan jadi naik atau tidaknya akan diumumkan pemerintah saat kajian selesai dilakukan.
"Sesudah kita kaji, nanti kita umumkan, tapi saat sekarang belum," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut pemerintah akan menaikkan harga Pertalite dan LPG 3 Kg secara bertahap. Dia menyebut kenaikan akan dimulai periode Juli hingga September 2022.
-
Kenapa Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg? Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat seiring Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
-
Apa yang menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax? Faktor lainnya yang bisa menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax Series yaitu anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang sudah tembus di level Rp16.000. 'Kurs sudah bergerak sekitar 5 persen makanya Pertamina layak menaikkan harga BBM non subsidi. Yang penting kenaikan tersebut tidak memberatkan masyarakat,' kata Tauhid dilansir dari Antara, Minggu (28/7).
-
Kenapa harga Pertamax diusulkan naik? Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menilai kenaikan harga Pertamax Series dinilai sudah cukup tepat lantaran harga minyak dunia yang sedang tinggi.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Bagaimana mekanisme penetapan harga jika Pertalite ditingkatkan oktan nya? 'Tidak mungkin Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) harganya diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya,' terang Nicke.
-
Kapan harga BBM Pertamina diubah? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
"Over all, yang akan terjadi itu Pertamax, Pertalite, gas yang 3 kilo itu bertahap. Jadi 1 April (Pertamax), nanti Juli, nanti September itu bertahap (naiknya) dilakukan oleh pemerintah," ujarnya.
Berikut rangkuman fakta yang telah terungkap sejauh ini terkait harga Pertalite dan LPG 3 Kg.
1. Harga Bahan Baku di Dunia Sudah Mahal
Menko Luhut menyebut, kebijakan penyesuaian itu imbas dari kenaikan harga sejumlah komoditas. Menurutnya, rencana tersebut mengemuka dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo.
Menko Luhut mencatat, saat ini, harga minyak mentah dunia telah menembus level USD 100 per barel. Sedangkan, dalam asumsi alokasi APBN harga minyak dipatok USD 63 per barel.
"Kan angkanya sudah luar biasa," tekannya.
Menko Luhut menyebut, kenaikan komoditas minyak mentah dunia sendiri dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Antara lain dengan peningkatan permintaan akibat pemulihan ekonomi global hingga perang antara Rusia dan Ukraina.
2. Pertalite Terakhir Naik Harga di 2019
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga-Subholding Commercial & Trading Pertamina, Irto P Gintings mengatakan, Pertalite terakhir dilakukan penyesuaian harga tiga tahun lalu, yaitu pada Januari 2019. Selama pandemi dan hingga masa pemulihan ketika harga minyak telah naik, belum ada penyesuaian harga kembali untuk Pertalite.
Hingga Januari 2022, porsi konsumsi Pertalite sekitar 52 persen dari total konsumsi BBM nasional. Sedangkan porsi BBM lainnya (Pertamax Series dan Dex Series) sekitar 13 persen yang merupakan BBM yang tidak disubsidi dan tidak dikompensasi.
Pada awal Maret 2022, harga Pertalite masih tetap yaitu Rp 7.650 per liter. Sementara SPBU Shell, sejak Januari 2022 tidak lagi menjual Shell Regular yang memiliki RON 90.
SPBU asal Belanda ini hanya memasarkan Shell Super (RON 92) hingga Shell V-Power Nitro + (RON 98). Produk BBM RON tinggi itu, sama seperti produk dari BP-AKR dan Vivo, harganya jauh lebih tinggi dari produk BBM RON serupa yang dijual Pertamina.
3. Keputusan Tak Naikkan Harga Pertalite Tak Sehat untuk Jangka Panjang
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menyebut bahwa keputusan pemerintah untuk mempertahankan harga Pertalite di tengah gejolak harga minyak dunia dinilai realistis dan tepat dalam jangka pendek. Ini penting dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat. Namun, kebijakan ini dinilai tidak tepat apabila diterapkan dalam jangka panjang.
Menurut Josua, kebijakan subsidi BBM yang dilakukan setiap tahun menjadi kontraproduktif terhadap anggaran, mengingat subsidi BBM merupakan kegiatan konsumtif dan subsidi tersebut cenderung tidak tepat sasaran kepada masyarakat miskin dan menengah ke bawah.
Selain itu, disparitas harga yang tinggi berpotensi menimbulkan distorsi pasar dan tindakan menyalahgunakan subsidi seperti menjual ke industri, penyelundupan, dan sebagainya.
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penetapan acuan HET gas elpiji 3 kg bersubsidi untuk menekan selisih harga jual yang selama ini ditetapkan pemerintah daerah.
Baca SelengkapnyaKuota penyaluran LPG 3 kg tahun 2024 adalah sebesar 8,03 MT.
Baca SelengkapnyaPemerintah semakin berat dalam menyalurkan bantuan dana untuk LPG 3 Kg bersubsidi.
Baca SelengkapnyaJika pemerintah ingin menggantikan Pertalite menjadi Pertamax Green, maka sebaiknya harga yang dilepas ke pasar tidak melebihi Rp10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaPertamina telah menaikkan harga Pertamax per 1 Oktober 2023 menjadi Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaHarga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPenghapusan Pertalite bukan hanya putusan satu instansi saja. Banyak hal juga yang perlu dipertimbangkan.
Baca SelengkapnyaESDM menyiapkan rencana untuk membatasi penyaluran BBM jenis Pertalite (RON 90). Di sisi lain, kementerian juga berencana memberikan subsidi Pertamax.
Baca SelengkapnyaPertamina klaim saat ini stok maupun penyaluran LPG bersubsidi dalam kondisi aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Baca SelengkapnyaKemendag telah melakukan kajian internal untuk dua kebijakan baru terkait dengan minyak goreng, salah satunya menaikan HET MinyakKita.
Baca SelengkapnyaPertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi.
Baca Selengkapnya