FinExpo Bulan Inklusi Keuangan 2021 Fokus Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama-sama dengan Kementerian/Lembaga (K/L), dan Lembaga Jasa Keuangan, kembali menyelenggarakan FinExpo Bulan Inklusi Keuangan (BIK) pada tanggal 1-31 Oktober 2021. Ajang tersebut rutin diselenggarakan sejak tahun 2016 lalu.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara menyatakan, pelaksanaan BIK di tahun ini akan mengangkat tema Inklusi Keuangan untuk Semua, Bangkitkan Ekonomi Bangsa. Mengingat, perekonomian Indonesia di tahun ini masih berupaya lepas dari tekanan pandemi Covid-19.
"Perlu kami sampaikan bahwa salah satu fokus utama kegiatan BIK tahun ini adalah untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk meningkatkan pemahaman keuangan masyarakat, serta mengakselerasi penambahan rekening dan penggunaan produk dan layanan keuangan," ungkapnya dalam Pembukaan FinExpo Bulan Inklusi Keuangan 2021, Senin (18/10).
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Mengapa OJK fokus pada literasi dan inklusi keuangan? 'Kesejahteraan masyarakat sangat tergantung kepada dua hal kalau dilihat dari aspek keuangan, yaitu literasi atau mengerti bagaimana harus memahami risiko, dan inklusi yaitu masyarakat harus mudah untuk berurusan dan mengakses lembaga jasa keuangan,' kata Dian, Sabtu (28/10) malam.
-
Kapan OJK rapat bulanan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Kenapa OJK dorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? 'Tujuan dari kegiatan ini untuk menyosialisasikan dan mengedukasi pada civitas academica dan stakeholder mengenai upaya peningkatan governansi dan integritas di lingkungan OJK maupun sektor jasa keuangan. Penerapan tata kelola yang baik merupakan salah satu fondasi dalam pelaksanaan sebuah bisnis. Implementasi konsep three lines model dapat mendukung terciptanya tata kelola yang baik serta ekosistem keuangan yang sehat dan berintegritas,' kata Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena dalam paparannya pada Kuliah Umum di Politeknik Negeri Batam, Kepulauan Riau, Selasa (29/8).
-
Bagaimana OJK ingin tingkatkan governansi di Sektor Jasa Keuangan? 'Penerapan manajemen risiko di Sektor Jasa Keuangan perlu bertransformasi dari compliance- driven menjadi terintegrasi pada proses bisnis sehingga dapat meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi sehingga tercipta ekosistem keuangan yang bersih dan sehat,' kata Sophia.
-
Bagaimana cara OJK meningkatkan literasi keuangan? OJK telah meluncurkan program Desaku Cakap Keuangan dan Sobat Sikapi Mahasiswa yang bertujuan untuk menjadi duta edukasi keuangan di masyarakat.
Tirta menerangkan, kegiatan FinExpo BIK dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia baik di kantor pusat maupun di daerah. Beberapa program BIK tersebut antara lain Bulan Inklusi Keuangan di Sulawesi Selatan, yang dilaksanakan bersamaan dengan Toraja Highland Festival, pada tanggal 4 Oktober 2021.
Lalu, di Provinsi Maluku sebagai acara puncak BIK akan dilaksanakan bersamaan dengan Pengukuhan TPAKD Kota Ambon dan Festival Pesona Negeri Suli, pada tanggal 29 Oktober 2021. Selain itu, terdapat 500 kegiatan webinar edukasi keuangan yang dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat dan konsumen keuangan setiap harinya.
"FinExpo BIK 2021 diikuti oleh sebanyak 300 exhibitors yang terdiri dari Kementerian/Lembaga, Lembaga Jasa Keuangan baik pada sektor Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Lembaga Pembiayaan, Pergadaian, Dana Pensiun, Fintech, serta E-commerce," terangnya.
Oleh karena itu, FinExpo BIK 2021 dapat dijadikan sebagai sarana atau platform bagi masyarakat untuk dapat meningkatkan pengetahuan terhadap produk dan layanan keuangan, dan juga memanfaatkan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
"Sekali lagi, kita mengharapkan FinExpo BIK 2021 ini tidak hanya memberikan kemudahan akses keuangan bagi masyarakat, namun juga semakin mendorong transaksi/penggunaan produk dan layanan jasa keuangan, termasuk e-commerce oleh masyarakat. Hal ini tentunya dapat memberikan dampak positif dalam mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada akhir tahun 2024," tekannya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan menggandeng banyak pihak di dunia keuangan digital, diharapkan bisa meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat.
Baca SelengkapnyaProgram ini diharapkan mendorong adopsi fintech dan meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan, manfaat.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Teknologi Keuangan Digital, Trans Digital Cemerlang (TDC) menyambut baik acara Indonesian Fintech Summit & Expo 12-12 November 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaUMKM antara lain melalui perluasan literasi keuangan secara berkelanjutan kepada pelaku UMKM di berbagai daerah.
Baca SelengkapnyaOJK bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan masyarakat.
Baca SelengkapnyaOJK perlu mengambil peran sebagai enabler dan menjadi salah satu pilar utama agar sektor jasa keuangan tetap stabil.
Baca SelengkapnyaSalah satu cara yang paling efektif untuk membangun dasar keuangan yang kuat adalah dengan menabung secara rutin.
Baca SelengkapnyaBeberapa parameter keuangan tumbuh positif pada posisi Juli 2024.
Baca SelengkapnyaHilirisasi tidak hanya meningkatkan nilai tambah sumber daya domestik, tetapi juga membuka peluang investasi dan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Indonesia terbilang stabil.
Baca SelengkapnyaOJK menggelar CEO Networking 2023 dengan tema 'Achieving Sustainable Growth through Cohesive Collaboration'.
Baca SelengkapnyaOJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara meluncurkan KPSP Pertanian Kepada Petani Padi pada acara BALI FINEF 2023.
Baca Selengkapnya