Fintech Amartha Salurkan Pinjaman Rp 650 Miliar Hingga Desember 2018
Merdeka.com - PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), salah satu pionir layanan fintech Peer-to-Peer (P2P) lending untuk usaha mikro, mencatat jumlah penyaluran pembiayaan pinjaman hingga per Desember 2018 mencapai sebesar Rp 650 miliar. Angka ini diklaim sudah mencapai target sampai akhir tahun.
"Penyaluran pembiayaan sampai saat ini sekitar Rp 650 miliar yang telah disalurkan. Itu sudah sesuai yang kita rencakan sampai akhir tahun. Jadi kita memang target tahun ini memang segitu," kata Vice President Amartha, Aria Widyanto saat ditemui di Jakarta, Kamis (6/12).
Dari jumlah tersebut, prusahaan yang konsisten membantu perempuan di pedesaan ini telah menyalurkan kepada 150 ribu pedagang kelas mikro di desa-desa. Kebanyakan pembiayaan disalurkan masih terpusat di Madura dan Pulau Jawa.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Apa target nilai transaksi LKPP di tahun 2024? 'Nilai transaksi di tahun 2023 mencapai Rp196,7 triliun, target tahun ini angkanya mencapai Rp500 triliun,' ujar Hendrar dalam acara sosialiasi Rancangan Undang-Undang Pengadaan Barang dan Jasa Publik yang digelar di kendal, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2024).
-
Apa target nasabah BSI di tahun ini? BSI) optimistis jumlah nasabah bisa menembus angka 20 juta pada akhir tahun 2023.
-
Kapan realisasi investasi tahun 2023 diumumkan? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun, meningkat 17,5 persen secara tahunan.
-
Apa target pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? BRI pun optimistis pertumbuhan kredit di tahun ini dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni double digit dikisaran 10-12% yoy.
Melihat angka tersebut, pihaknya optimis penyaluran hingga akhir tahun akan bertambah. "Tahun ini mungkin kita bisa menjangkau sekitar 170 ribuan (orang) ya sampai akhir Desember dan kita on track lah sekarang sudah segitu lumayan," imbuhnya.
Amartha juga menargetkan pada tahun depan penyaluran pembiayaan bisa mencapai di kisaran 350 ribu orang. Selain itu, pihaknya juga akan berencana melebarkan sayap bisnisnya untuk di luar Jawa. "Dan dari sisi areanya selain Jawa juga akan sedikit di luar Jawa untuk pengembangan bisnis. Kita coba eksplor di luar Jawa misalnya di Sumatera, di Sulawesi untuk pengembangan bisnis kita," katanya.
Di sisi lain, persyaratan untuk melakukan pinjaman sendiri sebetulnya cukup mudah. Para pelaku usaha mikro, yang diutamakan ibu-ibu ini cukup menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta surat rekomendasi izin dari suami.
Kemudian setelah beberapa persyaratan itu diajukan, hanya butuh waktu 30 menit untuk kemudian dilakukan proses wawancara kepada pihak peminjam. Para pelaku usaha mikro ini pun nantinya juga akan dibekali beragam pelatihan.
"Kita ada kewajiban training dulu selama tiga hari tujuannya adalah agar ibu-ibu bisa mengelola keuangannya dengan baik. Karena kita tidak ingin mencairkan uang ke orang yang sekiranya tidak bisa memegang uang gitu. Mangkanya kita latih dulu mereka selama tiga hari itu wajib sebelum uang itu dicairkan jadi ada prosesnya," pungkasnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AFPI mencatat, sejak tahun 2017 hingga Mei 2023, pendanaan untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) mencapai Rp621 triliun.
Baca SelengkapnyaDana ini disalurkan kepada masyarakat melalui perbankan dengan bunga yang telah ditentukan pemerintah maksimum sebesar 5 persen.
Baca SelengkapnyaPenyaluran KUR BRI di tahun ini juga didorong dengan perluasan jangkauan penerima baru.
Baca SelengkapnyaBRI optimistis dapat memenuhi penyaluran KUR untuk tahun ini senilai Rp165 triliun pada bulan September 2024.
Baca SelengkapnyaAdapun APBN per Januari 2024 mencatatkan surplus Rp31,3 triliun atau 0,14 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaOJK mencatat, industri fintech menunjukkan kinerja yang baik.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit usaha rakyat (KUR) baru setengah dari target Rp297 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyaluran KUR tersebut masih sangat rendah dan jauh dari target yang ditetapkan dalam APBN 2023 sebesar Rp297 triliun.
Baca Selengkapnya