Fintech Amartha Gandeng PrivyID Jangkau Masyarakat Pelosok Belum Tersentuh Akses Bank
Merdeka.com - Dalam World Bank Globak Findex 2017 mencatat bahwa 51 persen jumlah penduduk dewasa di Indonesia tidak memiliki rekening bank atau unbanked.
Data ini menjadi perhatian industri fintech P2P (peer to peer) lending. Kehadiran fintech ini diharap bisa membantu masyarakat yang masih belum tersentuh akses perbankan.
Perusahaan fintech P2P lending, Amartha dan startup penyedia tanda tangan digital PrivyID, bekerjasama untuk mengambil tanggung jawab dalam membantu masyarakat unbanked. Kerja sama keduanya untuk menjembatani tantangan lokasi masyarakat unbanked di pelosok dan membantu untuk meningkatkan efisiensi proses peminjaman tanpa harus mengorbankan proses Know Your Customer (KYC).
-
Bagaimana Yulianto membantu nasabah mendapatkan pinjaman? 'Mulai dari survei, foto diperternakan, perkebunan, dan proses lainnya bisa melalui saya. Lalu hasil survei saya input dan di-acc oleh pihak BRI hingga pinjaman masuk ke rekening nasabah,'
-
Kenapa BPJS Ketenagakerjaan berkolaborasi dengan Bank Mantap? 'Kami sangat menyambut hangat kerjasama ini karena nanti mulai tahun 2030 kami akan mulai membayarkan manfaat pensiun berkala untuk seluruh peserta jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan. Oleh karena itu kami berinisiatif untuk mulai memperluas kanal untuk memudahkan para peserta sehingga mereka dapat terlayani dengan baik. Kami juga menyadari bahwa untuk mewujudkannya diperlukan juga kolaborasi dengan pihak lain dan salah satunya dengan Bank Mantap yang kita lakukan pada hari ini,'terang Roswita.
-
Bagaimana cara Bank Jatim bantu UMKM? Sebab, emiten dengan kode BJTM itu berkomitmen mendukung program pemerintah, khususnya dalam rangka memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan daya saing UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
-
Apa upaya OJK untuk mendukung kemajuan UMKM? Kebijakan itu antara lain, , antara lain mendorong UMKM memanfaatkan pendanaan Pasar Modal melalui Securities Crowdfunding (SCF), serta bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) menyediakan program kredit pembiayaan melawan rentenir yang dikhususkan untuk UMKM dan perempuan pelaku UMKM.
-
Bagaimana OJK melibatkan masyarakat dalam edukasi keuangan? Kegiatan The Jewel of Central Java merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi bersama untuk terus memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat Jawa Tengah serta dikemas dalam bentuk edukasi keuangan melalui kesenian daerah agar lebih menarik minat dan dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
-
Bagaimana OJK melibatkan stakeholders dalam roadmap fintech P2P lending? OJK melibatkan berbagai stakeholders baik internal maupun eksternal dalam proses penyusunan roadmap pengembangan dan penguatan fintech P2P lending 2023-2028.
"Amartha memiliki agen di 108 lokasi pelosok dengan rata-rata dua puluh ribu kontrak baru per bulan. PrivyID juga membantu kami mengurangi paper works, datanya juga masuk secara real-time dan menaikkan efiensi dan transparansi. Amartha juga ingin mencegah maladministrasi dan penipuan," ungkap Aria Widyanto, Vice President Amartha, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (6/11).
Yang menjadi tantangan bagi Amartha maupun startup fintech lainnya adalah menjangkau masyakarakat unbanked yang berada di pelosok, sehingga proses verifikasinya sulit. "Yang menjadi tantangan baru bagi fintech seperti Amartha adalah proses verifikasikasinya terutama pada masyarakat di pelosok," ungkap Guritno Adi Saputri, Co-founder PrivyID.
"Amartha selama ini masih menggunakan agen di daerah dalam proses peminjaman uang. Dengan PrivyID akan mempercepat proses pinjaman uangnya karena dipermudah dalam proses verifikasi," tambah Guritno.
Menggunakan tanda tangan digital memang selama ini terbukti dapat memangkas waktu pemrosesan dokumen dan jauh mengurangi penggunaan kertas, namun penetrasi internet yang belum merata di daerah pelosok menjadi tantangan baru.
Jumlah masyarakat unbanked yang mencapai 95 juta orang menempatkan Indonesia pada peringkat keempat sebagai negara dengan masyarakat unbanked terbesar di dunia setelah China, dan menyebabkan masyarakat itu sendiri tidak memiliki akses untuk menjangkau produk perbankan karena tidak memenuhi prasyarat kelayakan. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sumbang 40 Persen Ekonomi Wilayah ASEAN, UMKM Alami Hambatan Akses Kredit
Baca SelengkapnyaBTN berharap kolaborasi dengan Amartha dapat mendekatkan BTN dengan pelaku UMKM, khususnya pada segmen ultra mikro yang belum tersentuh akses perbankan.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini dapat memberi dampak yang berkelanjutan bagi UMKM akar rumput, dan menjadi inspirasi bagi institusi lainnya.
Baca SelengkapnyaPeningkatan inklusi keuangan penting untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar tidakmengakses aktivitas ilegal di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaBila betul-betul dijalankan, inovasi ini barangkali akan menarik bagi pelaku UKM.
Baca SelengkapnyaMereka yang menjadi sasaran atas program itu yakni yang tidak bisa meminjam ke bank lain.
Baca SelengkapnyaJika dimanfaatkan dengan baik, AI dapat membantu meningkatkan inklusi keuangan dengan menghadirkan layanan perbankan digital yang lebih mudah diakses.
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, sebanyak 321 ribu nasabah Mekaar menjadi Agen BRILink Mekaar.
Baca SelengkapnyaBRI bersama PNM serta Pegadaian berfokus untuk menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan keuangan.
Baca SelengkapnyaAda beberapa karakteristik penyaluran pembiayaan, antara lain belum memiliki legalitas usaha yakni NIB, NPWP dan sertifikasi produk seperti PIRT, BPOM.
Baca SelengkapnyaAmar Bank juga telah memiliki tim kerja yang berfokus untuk menggarap segmen korporasi dan komersil.
Baca SelengkapnyaProgram gadai tanpa bunga ini bagian dari ikhtiar Pegadaian untuk mendukung program UMKM Naik Kelas.
Baca Selengkapnya