Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fintech Amartha Gandeng PrivyID Jangkau Masyarakat Pelosok Belum Tersentuh Akses Bank

Fintech Amartha Gandeng PrivyID Jangkau Masyarakat Pelosok Belum Tersentuh Akses Bank ilustrasi fintech. ©2018 thenextweb.com

Merdeka.com - Dalam World Bank Globak Findex 2017 mencatat bahwa 51 persen jumlah penduduk dewasa di Indonesia tidak memiliki rekening bank atau unbanked.

Data ini menjadi perhatian industri fintech P2P (peer to peer) lending. Kehadiran fintech ini diharap bisa membantu masyarakat yang masih belum tersentuh akses perbankan.

Perusahaan fintech P2P lending, Amartha dan startup penyedia tanda tangan digital PrivyID, bekerjasama untuk mengambil tanggung jawab dalam membantu masyarakat unbanked. Kerja sama keduanya untuk menjembatani tantangan lokasi masyarakat unbanked di pelosok dan membantu untuk meningkatkan efisiensi proses peminjaman tanpa harus mengorbankan proses Know Your Customer (KYC).

Orang lain juga bertanya?

"Amartha memiliki agen di 108 lokasi pelosok dengan rata-rata dua puluh ribu kontrak baru per bulan. PrivyID juga membantu kami mengurangi paper works, datanya juga masuk secara real-time dan menaikkan efiensi dan transparansi. Amartha juga ingin mencegah maladministrasi dan penipuan," ungkap Aria Widyanto, Vice President Amartha, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (6/11).

Yang menjadi tantangan bagi Amartha maupun startup fintech lainnya adalah menjangkau masyakarakat unbanked yang berada di pelosok, sehingga proses verifikasinya sulit. "Yang menjadi tantangan baru bagi fintech seperti Amartha adalah proses verifikasikasinya terutama pada masyarakat di pelosok," ungkap Guritno Adi Saputri, Co-founder PrivyID.

"Amartha selama ini masih menggunakan agen di daerah dalam proses peminjaman uang. Dengan PrivyID akan mempercepat proses pinjaman uangnya karena dipermudah dalam proses verifikasi," tambah Guritno.

Menggunakan tanda tangan digital memang selama ini terbukti dapat memangkas waktu pemrosesan dokumen dan jauh mengurangi penggunaan kertas, namun penetrasi internet yang belum merata di daerah pelosok menjadi tantangan baru.

Jumlah masyarakat unbanked yang mencapai 95 juta orang menempatkan Indonesia pada peringkat keempat sebagai negara dengan masyarakat unbanked terbesar di dunia setelah China, dan menyebabkan masyarakat itu sendiri tidak memiliki akses untuk menjangkau produk perbankan karena tidak memenuhi prasyarat kelayakan. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sumbang 40 Persen Ekonomi Wilayah ASEAN, UMKM Alami Hambatan Akses Kredit
Sumbang 40 Persen Ekonomi Wilayah ASEAN, UMKM Alami Hambatan Akses Kredit

Sumbang 40 Persen Ekonomi Wilayah ASEAN, UMKM Alami Hambatan Akses Kredit

Baca Selengkapnya
Kolaborasi dengan Amartha, BTN Siap Genjot Penyaluran Kredit ke UMKM
Kolaborasi dengan Amartha, BTN Siap Genjot Penyaluran Kredit ke UMKM

BTN berharap kolaborasi dengan Amartha dapat mendekatkan BTN dengan pelaku UMKM, khususnya pada segmen ultra mikro yang belum tersentuh akses perbankan.

Baca Selengkapnya
Superbank Gandeng Amartha Majukan Bisnis 1 Juta UMKM Perempuan
Superbank Gandeng Amartha Majukan Bisnis 1 Juta UMKM Perempuan

Kerja sama ini dapat memberi dampak yang berkelanjutan bagi UMKM akar rumput, dan menjadi inspirasi bagi institusi lainnya.

Baca Selengkapnya
Lawan Rentenir hingga Pinjol Ilegal, OJK Genjot Inklusi Keuangan di Pedesaan
Lawan Rentenir hingga Pinjol Ilegal, OJK Genjot Inklusi Keuangan di Pedesaan

Peningkatan inklusi keuangan penting untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar tidakmengakses aktivitas ilegal di sektor jasa keuangan.

Baca Selengkapnya
Pelaku Usaha Bakal Bisa Go Digital Hanya Pakai ChatBot di Aplikasi
Pelaku Usaha Bakal Bisa Go Digital Hanya Pakai ChatBot di Aplikasi

Bila betul-betul dijalankan, inovasi ini barangkali akan menarik bagi pelaku UKM.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kredit Mesra ala Ridwan Kamil, Program Jabar Ditawarkan buat Warga Jakarta
Mengenal Kredit Mesra ala Ridwan Kamil, Program Jabar Ditawarkan buat Warga Jakarta

Mereka yang menjadi sasaran atas program itu yakni yang tidak bisa meminjam ke bank lain.

Baca Selengkapnya
Optimalkan AI, Superbank Sasar Pelaku UMKM dan Ritel Underbanked
Optimalkan AI, Superbank Sasar Pelaku UMKM dan Ritel Underbanked

Jika dimanfaatkan dengan baik, AI dapat membantu meningkatkan inklusi keuangan dengan menghadirkan layanan perbankan digital yang lebih mudah diakses.

Baca Selengkapnya
Holding Ultra Mikro Terus Buktikan Kinerja Gemilang
Holding Ultra Mikro Terus Buktikan Kinerja Gemilang

Per Agustus 2024, sebanyak 321 ribu nasabah Mekaar menjadi Agen BRILink Mekaar.

Baca Selengkapnya
Holding Ultra Mikro Terus Berkembang, Ini Perannya Meningkatkan Inklusi Keuangan dan Pemberdayaan Perempuan
Holding Ultra Mikro Terus Berkembang, Ini Perannya Meningkatkan Inklusi Keuangan dan Pemberdayaan Perempuan

BRI bersama PNM serta Pegadaian berfokus untuk menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan keuangan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sediakan Pembiayaan Ultra Mikro Rp20 Juta per Orang, Syarat Penerimanya Sangat Mudah
Pemerintah Sediakan Pembiayaan Ultra Mikro Rp20 Juta per Orang, Syarat Penerimanya Sangat Mudah

Ada beberapa karakteristik penyaluran pembiayaan, antara lain belum memiliki legalitas usaha yakni NIB, NPWP dan sertifikasi produk seperti PIRT, BPOM.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya UMKM, Amar Bank Bakal Salurkan Kredit ke Sektor Korporasi dan Komersil
Tak Hanya UMKM, Amar Bank Bakal Salurkan Kredit ke Sektor Korporasi dan Komersil

Amar Bank juga telah memiliki tim kerja yang berfokus untuk menggarap segmen korporasi dan komersil.

Baca Selengkapnya
Mengenal Gadai Peduli, Jurus Pegadaian Dorong UMKM Naik Kelas dan Basmi Rentenir
Mengenal Gadai Peduli, Jurus Pegadaian Dorong UMKM Naik Kelas dan Basmi Rentenir

Program gadai tanpa bunga ini bagian dari ikhtiar Pegadaian untuk mendukung program UMKM Naik Kelas.

Baca Selengkapnya