Fakta tentang Renminbi atau Yuan untuk Perdagangan Internasional
Merdeka.com - Transaksi perdagangan internasional Indonesia-China menggunakan renminbi atau mata uang China Yuan. Kabar tentang penggunaan renminbi menjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat. Bahkan ada masyarakat yang beranggapan bahwa mata uang China itu bakal menggantikan Rupiah.
Lalu, seperti apa maksud penggunaan renminbi yang sebenarnya? Berikut penjelasannya:
Punya Kelebihan Dibanding Dolar Amerika Serikat
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Bagaimana nilai tukar mata uang ditentukan? Mata uang asing atau luar negeri selalu diperdagangkan berpasangan. Perdagangan ini menempatkan harga pada satu mata uang relatif terhadap yang lain, dan harga itu disebut nilai tukar.
-
Bagaimana mata uang menentukan nilai? Setiap mata uang memiliki nilai nominal yang ditentukan oleh pemerintah atau lembaga yang mengeluarkannya.
-
Bagaimana penyebutan uang dalam bahasa Tionghoa? Di negara asalanya, penyebutan uang dengan gaya ini sudah sesuai seperti yang dikenal saat ini, yakni goceng untuk Rp5 ribu, ceban untuk Rp10 ribu, gocap untuk Rp50 ribu hingga cepek ceng Rp100 ribu.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
Saat ini beberapa negara masih menggunakan dolar AS dalam perdagangan internasional. Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menjelaskan keuntungan menggunakan renminbi dalam perdagangan internasional.
Menurut Dino, mata uang renminbi lebih stabil dibanding dolar AS. Sehingga membuat cost transaksi "lebih aman, walaupun tidak terjamin total".
Tak hanya itu saja, penggunaan renminbi dalam perdagangan internasional bisa mengurangi risiko. Menurut Dino, mata uang renminbi lebih stabil, sedangkan dolar AS masih terus alami fluktuatif atau mudah naik turun terhadap mata uang negara lain.
"Makanya Tiongkok menawarkan menggunakan yuan dibanding dollar AS, karena risikonya memang lebih kecil, sementara kalau dollar risikonya ditambah. Fluktuasi dollar juga cukup tinggi," ujar Dino.
"Yang jelas, pengaruh renminbi makin besar. Contohnya mata uang euro misalnya, sekarang sudah tergantung dan terpengaruh pada pertukaran dollar renminbi. Jadi kalau renminbi naik, dollar naik," ucapnya.
Renminbi Hanya Digunakan dalam Transaksi Perdagangan Internasional
Mata uang China, Renminbi, hanya digunakan dalam transaksi perdagangan internasional. Meski begitu, beberapa transaksi di China juga ada yang menggunakan dolar AS.
"Tiongkok sendiri juga masih sebagian besar menggunakan Dolar AS kalau mereka berdagang," kata Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal.
Renminbi ternyata memiliki nilai mata uang yang lebih rendah dibanding dolar AS. Jadi, kabar tentang penggunaan renminbi bisa menguntungkan dunia usaha. Perlu diketahui, 1 USD = Rp 14.000. Sedangkan 1 Renminbi = Rp 2.033. Perbedaannya sangat jauh.
"Nilai Renminbi memang sudah dilemahkan, tapi masih lebih rendah dari dolar AS. Jadi buat neraca perdagangan kita bisa lebih baik dan kemungkinan guncangan dolar AS tidak ada. Jadi ini menguntungkan dunia usaha," kata Mantan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Sofjan Wanandi.
Tetap Ada Batasan Penggunaan Renminbi
Meski begitu, tetap ada batasan dan peraturan penggunaan renminbi dalam perdagangan internasional. Indonesia harus punya peraturan yang menguntungkan dalam negeri dan keuntungan kedua belah pihak.
"Asal terms-nya (peraturannya) terms-nya kita. Jadi kalau orang mau kasih bantuan ke kita, ada modalnya dan paket kerja samanya, (tapi) terms-nya, TOR-nya itu harus kita yang menentukan," kata Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal.
Ada Tiga Mata Uang untuk Transaksi Perdagangan Internasional
Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengatakan 10 persen perdagangan Indonesia-China menggunakan renminbi.
Meski begitu, tak hanya renminbi yang digunakan sebagai transkasi perdagangan internasional. Pemerintah juga menggunakan tiga mata uang asing lain, seperti dolar AS, yen dan euro. Sementara mata uang lainnya berjumlah di bawah satu persen.
"Kita punya dolar AS, euro, yen, kita bisa hitung kira-kira dia (renminbi) masih kompetitif enggak, kalau dia kompetitif sebenarnya ada ruang untuk kita gunakan," kata Direktur Surat Utang Negara DJPPR kementerian Keuangan (Kemenkeu) Loto Srinaita Ginting. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IDR adalah singkatan dari Indonesian Rupiah, yaitu mata uang resmi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPBB mengakui ada 180 mata uang resmi di seluruh dunia. Pada bulan September 2023, ada sejumlah mata uang yang menonjol paling tinggi di dunia. Simak lengkapnya!
Baca SelengkapnyaDPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaUang tidak hanya berguna sebagai alat pembayaran. Fungsi turunan uang menjelaskan beragamnya kegunaan uang.
Baca SelengkapnyaMata uang dapat berbentuk kertas (uang kertas) atau logam (uang logam) dan biasanya dikeluarkan oleh bank sentral atau otoritas keuangan suatu negara.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah terus menguat dalam dua hari terakhir
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan penguatan mata uang dolar AS terhadap mata uang dunia lainnya hingga Rupiah.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaLogam mulia emas mudah dicairkan sewaktu-waktu. Ini tentu merupakan keuntungan sendiri bagi masyarakat yang membutuhkan dana cepat.
Baca SelengkapnyaPasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.
Baca Selengkapnya