Gadai barang masih sepi usai Lebaran
Merdeka.com - Permintaan akan pinjaman uang dan kredit di beberapa pegadaian milik swasta pasca Lebaran nampaknya belum menunjukkan adanya peningkatan. Dari penelusuran merdeka.com di beberapa pusat gadai di Bekasi, rata-rata sebelum dan sesudah Lebaran cenderung masih sama.
Misalnya di Top Gadai, salah satu Karyawan Dewi Putri mengaku usai Lebaran tren gadai di tempatnya masih sama saja dibandingkan Lebaran. Dia menyebut belum ada peningkatan secara signifikan dari masyarakat yang ingin menggadaikan barangnya.
"Selama Lebaran sih sama saja seperti hari-hari biasa. Saya sih gak tahu juga peningkatan gimana masalahnya tuh ini kayak hari biasa sama Lebaran pemasukan (yang menggadaikan barang) sama saja gitu masuknya segitu juga sama saja," ujarnya kepada merdeka.com, saat ditemui di kantornya, Bekasi, Jumat (6/7).
-
Apa yang laris di Lebaran? Di Indonesia, momen lebaran identik dengan mudik, baju dan mukena baru, berkumpul makan bersama keluarga di kampung halaman. Oleh karena itu, bisnis seperti busana muslim, mukena, hingga makanan tentunya akan laris manis diserbu masyarakat.
-
Dimana pasar yang ramai saat Lebaran? Pasar Tanah Abang selalu ramai dan jadi primadona warga. Suasana pasar terbesar di Asia Tenggara itu tampak penuh sesak oleh pengunjung yang sibuk memburu baju Lebaran.
-
Kenapa tradisi angpao lebaran di Indonesia masih bertahan? 'Salam tempel' masih jadi bagian tradisi lebaran di tanah air, bahkan salah satu yang paling dinantikan.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Kue Lebaran apa yang paling populer di Padang? Arai Pinang atau yang dikenal dengan nama Ladu Arai atau Bainai. Kue tradisional dari Minang ini sangat populer di Kota Padang, Sumatera Barat.
-
Bagaimana tradisi angpao lebaran di Indonesia? Tradisi Lebaran ini terpengaruh dari budaya Arab dan Tionghoa.
Meski belum menunjukkan peningkatan, Dewi mengungkapkan, masyarakat yang datang ke tempatnya lebih banyak menggadaikan barang elektronik. Tak sedikit dari masyarakat, kata dia menggadaikan barangnya karena memiliki berbagai kebutuhan seperti sekolah dan lainnya.
"Paling banyak itu elektronik hape, laptop baru BPKB. (Keperluannya?) ya bisa kebutuhan sekolah, butuh uang dan lain sebagiannya," imbuhnya.
Untuk besaran bunga gadai sendiri tergantung dari perjanjian di awal seperti masalah waktu. Semakin cepat masyarakat menebus barang gadaiannya maka semakin kecil besaran bunga yang diberikan, begitu pun sebaliknya.
"(Bunganya?) 10 persen untuk satu bulan. Kebanyakan paling cepet dua minggu karena kita kenanya 5 persen. kebanyakan dua minggu juga ada sebulan. Ada juga paling lama mereka membayar sambil diangsur bisa gitu," jelasnya
Tempat lain seperti Raja Gadai juga belum menunjukan adanya peningkatan masyarakat yang ingin gadaikan barangnya. Salah satu Petugas Gadai, Rohim mengungkapkan, tren gadai saat ini masih sama seperti pada Lebaran kemarin.
"Sama saja sekarang sama saja (tidak ada peningkatan)," tuturnya.
Rohim menuturkan, masyarakat sendiri umumnya lebih banyak menggadaikan barang elektronik miliknya. Namun tak sedikit pula ada sebagian mereka yang gadaikan surat-surat kendaraan pribadi miliknya.
"Terrgantung sih kadang banyak di laptop, hape kamera, gak nentu juga kebanyakan barang elektronik. BPKB ada tapi gak sebanyak barang elektronik. (Besarannya?) kita udah ada tafsirannya sendiri dilihat dari barangnya," tukasnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita ini perlihatkan kondisi pasar yang sangat sepi jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaGunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.
Baca SelengkapnyaPadahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaBeberapa kios di sekitar pasar juga tampak tutup, sementara pedagang yang buka hanya terlihat duduk di depan tokonya karena tidak ada pengunjung yang singgah.
Baca SelengkapnyaBPS menyatakan, deflasi September 2024 sebesar 0,12% month-to-month. Kondisi ini menyebabkan pasar-pasar menjadi sepi.
Baca SelengkapnyaSejumlah pedagang mengaku masih diminta untuk membayar retribusi pasar kepada pengelola, yaitu Pasar Jaya.
Baca SelengkapnyaPenjualan AC belum mengalami peningkatan, meskipun cuaca tengah panas-panasnya akibat musim kemarau dan fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaRumah yang minggu lalu ramai oleh anak, cucu, menantu, hingga saudara-saudara yang mudik kini sudah kembali sepi.
Baca SelengkapnyaWalaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan
Baca SelengkapnyaSejumlah toko tutup di depan Pasar Tanah Abang Blok A di Jakarta pada Jumat (12/4/2024).
Baca Selengkapnya