Formula baru upah buruh dinilai bikin sehat iklim investasi

Merdeka.com - Pemerintah menegaskan formula baru membuat penaikan upah buruh per tahun lebih mudah diprediksi. Ini menyehatkan iklim investasi dan berusaha serta membuka lapangan kerja di Indonesia.

"Lapangan pekerjaan akan semakin luas, dan calon-calon tenaga kerja akan punya pilihan, dan bargaining mereka akan meningkat. Jangan disalahpahami," kataMenteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/10).

Formula baru itu bakal berlaku Januari tahun depan. Adapun formula yang dipakai untuk menghitung besaran penaikan itu adalah upah minimum tahun berjalan ditambah inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Sekedar ilustrasi, tahun ini, upah minimum di Jakarta sebesar Rp 2,7 juta per bulan, inflasi lima persen dan pertumbuhan ekonomi lima persen. Maka, upah minimum tahun depan Rp 2,97 juta atau naik 10 persen ketimbang Rp 2,7 juta.

Namun, Hanif mencatat ada delapan provinsi yang besaran upah minimumnya belum layak. Untuk itu, kepala daerahnya diminta untuk menaikkan upah minimumnya hingga mencapai 100 persen perhitungan Komponen Hidup Layak (KHL) secara bertahap dalam empat tahun.

Hanif tak menyebut delapan provinsi tersebut. Namun berdasarkan penelusuran, kemungkinan adalah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Gorontalo, SUlawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.