Gadis 19 Tahun Ini Raup Rp 5,72 Miliar dari Bisnis Nama Bayi
Merdeka.com - Sukses tak pernah mengenal usia, gender, maupun jenis bisnis yang dilakukan. Bahkan, seorang gadis remaja bisa sukses dan menghasilkan banyak uang hanya dengan bisnis yang sederhana.
Seperti Beau Jessup, gadis usia 19 tahun ini sudah berhasil menjadi pebisnis andal dan mengumpulkan kekayaan mencapai USD 400 ribu atau Rp 5,72 miliar lewat bisnis yang sederhana, yakni pemberi nama bayi.
Dilansir CNBC Make It, Jessup memulai bisnis ini berawal dari memberi nama untuk anak rekan bisnis sang ayah, Ny. Wang, saat ini Jessup sudah berhasil menjadi pendiri dan CEO dari situs web 'Special Name'. Sejak didirikan pada 2015, hingga saat ini Jessup sudah menamai 677.900 bayi China dan angka ini akan terus bertambah.
-
Siapa yang sukses jadi pengusaha di usia muda? Hal ini telah dibuktikan Via, yang dulunya hanya seorang pembantu dengan penghasilan Rp20.000 sehari. Namun, kini Via telah menjadi pengusaha muda yang sukses dan mandiri.
-
Apa yang dilakukan pengusaha tersebut untuk anaknya? Tidak hanya dermawan kepada orang lain, Hilman Gumilar juga tidak pernah pelit untuk memberikan fasilitas yang terbaik untuk anaknya. Hilman sampai rela mengeluarkan uang ratusan juta demi sang anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak di sekolah terbaik.
-
Dimana sekolah anak pengusaha itu? Dalam video tersebut, Hilman Gumilar ditemani sang istri dan sopirnya datang ke sekolah sang anak bernama Boy untuk berkunjung. Sang anak yang saat itu sedang menempuh pendidikan SMA di sebuah sekolah berasrama yang sangat mewah.
-
Siapa anak muda terkaya di dunia? Clemente Del Vecchio yang berusia 18 tahun justru sudah memiliki kekayaan USD3,8 miliar atau setara Rp582 triliun.
-
Siapa yang bisa sukses dalam bisnis? 'Wirausahawan sejati menciptakan peluang bisnis, sementara wirausahawan biasa menunggu peluang bisnis.'
-
Bagaimana caranya seorang pengusaha muda bisa berkembang? Jangan mencari kawan yang membuat anda merasa nyaman, tetapi carilah kawan yang memaksa anda terus berkembang.
Situs ini dirancang untuk membantu orang tua China yang ingin menyematkan nama 'Inggris' yang sesuai dengan budaya China bagi bayi mereka.
Bisnis ini bermula saat Jessup menemani sang ayah dalam perjalanan bisnisnya ke Tiongkok, dan salah satu rekannya, Ny. Wang memintanya untuk memberikan nama kepada putrinya yang saat itu berusia tiga tahun.
"Aku merasa terhomat dan terkejut, ini merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan," ujarnya.
Ingin memilih nama yang pantas, Jessup pun akhirnya meminta Wang untuk memberi tahunya tentang harapannya untuk sang putri. Wang pun mengatakan bahwa ia ingin sang anaknya menjadi seorang bintang dan orang-orang akan terkejut akan apa yang dicapainya.
Jadi setelah berpikir dengan hati-hati, Jessup pun menyarankan "Eliza", nama ini terinspirasi oleh tokoh wanita fiksi dari "My Fair Lady", Eliza Doolittle.
Setelah mendapatkan nama ini, Ny. Wang begitu senang dan puas akan nama yang diberikan Jessup.
Di China, semua bayi diberi nama China yang terdiri dari dua hingga tiga karakter dengan makna yang dibangun dengan cermat. Namun, banyak orang China merasa lebih mudah untuk berinteraksi dengan orang barat jika mereka juga memiliki nama Barat.
Meskipun nama-nama tersebut akan diberikan oleh sang gurunya kelak, namun ternyata terkadang nama-nama ini tidak membawa peruntungan yang baik bagi sang anaknya.
"Jika Ny. Wang membutuhkan jasa ini, jadi orang tua lain di China juga dibutuhkan oleh orang tua lainnya," jelas Jessup.
Selain itu, menurut Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional China, sejak ketentuan hanya memiliki anak satu pada 2015 dihentikan, angka kelahiran di China naik hingga 7,9 persen menjadi 17,86 juta. Peningkatan ini lah yang semakin membulatkan keputusannya untuk membuat sebuah situs web yang dapat membantu orang tua China.
Akhirnya Jessup pun memutuskan utuk meluncurkan situs web berbahasa Mandarin yang mempermudahkan para orang tua untuk meminta bantuan Jessup.
Untuk itu, saat kembali ke Inggris, Jessup meminjam USD 1.980 atau Rp 27,9 juta dari sang ayah untuk menyewa seorang pengembang web untuk membangun situsnya.
Melalui situs web ini, Jessup meminta pengguna untuk memilih lima karakteristik dari daftar 12 yang paling mereka inginkan untuk anaknya. Setelah itu, akan muncul tiga nama spesifik yang sesuai dengan gendernya. Proses penamaan inipun selesai dalam waktu tiga menit.
Awalnya layanan ini gratis, namun setelah memberi nama ke 162 ribu bayi, Jessup pun mulai mengenakan biaya sekitar 79 sen. Hingga saat ini sudah lebih dari 600 ribu bayi sudah ia berikan nama, dan membuatnya berhasil mengumpulkan dana sebanyak USD 407 ribu.
Uang ini pun kemudian ia pakai untuk biaya kuliahnya di London School of Economics. Jessup berharap jika bisnisnya ini akan berkembang lebih pesat ke depannya.
Reporter: Ayu Lestari Wahyu Puranidhi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di usia 19 tahun, ia merintis usaha gelangnya sendiri tanpa menggunakan sponsor dari siapapun.
Baca SelengkapnyaMelalui berbagai proses yang cukup panjang, wanita ini sekarang sukses membangun bisnis kids hampers.
Baca SelengkapnyaVera telah menyiapkan bisnis untuk putrinya sebelum berusia 1 tahun.
Baca SelengkapnyaTikTok menjadi salah satu cara bagi pedagang untuk memasarkan produk dagangannya.
Baca SelengkapnyaOmzet yang didapatkan dari baju anak unik untuk satu kali ekspor bisa mencapai Rp100 juta. Sedangkan untuk omzet dalam negeri biasanya Rp30 juta.
Baca SelengkapnyaDari pengakuannya, gadis ini berhasil membangun bisnis dengan modal uang Rp300 ribu saja.
Baca SelengkapnyaPutri pertama Mpok Alpa, Sherly nyaris tak pernah tersorot. Sosoknya muncul kala sang ibunda menjadi bintang tamu dalam sebuah program televisi.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang awalnya hanya dianggap sebagai gadis kampung kini hidup serba mewah dan mampu membeli berbagai barang impiannya.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2020, Via kembali ke kampung halaman dan memutuskan fokus berjualan hijab.
Baca SelengkapnyaMenjadi anak tunggal bukan alasan dirinya mudah menggapai kesuksesan.
Baca SelengkapnyaSekar Ayu Irawati, seorang pengusaha muda, telah menciptakan sebuah konsep dengan kreativitas daur ulang.
Baca SelengkapnyaVia mampu menjual 1.000-2.000 pcs per bulan bahkan meningkat hingga 2—3 kali lipat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Baca Selengkapnya