Fintech Jack Ma Catat Kenaikan Laba 1.000 Persen Jelang IPO di 2 Bursa
Merdeka.com - Perusahaan financial technology (fintech) yang terafiliasi dengan Alibaba, Ant Group memberikan laporan keuangan pertamanya menjelang penawaran umum perdana (IPO) pada Selasa (25/8). Perusahaan yang masih dikendalikan Jack Ma tersebut mencatat kenaikan laba hingga 1.000 persen.
Dikutip dari CNBC, Ant Group melaporkan laba USD 3,2 miliar atau Rp 46,7 triliun dari total pendapatan USD 10,4 miliar atau Rp 152 triliun pada semester pertama. Angka ini naik 1.000 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD 275 juta atau Rp 4 miliar.
Pendapatan perusahaan juga naik secara signifikan, sekitar 38 persen dari USD 7,6 miliar atau Rp 111,2 triliun yang dibuat perusahaan pada paruh pertama tahun 2019.
-
Kapan Jack Ma mulai berbisnis? Berkat kesabarannya, Ma bersama rekannya memberanikan diri untuk memulai bisnis di bidang e-commerce pada tahun 1999 silam.
-
Bagaimana Jack Ma mendapatkan dana untuk bisnisnya? Namun, dia harus berpikir kreatif untuk memperoleh suntikan dana dari bank guna mewujudkan mimpinya.
-
Apa yang dibangun Jack Ma? Berkat kesabarannya, Ma bersama rekannya memberanikan diri untuk memulai bisnis di bidang e-commerce pada tahun 1999 silam.
-
Apa bisnis utama dari konglomerat teknologi? Merujuk data terkini Forbes, ada tiga konglomerat baru yang datang dari bisnis sektor teknologi. Mereka adalah Otto Toto Sugiri, Marina Budiman, dan Han Arming Hanafia. Ketiganya merupakan orang Indonesia. Mereka merupakan pendiri dari PT DCI Indonesia Tbk (DCCI). Sebuah operator pusat data terbesar di Indonesia saat ini.
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
-
Siapa pemilik Bank Jago? Masing-masing melakukan akuisisi sebesar 37,65% dan 13,35%, sehingga total kepemilikan keduanya adalah 51%. Hal inilah yang membuat Jerry Ng dan Patrick Sugito sama-sama menjadi pemegang saham pengendali perusahaan tersebut.
Ant Group sebelumnya dikenal sebagai Ant Financial. Perusahaan anak Alibaba ini berencana untuk melakukan pencatatan secara bersamaan di bursa saham Hong Kong dan pasar STAR bursa Shanghai, yang merupakan dewan teknologi bergaya Nasdaq.
Perusahaan belum mengungkapkan detail soal harga sahamnya. Tetapi seorang analis sebelumnya mengatakan kepada CNBC bahwa penilaian pasarnya bisa mencapai USD 200 miliar atau Rp 2,9 triliun yang membuatnya lebih besar dari beberapa bank terbesar di Amerika.
Dampak Perang Dagang
Sebelumnya, Ant mengatakan bahwa ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China dapat berdampak negatif pada bisnisnya. Dua ekonomi terbesar dunia telah lama terlibat dalam perselisihan perdagangan dan teknologi.
"Pembatasan tersebut secara material merugikan dan mempengaruhi kemampuan kami untuk atau menggunakan teknologi, sistem, perangkat, atau komponen yang mungkin penting bagi infrastruktur teknologi," kata Ant.
"Selain itu, kebijakan dan tindakan yang diarahkan pada perusahaan China dapat berdampak membuat orang AS enggan bekerja di perusahaan China, sehingga dapat mengurangi kemampuan kami untuk mempekerjakan atau mempertahankan personel yang memenuhi syarat untuk bekerja di bisnis kami," tambahnya.
Reporter Magang : Brigitta Belia
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jack Ma membuka startup bisnis makanan bernama Hangzhou Ma's Kitchen Food.
Baca SelengkapnyaMemasuki 2024 yang disebut juga Tahun Pemilu, IOTF berupaya melanjutkan laju impresifnya.
Baca SelengkapnyaDi dunia hanya ada 3 orang yang masuk jajaran elit global dengan kekayaan Rp 3.000 triliun. Siapa mereka?
Baca SelengkapnyaLaba bersih platform Meta mengalami kenaikan hingga 168 persen dibanding tahun 2022.
Baca SelengkapnyaDalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaPada akhir tahun 2022, Mark mengalami penurunan kekayaan USD35 miliar atau setara Rp550 triliun.
Baca SelengkapnyaAmar Bank berhasil menurunkan beban bunga sebesar 61,4 persen YoY menjadi Rp18.544 miliar pada kuartal pertama 2023.
Baca SelengkapnyaGoogle merayakan 20 tahun sejak IPO yang berhasil mengubahnya menjadi raksasa teknologi dengan kapitalisasi pasar USD2 triliun.
Baca SelengkapnyaMereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca SelengkapnyaSaat ini, Zuckerberg berada di belakang CEO Tesla, Elon Musk, yang memiliki kekayaan sekitar Rp3,96 kuadriliun dalam daftar orang kaya Bloomberg.
Baca SelengkapnyaAntler telah menginvestasikan dananya ke beberapa startup potensial di Indonesia, seperti Gapai, platform pekerjaan global untuk pekerja migran Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaham Newport Marine Services ditawarkan pada harga Rp100 per saham dan mengalami oversubscribed sebanyak 60,51 kali dari jumlah saham yang ditawarkan.
Baca Selengkapnya