Freeport Akan Operasikan Kereta Tambang Bawah Tanah
Merdeka.com - PT Freeport Indonesia akan mengoperasikan kereta tambang bawah tanah untuk mempermudah pengangkutan material biji tembaga, emas dan perak menuju lokasi pabrik pengolahan di Mil 74, Tembagapura, Mimika, Papua.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, rencana pengoperasian kereta tambang bawah tanah itu tengah diproses.
"Memang benar kereta bawah tanah itu sedang dalam proses untuk pengoperasian," kata Tony seperti dikutip dari Antara Timika di Jakarta, Rabu (19/6)
-
Bagaimana Jokowi mendorong Freeport bangun smelter? Jokowi lantas mencari cara karena sulit mendorong PT Freeport untuk membangun industri smelter. Kemudian, Jokowi meminta BUMN membeli saham mayoritas bagi PT Freeport.'Sehingga kita sekarang memiliki saham mayoritas 51 persen. Setelah kita mayoritas, baru saya perintah BUMN-nya agar industri smelternya segera dibangun,' pungkas Jokowi.
-
Kenapa Jokowi paksa Freeport bangun smelter? Untuk itu, Jokowi memaksa PT Freeport membangun industri smelter tembaga di Gresik. 'Bayangkan 55 tahun, dan kita tidak tahu apakah yang diekspor itu hanya tembaga atau ada emasnya. Oleh sebab itu, 9 tahun yang lalu saya paksa untuk mereka mau membangun yang namanya industri smelter,' tuturnya.
-
Dimana smelter Freeport dibangun? Presiden Jokowi mengatakan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
-
Apa rencana pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas? Rencananya untuk perluasan dan modernisasi pelabuhan. UEA sudah melihat peluang ini sejak lama. Setelah ini akan kami evaluasi dan memberikan rekomendasi agar benar-benar bergerak maju bersama Pemprov Jateng,' kata Abdulla.
-
Apa saja fasilitas di Tembagapura untuk pekerja Freeport? Dalam videonya ia juga memperlihatkan situasi, kondisi, dan berbagai fasilitas yang disediakan untuk para pekerja Freeport. Tak hanya itu, hampir semua fasilitas yang disediakan gratis.
-
Apa manfaat smelter Freeport bagi Indonesia? Menurut dia, beroperasinya smelter PT Freeport ini akan memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia. Dengan hilirasasi ini, negara akan mendapatkan nilai tambah yang besar dari pajak maupun dividen.
Saat ini, PT Freeport tengah membangun berbagai infrastruktur tambang bawah tanah mengingat ke depan tambang permukaan Grasberg segera berhenti beroperasi. Seiring dengan kebijakan itu, ribuan karyawan yang selama ini bekerja di lokasi tambang Grasberg, akan direlokasi ke tempat-tempat lainnya dalam daerah operasi perusahaan tersebut.
Menurut Tony, pembangunan infrastruktur tambang bawah tanah akan mempengaruhi jumlah produktivitas biji tembaga, emas dan perak yang dihasilkan PT Freeport dalam beberapa tahun ke depan hingga 2022.
"Sekarang ini produksi kami memang mengalami penurunan hanya sekitar 140 ribu ton biji per hari dan kadang-kadang 130 ribu ton biji per hari," jelasnya.
Produksi biji tembaga, emas dan perak PT Freeport diperkirakan akan kembali meningkat pada sekitar 2021-2022 dengan target produksi per tahun mencapai tiga juta ton.
Untuk mengolah bahan baku tambang tersebut, PT Freeport berupaya mencari dukungan pendanaan dari sejumlah perbankan untuk membangun pabrik smelter berkapasitas dua juta ton konsentrat di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Pihak Freeport menaksir biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik smelter tersebut berkisar 2,8 hingga tiga miliar dolar AS atau sekitar Rp48 triliun - Rp50 triliun. "Pendanaan proyek smelter di Manyar Gresik salah satu opsinya antara lain dari perbankan. Kami sedang membicarakan itu dengan beberapa bank," jelas Tony.
Tony menyebut pabrik smelter yang akan dibangun PT Freeport di Manyar, Gresik itu berada di kawasan industri bernama Java Integrated Port & Industrial Estate (JIPI) di atas lahan seluas 100 hektare yang sebelumnya merupakan kawasan pertambangan.
Mega proyek yang diproyeksikan akan tuntas pada 2023 itu rencananya akan memproduksi 99,9 persen katoda tembaga sebagaimana yang dihasilkan oleh PT Smelting Gresik di kawasan Petrokimia yang juga kini dimiliki oleh PT Freeport.
PT Smelting Gresik dibangun tahun 1996 dan sudah 23 tahun beroperasi dengan kapasitas satu juta ton konsentrat tembaga per tahun.
"Pabrik yang akan kami bangun di Manyar Gresik dua kali lipat dari yang ada sekarang sehingga nantinya total kapasitas konsentrat yang bisa diproses di dua pabrik smelter itu tiga juta ton. Produksi konsentrat Freeport ke depan ditargetkan sekitar tiga juta ton sehingga diharapkan semuanya bisa diolah di dalam negeri," jelas Tony.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa waktu lalu, Bahlil Lahadalia sempat menyentil proses pemenuhan syarat oleh Freeport Indonesia terkait perpanjangan IUPK.
Baca SelengkapnyaSektor pertambangan Indonesia juga mempunyai potensi paling besar untuk menarik investasi asing.
Baca SelengkapnyaErick mengatakan, jika Freeport ingin mengembangkan potensi, maka perusahaan mesti melakukam investasi mulai dari sekarang.
Baca SelengkapnyaOutput dari smelter tembaga tersebut sekitar 650.000 ton katoda tembaga.
Baca SelengkapnyaPemerintah sudah balik modal atau mencapai titik break-even dari pembelian saham Freeport sebesar 51 persen pada 2018.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya terkait kepastian jadwal peresmian tersebut, dia berharap itu bisa cocok dengan jadwal Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi akhirnya mengungkapkan pekerjaan berat dan melelahkan selama 10 tahun menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaBahlil mengaku telah berkomunikasi dengan Presiden Direktur Freeport Indonesia, Tony Wenas soal kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaIzin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) yang saat ini berlaku hingga 31 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaSmelter Tembaga Freeport Dapat Suplai Gas Bumi 9,49 BBTUD, Sumbernya Dari Sini
Baca SelengkapnyaJokowi meresmikan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik. Biaya investasinya mencapai Rp56 triliun.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menargetkan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
Baca Selengkapnya