Fenomena Baru di AS: Lapangan Kerja Lebih Banyak dari Jumlah Pengangguran
Merdeka.com - Pandemi Virus Corona membuat seluruh negara mengalokasikan banyak bantuan untuk menopang kehidupan masyarakat. Hal ini kemudian membuat sebagian besar masyarakat berhenti bekerja dan mengandalkan bantuan dari pemerintah.
Direktur Equator Swarna Investama Hans Kwee mengatakan, fenomena seperti ini terjadi di Amerika Serikat (AS). Masyarakat lebih memilih menjadi pengangguran daripada bekerja. Hal ini membuat lapangan pekerjaan membludak.
"Job openings and Labor Turnover Survey Departemen Tenaga Kerja menyebut lowongan pekerjaan melampaui jumlah pengangguran. Lebih dari 2 juta pada Juli," ujarnya dalam diskusi online, Jakarta, Jumat (29/10).
-
Apa saja yang menjadi penyebab tingginya pengangguran di kalangan pemuda? Puteri menyebut terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tingginya pengangguran di kalangan pemuda, seperti kurangnya akses transportasi dan pendidikan, keterbatasan finansial, kewajiban rumah tangga. Hingga, persoalan kurang sinkronnya antara pendidikan dan permintaan industri atau skill mismatch yang membuat waktu tunggu dalam mencari kerja menjadi lebih lama.'Dimana, akhirnya, mereka beralih ke sektor informal. Ini juga terkonfirmasi dari data BPS yang menyebut pekerja informal dari kalangan Gen Z mencapai 10,89 juta orang,' katanya.
-
Kenapa tingkat pengangguran di India meningkat? Namun, situasi di lapangan tidak sesuai dengan klaim tersebut karena lapangan pekerjaan telah menyusut dan bisnis mengalami tren penurunan.
-
Kenapa sarjana Amerika sulit cari kerja? Salah satu penjelasan mengenai tren ini adalah bahwa dalam beberapa dekade terakhir, semakin sulit mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi tanpa gelar sarjana. Ini yang kemudian menyebabkan sebagian laki-laki meninggalkan dunia kerja.
-
Bagaimana karyawan Singapura memandang kesulitan mencari pekerjaan? Faktanya, 53 persen warga Singapura mengatakan mencari pekerjaan yang tepat sama sulitnya dengan mencari pasangan jangka panjang yang tepat, sementara 27 persen mengatakan jauh lebih sulit.
-
Siapa yang kesulitan mendapatkan pekerjaan? Indira adalah bagian dari kelompok generasi terbesar di Indonesia, Generasi Z, yang mencakup lebih dari 74 juta orang, atau 27,9 persen dari populasi Indonesia, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012.
-
Pekerjaan apa yang banyak dicari oleh perusahaan di Indonesia? Data LinkedIn menunjukkan bahwa analitik, desain, dan teknik adalah skill yang paling banyak dimiliki di kalangan tingkat pemula saat ini.
Hans mengatakan, saat ini restoran di Amerika Serikat banyak kekurangan tenaga kerja. Kondisi itu berdampak pada antrian yang cukup lama, sebab pelayan tidak ada.
"Terjadi disfungsi pasar tenaga kerja Amerika Serikat di tengah pandemi. Ada teman cerita yang balik dari Amerika Serikat, kalau makan di restoran tempat ada tapi lama kita nunggu. Kenapa? yang melayani nggak ada," katanya.
Dia menambahkan, salah satu penyebab minimnya kemauan bekerja adalah kebijakan pemberian bantuan negara Paman Sam tersebut. Di mana, sejak pandemi pemerintah menggenjot pemberian bantuan untuk menopang kehidupan masyarakat.
"Artinya orang di Amerika tidak mau kerja. Jadi dia lebih baik di rumah terima jobless, banyak terima bantuan. Awal pandemi USD1.200 lalu USD600 zaman Trump. Lalu Biden USD1.400 jadi terima uang terima terus. Jadi tidak perlu kerja," katanya.
Saat ini, pekerja dan pemberi kerja sedang bernegosiasi agar upah yang diterima tidak lebih kecil dibanding bantuan yang diberikan pemerintah. "Mereka lagi bernegosiasi gaji lebih tinggi baru mau kerja. Ini yang menyebabkan pasar tenaga kerja, lapangan kerja banyak, yang kerja tidak ada," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Studi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.
Baca SelengkapnyaRatusan surat lamaran telah dikirim ke berbagai perusahaan, namun tak kunjung mendapat pekerjaan.
Baca SelengkapnyaBeberapa pria usia prima yang beruntung, tidak bekerja karena mereka sudah sukses secara finansial dan sudah pensiun.
Baca SelengkapnyaAmalia menjelaskan per Agustus 2024, terdapat sebanyak 215,37 juta penduduk usia kerja.
Baca SelengkapnyaUni Eropa terancam kehilangan satu generasi karena banyak perusahaan yang menghentikan perekrutan sejak Pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKetidakcocokan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri, berkontribusi terhadap masalah ini.
Baca Selengkapnya40 Persen dari Gen Z lebih memilih menganggur dari pada bekerja di pekerjaan yang tidak mereka sukai.
Baca SelengkapnyaMereka kehilangan motivasi karena ketersediaan lapangan pekerjaan formal semakin menurun.
Baca SelengkapnyaJumlah masyarakat berstatus sebagai pekerja meningkat 2,66 juta orang dari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPersaingan kerja di level para lulusan perguruan tinggi semakin ketat seiring minimnya penyerapan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaSekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.
Baca SelengkapnyaDari 47 sektor pekerjaan yang dianalisa Indeed, sebanyak 41 pekerjaan menerapkan kelonggaran syarat pendidikan.
Baca Selengkapnya