Gabung Program Makmur, Produktivitas Petani Padi Meningkat 42 Persen
Merdeka.com - SEVP Operasi Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero), Gatoet Gembiro Noegroho menyebut bahwa produktivitas petani padi di Banyuwangi mengalami peningkatan usai bergabung dalam program Makmur Pupuk Indonesia.
Berdasarkan data yang dihimpun, dia mengatakan bahwa produktivitas pada program Makmur meningkat 34 persen sampai 42 persen secara nasional, khususnya pada petani padi dan jagung.
"Program Makmur terbukti mampu meningkatkan produktivitas," kata Gatoet dalam acara Panen Bersama Program Makmur di Banyuwangi, Kamis (9/9).
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan hasil panen di Kalijaran? 'Selanjutnya meningkatkan siklus panen dari sebelumnya 2 kali menjadi 3 kali per tahun, penghematan anggaran irigasi per hektar dari Rp 1,5 juta untuk pembelian BBM menjadi Rp 1 juta, serta peningkatan produksi pertanian dari 12 ton menjadi 12 ton ditambah 4 ton cabai per hektar selama 1 tahun,' ungkap Taufik.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Timur? “Kesejahteraan petani harus meningkat seiring dengan peningkatan produktifitas pertanian kita. Untuk itu saat panen raya kemarin, kami terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual petani turun“
-
Bagaimana Kementan meningkatkan produksi padi dan jagung? Salah satu potensi lahan yang dapat digunakan untuk menambah produksi pangan nasional khususnya padi dan jagung adalah lahan rawa dan lahan kering yang belum dimanfaatkan secara optimal.
-
Siapa yang merintis pekerjaan sebagai petani di Sukomakmur? Walaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
-
Bagaimana Mentan meningkatkan produksi padi di lahan rawa? 'Saat ini baru 5 ton, tapi ke depan kita akan tingkatkan menjadi 7 ton per hektare. Jadi yang IP nya 1 kita naikan jadi 2 atau menjadi 3. Semuanya perlu kolaborasi dan kerja keras untuk memaksimalkan lahan rawa yang ada,' ujar Mentan, Sabtu (18/11).
Dia menjelaskan bahwa, peningkatan produktivitas petani padi ini terjadi pada masa tanam pertama. Di mana angka panen sebelum bergabung dalam program Makmur tercatat sebesar 5 ton per hektare menjadi 9 ton per hektare.
Peningkatan produktivitas produk pertanian, dikatakan Gatoet juga berdampak positif terhadap pendapatan petani di Banyuwangi. Para petani padi yang tergabung dalam program ini mengalami peningkatan keuntungan menjadi sekitar Rp24 juta per hektare dari yang sebelumnya sekitar Rp10 juta per hektare.
Program Makmur, dikatakan Gatoet, terdiri dari berbagai aspek yang membantu petani dan budidaya pertanian. Mulai dari pengelolaan budidaya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budidaya pertanian, digital farming dan mekanisme pertanian. Tidak hanya itu, disiapkan juga akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian serta adanya offtaker atau jaminan pasar bagi petani.
"Program ini adalah kolaborasi dari multi stakeholder, mulai dari perbankan, produsen pupuk, penyedia agro input, sampai pemerintah daerah, petugas PPL, hingga asuransi dan tentunya juga offtaker, atau pihak yang membeli hasil panen petani, baik BUMN maupun swasta," kata Gatoet.
Kata Petani
Ponidi, salah satu anggota Kelompok Tani Sri Tanjung mengatakan bahwa sebelum bergabung dalam program Makmur, tingkat produktivitas produk pertanian yang digarapnya hanya sebesar 5 ton per hektare. Setelah bergabung, dirinya berhasil mencatatkan panen komoditas padi sekitar 9 ton per hektare.
Selain itu, dia menceritakan bahwa program Makmur memberikan banyak manfaat mulai dari yang berbentuk pengawalan dan pendampingan intensif kepada petani.
"Dengan adanya program makmur, menjadi kebanggaan kami dari petani Kelompok Tani Sri Tanjung, khususnya pada Desa Karang Sari. Intinya untuk program Makmur, kami dari petani sangat terbantu," kata Ponidi.
Hari ini, Pupuk Indonesia melalui anak perusahaannya yaitu PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) melakukan panen bersama di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Proses panen bersama program Makmur dilaksanakan di Desa Karang Sari, Kecamatan Sempu. Luas tanam yang akan dipanen tercatat seluas 42 hektare dari total luas 100 hektare.
Adapun luas tanam yang masuk dalam program Makmur di Kabupaten Banyuwangi ini tercatat seluas 175 hektare yang tersebar ke beberapa desa dan kecamatan dengan rincian Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat seluas 10 hektare. Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi seluas 20 hektare. Kecamatan Blimbingsari seluas 20 hektare. Kecamatan Muncar seluas 25 hektare, dan Desa Karang Sari, Kecamatan Sempu seluas 100 hektare.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panen dan tanam padi secara serentak ini menjadi bukti nyata dari upaya berkelanjutan Kementan dalam memperkuat ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaSetelah menggunakan pupuk organik, produktivitas hasil pertanian naik hingga 2,6 ton
Baca SelengkapnyaProgram Makmur memiliki potensi yang cukup besar, dengan luas yang sudah hampir mencapai 300.000 hektare, dengan 100.180,44 hektare untuk tanaman padi.
Baca SelengkapnyaProgram ini menjadi solusi bagi petani dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan pertanian.
Baca SelengkapnyaCerita petani berhasil panen padi hingga 1 ton di lahan transmigrasi yang ia garap.
Baca SelengkapnyaPotensi pertanian di Kabupaten Merauke sangatlah bagus terutama apabila didukung iklim yang dan sistem produksi pertanian serta alat mesin pertanian.
Baca SelengkapnyaProgram ini mendorong petani untuk tidak ketergantungan terhadap pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaProgram ini, merupakan langkah awal yang akan ada proses keberlanjutan dengan adanya keswadayaan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaAkan ada dampak yang cukup berat jika tak ada pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaTak hanya fokus pada kontribusi di level aksi korporasi, Pupuk Kaltim juga secara langsung melibatkan karyawannya untuk turun ke lapangan.
Baca SelengkapnyaDukungan tersebut mencakup peningkatan alokasi pupuk bersubsidi, pemberian bantuan pompa, dan penyediaan Alsintan.
Baca SelengkapnyaSaat ini penambahan pupuk sudah mulai didistribusikan, dan penebusannya pun juga semakin mudah.
Baca Selengkapnya