Fokus Tekan Inflasi Pangan, Bos BI: Berdampak Langsung ke Kesejahteraan
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) terus mewaspadai tren lonjakan inflasi di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Khususnya, inflasi pangan yang telah mencapai 10,47 persen hingga melewati semester I-2022.
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyatakan, laju inflasi pangan tersebut harus segera diredam. Mengingat, berkaitan langsung dengan urusan perut rakyat.
"Ingat inflasi pangan itu adalah masalah perut, masalah rakyat, dan langsung ke kesejahteraan," kerasnya dalam Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan melalui Youtube Bank Indonesia, Jakarta, (10/8).
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
Perry melanjutkan, dampak kenaikan inflasi pangan juga tak hanya erat dengan sektor ekonomi semata. Namun, dapat berdampak luas ke sektor sosial karena turunnya daya beli masyarakat.
"Inflasi pangan ini bukan masalah ekonomi saja, masalah sosial juga. Bagaimana nanti Oktober dan seterusnya, ada (tahun) politik" bebernya.
Perkuat Peran TPID
Maka dari itu, Perry mendorong penguatan kerjasama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam upaya menekan laju inflasi pangan melalui operasi pasar dan kebijakan lainnya.
TPID merupakan wadah koordinasi dengan beranggotakan berbagai instansi pemerintah daerah, Badan Pusat Statistik (BPS), ketua pasar, serta perbankan.
"Jadi, mohon inflasi ini seperti layaknya kita ingin terus menegakkan kemerdekaan. Kita harus turunkan (inflasi pangan) paling tinggi 6 persen. Kalau bisa 5 persen," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaInflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.
Baca SelengkapnyaSaat ini pemerintah berpandangan yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia sangat tergantung dengan komoditas ini, kenaikan harga beras semakin menghimpit masyarakat paling miskin.
Baca SelengkapnyaAdapun lima langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi saat Idul Adha.
Baca SelengkapnyaBeras menjadi komoditas yang menyumbang inflasi terbesar pada Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaTomsi dalam kesempatan juga mewanti-wanti sepuluh pemerintah provinsi dengan angka inflasi yang terbilang tinggi.
Baca SelengkapnyaBapanas mencatat harga pangan nasional mulai stabil pada September.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca SelengkapnyaApabila inflasi naik, lanjut Ferry, maka akan berdampak buruk dan negatif bagi perekonomian RI.
Baca SelengkapnyaLaju inflasi masih terjaga, hanya saja tren deflasi akan mengganggu daya beli masyarakat.
Baca Selengkapnya