Februari deflasi, Bank Indonesia diminta kembali pangkas suku bunga
Merdeka.com - Bank Indonesia dinilai perlu menurunkan kembali suku bunga (BI rate). Mengingat tren deflasi kembali berlanjut hingga bulan kedua tahun ini.
"Mumpung dua bulan deflasi terus, BI harus segera turunkan suku bunganya lagi," ujar Ekonom dari Center Of Reform On Economics (CORE) Indonesia Akhmad Akbar Susanto, Jakarta, Selasa (3/3).
Awal bulan lalu, sebenarnya, Bank Indonesia sudah menurunkan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,5 persen. Ini menyusul deflasi Januari 0,24 persen.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Bagaimana BRI mendukung pertumbuhan ekonomi? Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas.
-
Kenapa rumah cepat terjual saat suku bunga BI rendah? Umumnya orang menjual rumah saat suku bunga Bank Indonesia (BI) mengalami penurunan. Mengingat suku bunga murah akan mempengaruhi permintaan kredit.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
Namun, menurut Akhmad, BI rate sebesar itu masih membebani upaya pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,7 persen. Untuk itu, BI rate perlu diturunkan lagi agar terjadi ekspansi kredit dan investasi bisa menggerakkan industri.
"Suku bunga rendah, industri akan mudah untuk lebih berkembang. Jika industri sudah berkembang, maka hal tersebut akan berdampak pada perekonomian kita,"
Di luar itu, Akhmad memerkirakan Maret bakal terjadi inflasi 0,4 persen. Sebab
Ekonom sebut deflasi terus menerus tidak baik untuk perekonomian Indonesia harga komoditas, terutama administered price, sudah mulai merangkak naik.
Itu sudah bagus dan harus dikendalikan oleh pemerintah," pungkas dia. "Kalau deflasi berkelanjutan juga buruk untuk perekonomian Indonesia, karena investasi dan harga barang turun berakibat pekerja bisa kehilangan pekerjaan." (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi hingga bulan Juli, sudah turun hingga angka 3,08 persen.
Baca SelengkapnyaPerry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaSeiring pulihnya kondisi perekonomian nasional, memasuki paruh kedua di tahun 2023, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kian optimistis.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut pemerintah, deflasi saat ini dipengaruhi oleh penurunan permintaan pasar global akibat konflik internasional.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaSalah satunya dengan melakukan sinergi lintas kementerian/lembaga, termasuk dengan Bank Indonesia (BI) untuk insentif likuiditas.
Baca Selengkapnya