Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen Tahun ini dari Dalam dan Luar Negeri
Merdeka.com - Analis Kebijakan Ahli Muda Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Dwi Anggi Novianti optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 mampu mencatatkan torehan positif. Yakni dengan tumbuh berada di kisaran 4,5 sampai 5,3 persen.
"Pemulihan ekonomi Indonesia tahun ini kita harapkan bisa di kisaran 4,5 sampai 5,3 persen," tegasnya dalam webinar bertajuk Tinjauan Ekonomi, Keuangan, dan Fiskal (TEKF) edisi I tahun 2021, Rabu (28/4).
Anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani ini mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi hingga 5,3 persen tersebut lantaran adanya sejumlah sentimen positif dari dalam dan luar negeri.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
Dari dalam negeri, ini tercermin dari capaian Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Maret 2021 yang berada di level 53,2. Angka PMI tersebut menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, sejak survei ini dimulai pada April 2011.
"(index PMI) Manufaktur itu mencetak sejarah yang baik. Bahkan rekor yang tertinggi sejak 2011," tekannya.
Lalu, program vaksinasi Covid-19 yang sudah berjalan dinilai on track diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang baik. Sehingga diharapkan akan meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat dan aktivitas produksi.
"Selanjutnya, Indonesia juga mempunyai kebijakan (penanganan pandemi Covid-19) yang masih akomodatif. Di antaranya dengan instrumen APBN dan program PEN yang begitu kuat," tambahnya.
Faktor Eksternal
Sementara sentimen positif dari eksternal mulai terasa sejak kuartal III tahun lalu. Di mana pertumbuhan ekonomi global mulai terus menunjukkan tren perbaikan. Menurutnya, angin segar itu tercemin dari lima indikator yang mengindikasikan sinyal pemulihan perekonomian global.
Pertama, baltic dry index atau perdagangan global berhasil mencatatkan nilai tertinggi sejak September 2020. Atau berhasil membalikkan posisi ke level lebih baik sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia.
Kedua, pasar keuangan global mulai stabil. "Di antaranya, volatilitas pasar turun, MSCI index EMs naik sebesar 4 persen ytd, hingga aliran modal ke EMs masih dalam tren positif," bebernya.
Ketiga, harga komoditas terus mencatatkan kenaikan. Rinciannya komoditas Brent naik 30,0 persen, CPO naik 7,9 persen, dan batu bara naik 17,1 persen.
"Kenaikan ini menggambarkan mulai pulihnya faktor permintaan di tengah pandemi Covid-19," ungkapnya.
Lalu, kata Anggi, ekonomi China berhasil mencatatkan kinerja gemilang di kuartal I tahun ini. Di mana, negeri Tirai Bambu berhasil membukukan pertumbuhan ekonomi positif sebesar 18,3 persen secara yoy.
Terakhir, implementasi vaksinasi global kian progresif. Dalam bahan paparannya, per 19 April 2021, sebanyak 910 juta dosis vaksin Covid-19 telah diberikan kepada 156 negara.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaKonsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 diprediksi capai 5,1 persen, didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaDia bilang proyeksi ekonomi tumbuh hingga 5,5 persen ditopang oleh sektor investasi yang terus tumbuh. Khususnya investasi bangunan.
Baca SelengkapnyaPerry Warjiyo mengungkapkan, kinerja ekonomi Indonesia yang tetap kuat di tengah ketidakpastian global didukung oleh bauran kebijakan BI dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca Selengkapnya