Februari 2020, Jumlah Penumpang Kereta Turun Tertekan Anjloknya Pengguna KRL
Merdeka.com - Badan Statistik Pusat (BPS) mencatat penumpang kereta api pada Februari 2020 mencapai 32,3 juta penumpang, menurun 5,41 persen dibandingkan Januari 2020. Penurunan terbesar merupakan penumpang kereta komuter di Jabodetabek, yakni 25,6 juta orang atau 70,34 persen.
"Jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek, yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 25,6 juta orang atau 79,34 persen dari total penumpang kereta api," kata Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu (1/4).
Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek sebesar 4,18 persen. Sementara di Jawa Non-Jabodetabek sebesar 10,04 persen dan Sumatera sebesar 8,21 persen. Secara kumulatif jumlah penumpang kereta api selama Januari–Februari 2020 sebanyak 66,4 juta orang, turun 0,90 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.
-
Tiket kereta api apa yang sudah terjual 56%? 'Berdasarkan pantauan kami pada hari ini, dari total tiket untuk kereta jarak jauh yang sudah kami buka pemesanannya dari H-45 Lebaran itu sudah terjual sekitar 56 persen dari 3,2 juta tiket,' ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus di Jakarta, Selasa (26/3).
-
Mengapa kemacetan di Jakarta berkurang? Karena, fenomena kemacetan saat jam pulang kerja terjadi karena aktivitas kegiatan menjelang buka puasa.
-
Berapa jumlah pemudik tahun 2024? Korlantas Polri mengatakan mudik lebaran 2024 diprediksi akan mengalami kenaikan. Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso memprediksi pemudik mencapai 193,6 juta jiwa.'Hasil survei dari Kementerian Perhubungan, di mana jumlah potensi pergerakan pengemudi yang akan mudik dan balik mengalami kenaikan hampir 193,6 juta jiwa yang akan bergerak mudik balik lebaran,' kata Slamet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).
-
Bagaimana LRT Jabodetabek membantu mengurangi kemacetan? Sebagai bagian dari inisiatif untuk meningkatkan sistem transportasi publik, LRT Jabodetabek dirancang agar dapat memberikan layanan yang cepat, efektif, dan efisien. Dengan hadirnya LRT, perjalanan antar titik di wilayah Jabodetabek menjadi lebih praktis dan nyaman.
-
Mengapa Sumatra Utara memiliki layanan kereta api terbanyak di Sumatra? Sumatra Utara menjadi provinsi di Sumatra yang memiliki rute kereta api dan layanan terbanyak.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
Penurunan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jabodetabek dan Sumatera yaitu masing-masing turun 1,36 persen dan 3,22 persen. Sebaliknya wilayah Jawa non-Jabodetabek mengalami peningkatan1,30 persen.
Angkutan Barang Menggunakan Kereta
Penurunan barang yang diangkut kereta api pada bulan Februari 2020 sebanyak 3,9 juta ton, turun 12,67 persen dibanding bulan sebelumnya. Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera sebanyak 3 juta ton atau 75,69 persen dari total barang yang diangkut dengan kereta api.
Penurunan jumlah barang terjadi di semua wilayah Jawa non Jabodetabek sebanyak 8,44 persen dan Sumatera sebanyak 13,95 persen.
Selama periode JanuariFebruari 2020 jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 8,4 juta ton. Angka ini naik 4,36 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Peningkatan terjadi di wilayah Sumatera sebesar 9,76 persen. Sebaliknya wilayah Jawa non-Jabodetabek mengalami penurunan 9,92 persen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
volume pengguna Commuter Line Jabodetabek tertinggi yaitu hampir menyentuh 1,15 juta orang.
Baca SelengkapnyaSelama musim angkutan lebaran, omzet KAI Commuter tembus Rp86 Miliar.
Baca SelengkapnyaBPS DKI Jakarta mencatat penumpang TransJakarta mencapai 30,93 juta orang di Januari 2024
Baca SelengkapnyaPada 1 Juli 2024, penumpang KRL Jabodetabek jumlahnya mencapai 1,5 juta.
Baca SelengkapnyaDengan penambahan 2 rangkaian kereta, penumpang LRT Jabodebek tembus 77.000per hari.
Baca SelengkapnyaData ini diambil berdasarkan hasil pemantauan volume lalu lintas melalui 49 titik Sensor Traffic Counting.
Baca SelengkapnyaPenambahan KRL ini masih menunggu persetujuan dari lintas stakeholder.
Baca SelengkapnyaKereta api masih menjadi moda transportasi pilihan masyarakat saat bepergian.
Baca SelengkapnyaAda dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.
Baca SelengkapnyaPrediksi volume penumpang KA antar kota selama 14 hari musim mudik dan balik lebaran 2024 mencapai 3,2 juta orang, naik 15,12 persen.
Baca SelengkapnyaPenumpang Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta (Basoetta) juga diperkirakan mencapai 131.000 pada periode Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaPT KAI menyelenggarakan masa angkutan Lebaran tersebut yang dimulai pada 31 Maret sampai dengan 22 April.
Baca Selengkapnya