FAO: Harga pangan dunia anjlok selama Maret 2017
Merdeka.com - Indeks Harga Pangan dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) pada Kamis (6/4) melaporkan bahwa harga pangan global turun pada Maret. Penurunan harga terjadi karena besarnya pasokan yang tersedia dan ekspektasi panen yang kuat.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB itu, juga memproyeksikan panen tanaman sereal (biji-bijian) meningkat pada 2017. "Indeks Pangan FAO menunjukkan penurunan pada Maret, gula dan minyak nabati merosot," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric seperti ditulis Antara, Jumat (7/4).
FAO juga merilis prospek pertamanya untuk pasokan dan permintaan sereal dunia tahun depan, di mana FAO memperkirakan persediaan gandum naik mendekati rekor sehingga harga sereal tidak akan bergejolak.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Dimana harga kedelai naik? Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat misalnya, melambungnya harga kedelai tersebut turut memengaruhi pola produksi para produsen tahu, salah satunya Nana Suryana di Kelurahan Nagri Kidul.
Indeks Harga Pangan FAO, yang mengukur perubahan bulanan pada harga internasional untuk sereal, minyak sayur, susu, daging dan gula, rata-rata hampir 171 poin pada Maret, menandai penurunan 2,8 persen dari bulan sebelumnya, namun tetap 13,4 persen di atas level setahun sebelumnya, menurut badan tersebut.
Harga sereal menurun 1,8 persen dari Februari, yang dipimpin penurunan gandum dan jagung. Sekarang kira-kira setara dengan tingkat Maret 2016.
Harga minyak sayur turun 6,2 persen pada Maret. Kutipan minyak sawit dan minyak kedelai keduanya lebih rendah pada Maret di belakang prakiraan membaiknya produksi, sementara minyak biji bunga matahari juga menurun karena ketersediaan lebih tinggi daripada yang diperkirakan.
Harga gula anjlok 10,9 persen ke level terendah sejak Mei 2016 di tengah permintaan impor yang lemah dan perkiraan pasokan besar dari Brasil memasuki pasar dunia sebagai akibat dari panen yang kuat dan penyerapan domestik lebih lambat untuk produksi bio-ethanol.
Harga susu turun 2,3 persen karena pasokan meningkat, tetapi tetap jauh di atas tingkat setahun lalu. Harga daging naik 0,7 persen, didorong oleh permintaan impor perusahaan-perusahaan dari Asia untuk daging sapi dan daging babi.
Sementara itu, FAO juga merilis pasokan sereal dunia pertama dan prospek permintaan untuk tahun depan, mengatakan bahwa produksi sereal di seluruh dunia pada 2017 diproyeksikan mencapai 2.597 juta ton, hanya kurang sembilan juta ton dari rekor tahun lalu.
Produksi gandum global diperkirakan turun 2,7 persen pada 2017 menjadi 740 juta ton, sebagian besar karena harga yang disebabkan pengurangan penanaman di Australia, Kanada dan Amerika Serikat.
Sebaliknya, total produksi biji-bijian kasar termasuk jagung pada 2017 diperkirakan akan meningkat ke tingkat rekor baru 1.353 juta ton, secara substansial berkat lonjakan produksi di Brazil dan Argentina bersama dengan rebound di Afrika Selatan setelah kekeringan tahun lalu.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Juli 2023 lalu yang berada di level 3,08 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaGabah kering panen di tingkat petani naik 2,73 persen, sementara beras deflasi di tingkat grosir.
Baca SelengkapnyaDeflasi periode ini lebih dalam ketimbang Mei dan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKategori makanan, minuman dan tembakau, jadi kelompok menjadi penyumbang deflasi 4 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaKemendag bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menahan inflasi.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaHarga gabah di tingkat petani pada Agustus 2024 secara tahunan terpantau masih terus alami kenaikan.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaInflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.
Baca Selengkapnya