Fakta Tutupnya Central di Neo Soho, Dari Nasib Karyawan Hingga Diskon Besar-besaran
Merdeka.com - Perusahaan ritel asal Thailand, Central Department Store memutuskan untuk menutup gerainya di Neo Soho, Jakarta. Lalu, bagaimana nasib para pekerja di gerai tersebut?
Public Relations Department Manager PT Central Retail Indonesia, Dimas Wisnu Wardana mengatakan, perusahaan akan memindahkan para pekerja di Central Neo Soho ke gerai Central yang lain yaitu yang berlokasi di Grand Indonesia.
"Untuk karyawan Central Neo Soho yang direkrut oleh PT Central Retail Indonesia akan kami transfer ke flagship kami di Central Grand Indonesia," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (15/1).
-
Kenapa pedagang Teras Malioboro II direlokasi? Pemindahan dilakukan biar mereka bisa mendapatkan tempat yang layak dan saat pindah ke lokasi baru kami akan mendampingi mereka untuk naik kelas,' ujar Wisnu dikutip dari ANTARA.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Siapa pemilik Toko Riang sekarang? Saat ini, pemilik Toko Riang adalah seorang nenek tangguh bernama Endah Sumarni.
-
Dimana lokasi relokasi pedagang Teras Malioboro II? Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal merelokasi sebanyak 1.041 pedagang Teras Malioboro II pada tahun 2025. Tempat yang disediakan untuk relokasi tersebut adalah eks Toko Makmur Jaya di Ketandan dan di samping parkir Beskalan.
-
Di mana pramuniaga bekerja? Profesi pramuniaga memiliki peran yang sangat penting dalam dunia retail, terutama dalam menjaga hubungan baik antara perusahaan dan pelanggan.
-
Dimana restoran itu berada? Kisah tersebut diungkap oleh putra dari pemilik Restoran Saung Injuk yang berlokasi di Jalan Raya Keadilan, Rangkapan Jaya, Depok.
Sementara untuk kelanjutan bisnis perusahaan asal Negeri Gajah Putih tersebut di Indonesia, Dimas menyatakan dengan tutupnya gerai di Neo Soho, Central akan fokus pada gerainya yang berada di Grand Indonesia.
"Untuk memenuhi kebutuhan customer kami tersebut kami memusatkan segala sumber daya kami ke flagship store kami, Central Grand Indonesia. Semenjak Central Neo Soho beroperasi kami selalu berupaya agar toko kedua kami tersebut dapat berkembang dengan hasil maksimal baik dari segi bisnis dan komersial," ungkap dia.
Salah satu langkah bisnis yang akan dilakukan perusahaan yaitu dengan memperkuat omni channel berbelanja central department store, dengan nama Central on Demand melalui aplikasi messenger seperti Whatsapp dan Line
"Kami mengajak seluruh pelanggan kami untuk dapat merasakan pengalaman berbelanja di central melalui Central On Demand di nomor 08119898768 atau melalui Line official account kami di @CENTRALSTOREID. Tapi tidak sepenuhnya omni channel, kami masih memiliki offline store juga di gerai Central Grand Indonesia," tutur dia.
Sebelumnya,Perusahaan ritel asal Thailand, Central Department Store memutuskan menutup gerainya di Neo Soho, Jakarta. Sebelum menutup gerainya, Central Department Store menggelar diskon besar-besaran hingga 90 persen.
Public Relations Department Manager PT Central Retail Indonesia, Dimas Wisnu Wardana mengatakan, membenarkan soal penutupan gerai tersebut. Penutupan tersebut berlaku mulai 18 Februari 2019.
"Benar kami akan berhenti beroperasi. Untuk Central Neo Soho akan resmi berhenti beroperasi setelah periode closing down sale tersebut mas yaitu 18 Februari 2019," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com.
Sementara untuk diskon besar-besaran, akan berlangsung pada 14 Januari hingga 17 Februari 2019, atau sekitar satu bulan penuh.
"Rangkaian sebelum berhenti beroperasi, kami awali dengan closing down sales up to 90 persen mulai dari 14 Januari-17 Februari 2019," kata dia.
Dengan penutupan ini, lanjut Dimas, Central Department Store hanya menyisakan satu gerai, yaitu yang berlokasi di Grand Indonesia.
"Untuk saat ini gerai kami hanya 1 mas yaitu flagship store kami di Central Grand Indonesia. Central Grand Indonesia akan tetap beroperasi," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daya beli masyarakat yang melemah dan berbagai tekanan ekonomi lainnya juga turut memengaruhi operasional minimarket seperti Alfamart.
Baca SelengkapnyaPerusahaan ini didirikan Djoko Susanto dan keluarga, yang kemudian menjual mayoritas kepemilikannya kepada PT HM Sampoerna Tbk.
Baca SelengkapnyaPengusaha khawatir omzet bisnis turun hingga 40 persen saat ibu kota pindah IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaKali ini gerai yang ditutup yaitu Transmart Sunset Road Denpasar Bali. Transmart Sunset Road Bali resmi ditutup pada 3 Juli 2023 kemarin.
Baca SelengkapnyaLangkah ini bagian dari transformasi bisnis menjadi lebih efisien ke depan.
Baca SelengkapnyaJumlah penutupan gerai Alfamart, tidak lebih banyak dibanding ekspansi perusahaan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan melakukan inisiatif tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang melalui pemasok lokal dan mitra lainnya.
Baca SelengkapnyaJakarta sebagai kota global ini disiapkan setelah kota tersebut tak lagi menyandang ibu kota negara.
Baca SelengkapnyaIsu penutupan ratusan gerai milik PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) menarik perhatian publik.
Baca SelengkapnyaJanji Manajemen Sepatu Bata, Alihkan Pegawai Kena PHK ke Pabrik Lain
Baca SelengkapnyaPengelolaan aset berusia ratusan tahun agar memiliki nilai manfaat lebih seusai zaman.
Baca Selengkapnya