Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Februari 2016, neraca perdagangan RI surplus USD 1,14 M

Februari 2016, neraca perdagangan RI surplus USD 1,14 M bongkar muat peti kemas. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Neraca Perdagangan Indonesia pada Februari 2016 mengalami surplus sebesar USD 1,14 miliar. Neraca tersebut alami peningkatan dibanding Februari 2015 sebesar USD 662,7 juta.

Adapun rincian nilai ekspor Februari 2016 sebesar USD 11,30 miliar dan nilai impor Februari 2016 sebesar USD 10,16 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan kinerja perdagangan membaik setelah membukukan surplus USD 50,6 juta pada Januari 2016. Surplus neraca perdagangan Januari-Februari 2016 surplus USD 1,15 miliar dengan nilai ekspor USD 21,78 miliar dan nilai impor USD 20,63 miliar.

"Selama lima tahun terakhir pada Februari ini tertinggi, dimana tahun 2012 surplus, lalu 2013 defisit USD 297,7 juta, pada 2014 surplus USD 843,4 juta dan 2015 juga surplus USD 662,7 juta," ujar dia di kantornya, Jakarta, Selasa (15/3).

Suryamin menjelaskan, surplusnya neraca perdagangan Februari 2016 dipicu surplus sektor migas USD 0,01 miliar dan sektor non migas USD 1,14 miliar.

"Nilai ekspor Februari 2016 naik 7,80 persen dibanding ekspor Januari 2016. Sementara dibanding Februari 2015 turun 7,18 persen," jelas dia.

Dari sisi volume perdagangan, pada Februari 2016 neraca volume perdagangan mengalami surplus 25,51 juta ton. Hal tersebut didorong oleh surplusnya neraca volume perdagangan migas 0,06 juta ton dan sektor nonmigas 25,45 juta.

Selama Februari 2016, ekspor terbesar adalah lemak dan minyak hewan nabati senilai USD 2,62 miliar dan bahan bakar mineral senilai USD 2,14 miliar. Pangsa pasar ekspor Indonesia adalah Amerika Serikat USD 2,38 miliar, Jepang USD 2,16 miliar dan China USD 1,83 miliar.

Untuk impor Februari 2016 senilai USD 10,16 miliar ini turun 2,91 persen dari Januari 2016. Impor migas mencapai USD 1,22 miliar, atau turun 8,79 persen dan impor non migas USD 9,25 miliar atau turun 2,13 persen.

"Dibandingkan dengan Februari 2015, impor Februari 2016 turun 11,51 persen. Secara volume sebenarnya (impor) naik 20 persen tapi karena harga lagi turun makanya nilainya turun. Khususnya yang bersumber dari migas," tegas dia.

Secara kumulatif Januari-Februari 2016, nilai impor turun 14,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Impor non migas turun 9,83 persen menjadi USD 18,29 miliar.

Impor terbesar Indonesia di Februari 2016 adalah mesin dan peralatan mekanik sebesar USD 3,41 miliar, lalu mesin dan peralatan listrik sebesar USD 2,28 miliar.

Negara asal barang impor Indonesia terbesar adalah China USD 4,87 miliar, Jepang USD 1,92 miliar dan Thailand USD 1,48 miliar.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kinerja Impor Indonesia Meroket Jadi Rp336,93 Triliun di Juli 2024
Kinerja Impor Indonesia Meroket Jadi Rp336,93 Triliun di Juli 2024

Secara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.

Baca Selengkapnya
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun

Neraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Indonesia Catatkan Surplus Neraca Perdagangan 51 Bulan Berturut-turut
Indonesia Catatkan Surplus Neraca Perdagangan 51 Bulan Berturut-turut

Neraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.

Baca Selengkapnya
Indonesia Catat Surplus Neraca Perdangan 43 Kali Berturut-turut, Kini Nilainya Capai USD 2,41 Miliar
Indonesia Catat Surplus Neraca Perdangan 43 Kali Berturut-turut, Kini Nilainya Capai USD 2,41 Miliar

Pudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar

Baca Selengkapnya
Data BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut
Data BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut

Neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.

Baca Selengkapnya
Top! Neraca Dagang Indonesia Kembali Surplus 41 Bulan Berturut-turut
Top! Neraca Dagang Indonesia Kembali Surplus 41 Bulan Berturut-turut

Catatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut

Surplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.

Baca Selengkapnya
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 52 Bulan Berturut-turut
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 52 Bulan Berturut-turut

Surplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Neraca Dagang Indonesia Surplus 42 Bulan Berturut-turut Meski Kinerja Ekspor Anjlok
Neraca Dagang Indonesia Surplus 42 Bulan Berturut-turut Meski Kinerja Ekspor Anjlok

Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.

Baca Selengkapnya
Pertengahan Tahun 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Surplus Rp40,76 Triliun
Pertengahan Tahun 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Surplus Rp40,76 Triliun

Total produksi ikan di semester I 2024 sebanyak 11, 81 ton.

Baca Selengkapnya
Neraca Dagang Oktober 2024 Surplus USD2,48 Miliar, Catatkan Surplus 54 Bulan Berturut-turut
Neraca Dagang Oktober 2024 Surplus USD2,48 Miliar, Catatkan Surplus 54 Bulan Berturut-turut

Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.

Baca Selengkapnya
APBN Surplus Rp22 Triliun, Sri Mulyani: Didorong Pendapatan Negara Rp493 Triliun
APBN Surplus Rp22 Triliun, Sri Mulyani: Didorong Pendapatan Negara Rp493 Triliun

Namun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Selengkapnya