FAO: Indonesia Berpotensi Jadi Pemasok Pangan Dunia, Terutama Hasil Laut
Merdeka.com - Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menyebut bahwa Indonesia memiliki peluang sebagai pemasok pangan dunia, terutama hasil laut. Ini seiring tingkat produksi yang masih stabil di tengah wabah virus corona baru atau Covid-19.
"Dengan tingkat produksi laut yang stabil Indonesia bisa menjadi food supply dunia, terutama ikan," ujar National Project Officer, Indonesian Seas Large Marine Ecosystem (ISLME)-FAO, Muh Lukman dikutip Antara, Rabu (15/4).
Namun, Indonesia harus terlebih dulu memberikan keyakinan bahwa produk yang dihasilkan tidak terkontaminasi Covid-19. Oleh karena itu, pemerintah harus dapat menjamin bahwa nelayan yang Indonesia tidak terpapar Covid-19.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
-
Bagaimana cara memastikan keamanan susu ikan? 'Produk ini kan harus ada izin edar dari BPOM, itu akan dilihat dari hal tersebut, masukan dari ahli gizi juga ada misal proporsi gula 5 persen dari total kalori yang boleh ada dalam produk,' tegasnya.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Bagaimana KKP dan MSC jamin keberlanjutan ikan konsumsi? Kerja sama kedua pihak dirintis sejak 2019, berhasil mengantarkan 40 unit pengolah ikan (UPI) dan 2 retail telah memiliki sertifikat Standar Rantai Pengawasan MSC atau Chain of Custody.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
"Untuk meyakinkan itu butuh suatu lembaga yang bisa meyakinkan, ini untuk masuk ke pasar internasional. Kita harus jaminkan produk yang bersih dan sehat," ucapnya.
Di sisi lain, diperlukan relaksasi antar-negara terkait ekspor dan impor produk makanan. Dengan demikian dibutuhkan juga instrumen kebijakan dari semua pihak terkait.
"Ada permintaan signifikan. Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia. Distribusi menjadi tantangan di global, harus ada komitmen untuk dimudahkan, diharapkan ada kesepakatan di setiap negara," katanya.
Nelayan Tetap Melaut
Dalam kesempatan sama, Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) M Zulficar Mochtar menyatakan optimisme nelayan untuk tetap melaut di tengah pandemi Covid-19 masih tinggi.
"Sejauh ini kami memantau bahwa untuk perikanan tangkap RI, potensi produksi perikanan kita belum turun signifikan. Artinya, ada optimisme untuk tetap melaut dan meningkatkan produksi," ujarnya.
Dia mengemukakan bahwa prognosa untuk triwulan kedua tahun ini potensi perikanan tangkap dari laut sekitar 1,67 juta ton.
Dari sisi perizinan kapal, lanjut dia, sejak Januari hingga saat ini ada 634 Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), 1.872 Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI), dan 122 Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) yang dikeluarkan.
"Ini lebih tinggi dibanding rata-rata tahun sebelumnya. Artinya ada optimisme," kata Zulficar menegaskan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
42 ton pakan udang, 8 juta ekor benur, dan 400 ekor induk udang dengan total nilai ekonomi mencapai Rp. 1,66 Miliar dikirimkan.
Baca SelengkapnyaLobi-lobi diplomasi akhirnya menghasilkan kerja sama kelautan dan perikanan antara Indonesia dan Vietnam yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono akui kewalahan mengurus ekspor ilegal benih lobster.
Baca SelengkapnyaSetiap tahunnya lebih dari 300 juta ekor benur mengalir secara ilegal dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaKegiatan ekspor pasir laut harus melalui proses ketat.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengungkapkan ide terkait kedaulatan pangan di hadapan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDia berjanji akan memberikan insentif bagi investor yang berminat tanam modal di sektor perikanan dan kelautan.
Baca SelengkapnyaDia mempersembahkan penghargaan tersebut untuk seluruh petani dan masyarakat telah berkontribusi dalam sektor pertanian
Baca SelengkapnyaKrisis pangan di dunia menjadi isi utama seiring bertambahnya populasi manusia.
Baca SelengkapnyaMenperin Agus Gumiwang Kartasasmita mewaspadai negara-negara lain yang mengincar pasar konsumen muslim Indonesia untuk memasarkan produk halal mereka.
Baca SelengkapnyaProduk-produk ini mengandung minimal 30 persen kandungan ikan, menawarkan variasi menu yang tidak hanya memenuhi selera lokal tetapi juga internasional.
Baca Selengkapnya