Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fenomena pedagang dadakan tidak hanya ada di Indonesia

Fenomena pedagang dadakan tidak hanya ada di Indonesia Pasar takjil Benhil. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Besarnya potensi keuntungan yang besar saat berjualan di bulan Ramadan, membuat banyak orang tergiur. Alhasil, setiap momen tahunan ini tiba, banyak pedagang-pedagang baru bermunculan.

Fenomena ini kerap terjadi di Indonesia. Bahkan, pertumbuhannya dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Lalu bagaimana dengan negara lainnya yang masyarakatnya juga menjalani Ramadan?

‎‎Deputi Kelembagaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop), Choirul Djamhari mengatakan, fenomena tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan negara lain. Sebab, permintaan negara lain akan kebutuhan Ramadan juga terus meningkat.

"Fenomenanya sama dengan negara muslim lain. Tidak usah jauh-jauh, Malaysia sama Brunei Darrusalam juga begitu," kata Choirul kepada merdeka.com di Jakarta, Minggu (19/6).

Choirul menceritakan, saat melakukan perjalanan ke luar negeri di bulan Ramadan, hampir beberapa wilayah mayoritas muslim dibanjiri pedagang dadakan.

"Kalau yang saya amati itu kalau di Malaysia tentu kebutuhan selama Ramadan akan meningkat di bagian muslim seperti Kelantan, Kedak dan sebagainya. Tapi di Kuala Lumpur itu juga yang namanya kedai itu larisnya minta ampun disana. Dan itu bukan hanya tertumpu di pasar tradisional. Ketika kita bilang sebuah pasar ramai, banyak pengunjung dan banyak pedagang. Saya katakan itu indikator pedagang yang dadakan," jelasnya.

Selain itu, kata Choirul, di negara dengan mayoritas muslim juga terdapat fenomena pasar dadakan yang sama. Namun, dirinya tidak bisa menjelaskan detil nama-nama pasar dadakan tersebut.

"Kalau Ramadan ada beberapa pasar yang kalau momen itu nggak ada. Contohnya kayak di Indonesia seperti di Pasar Benhil. Itu mungkin juga tiba-tiba ada orang jualan disana. Belum tentu pedagang dadakan tapi bisa juga pedagang lama yang berkonsentraasi disitu. Di negara lain juga seperti ini," tuturnya.

Kendati demikian, jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia jauh lebih tinggi pertumbuhan UKM dadakannya saat Ramadan. Bahkan, dalam kemampuan pemasaran, Indonesia dinilai jauh lebih mumpuni.

"Pertumbuhan enterpreneurnya itu lebih dinamis di Indonesia. Saya sudah mengelilingi negara-negara itu beberapa kali. lebih banyak kita kemampuannya dalam menciptakan produk baru, menciptakan networking dalam pemasaran. Jadi pedagang dadakan kita lebih baik," pungkasnya. (mdk/sau)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Pasar Wisata Unik di Indonesia, Suguhkan Berbagai Macam Kebudayaan
5 Pasar Wisata Unik di Indonesia, Suguhkan Berbagai Macam Kebudayaan

Beberapa pasar unik di Indonesia menarik untuk dikunjungi.

Baca Selengkapnya
Bentuk Tim Khusus, Mendag Cari WNA Jadi Bandar Pemasok Produk Impor Ilegal ke Mangga Dua dan Tanah Abang
Bentuk Tim Khusus, Mendag Cari WNA Jadi Bandar Pemasok Produk Impor Ilegal ke Mangga Dua dan Tanah Abang

Menurut Mendag Zulkifli, tim tersebut bekerja sama dengan lembaga terpercaya, yang melakukan penyelidikan secara diam-diam.

Baca Selengkapnya
Menilik Kehidupan Masyarakat Nusantara, Kawasan Maritim yang Sangat Disegani Dunia Internasional sejak Ratusan Tahun Silam
Menilik Kehidupan Masyarakat Nusantara, Kawasan Maritim yang Sangat Disegani Dunia Internasional sejak Ratusan Tahun Silam

Nusantara lebih dulu eksis jauh sebelum Indonesia merdeka. Simak fakta menariknya.

Baca Selengkapnya
Persaingan Semakin Ketat! Ternyata Berburu Takjil kini Sudah Merambah Skala Internasional
Persaingan Semakin Ketat! Ternyata Berburu Takjil kini Sudah Merambah Skala Internasional

Euphoria pasar ramadan nyatanya tak dirasakan oleh warga pribumi saja. Ternyata, takjil kini sudah merambah skala internasional.

Baca Selengkapnya
Temuan Mendag: Tanah Abang dan Mangga Dua Banyak Produk Impor Ilegal, Penjualnya Warga Asing
Temuan Mendag: Tanah Abang dan Mangga Dua Banyak Produk Impor Ilegal, Penjualnya Warga Asing

Mendag menyebut fenomena ini semakin mencolok, terutama di pusat-pusat perdagangan besar seperti Kapuk, Tanah Abang, dan Mangga Dua di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Pulau Sebatik Perbatasan Indonesia dan Malaysia, Warga Bisa Beli Pakai Dua Mata Uang Berbeda
Sisi Lain Pulau Sebatik Perbatasan Indonesia dan Malaysia, Warga Bisa Beli Pakai Dua Mata Uang Berbeda

Warga susah mendapatkan barang produksi dalam negeri di pulau ini.

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
Usaha Penyewaan Baju Adat di Kota Medan Ramai Dikunjungi, Banyak Disewa Pegawai Instansi Pemerintahan
Usaha Penyewaan Baju Adat di Kota Medan Ramai Dikunjungi, Banyak Disewa Pegawai Instansi Pemerintahan

Bisnis penyewaan pakaian adat di Kota Medan kini tengah ramai dikunjungi. Foto: (Pemkab Madiun)

Baca Selengkapnya
Seorang Pria Temukan Jajanan Kuping Gajah di Pasar Taiwan, Ternyata Sosok Penjualnya Bikin Kaget
Seorang Pria Temukan Jajanan Kuping Gajah di Pasar Taiwan, Ternyata Sosok Penjualnya Bikin Kaget

Sebuah video memperlihatkan seorang pria yang kaget menemukan jajanan pasar khas Indonesia yang dijual di pasar tradisional Taiwan.

Baca Selengkapnya
Kemendag Gerebek 2 Gudang Besar Tampung Barang Impor Ilegal, Begini Praktiknya
Kemendag Gerebek 2 Gudang Besar Tampung Barang Impor Ilegal, Begini Praktiknya

Mendag menyebut saat ini marak warga negara asing yang berdagang di mal, pusat perbelanjaan atau pusat grosir besar.

Baca Selengkapnya
Hikayat Raja Pasai dan Cikal Bakal Lahirnya Tradisi Mudik
Hikayat Raja Pasai dan Cikal Bakal Lahirnya Tradisi Mudik

Kata 'mudik' berasal dari naskah kuno berbahasa Melayu yang berarti 'Pergi ke Hulu Sungai'.

Baca Selengkapnya