Gandeng China, Perguruan Tinggi di Tanah Air Siapkan Lulusan Bersaing Secara Global
Merdeka.com - Perguruan tinggi negeri dan swasta di Tanah Air terus meningkatkan kapasitas pendidikan agar mahasiswa bisa memperluas jaringan dan kesempatan dalam berkarir secara global. Kampus dalam negeri bahkan menggandeng universitas luar negeri.
Salah satunya kampus swasta dalam negeri yaitu Universitas Esa unggul yang menggandeng beberapa kampus di China. Direktur Kampus Internasional Universitas Esa unggul, Fransiskus Adikara mengatakan, dengan mengikuti program Internasional, mahasiswa berkesempatan memiliki wawasan dan pengalaman secara global.
"Dengan berkuliah di Esa Unggul International Program, Mahasiswa memiliki kesempatan untuk merasakan berkuliah di luar negeri di universitas yang bermitra dengan Esa Unggul," kata dia.
-
Apa yang didominasi China dalam perlombaan global? China mendominasi perlombaan global dalam paten kecerdasan buatan generative atau AI Generative.
-
Mengapa China ingin mendominasi AI Generative? China berupaya mengejar ketertinggalan dari pemilik ChatGPT, OpenAI, dan raksasa teknologi AS, Microsoft, Alfabet Google dan Amazon dalam pengembangan model bahasa besar (LLM), setelah terlambat dalam permainan.
-
Bagaimana China mencapai dominasi teknologi? “Mereka membangun keunggulan yang terkadang menakjubkan dalam penelitian dan berdampak tinggi di sebagian besar domain teknologi kritis dan yang sedang berkembang,“
-
Teknologi apa yang dikuasai China? China memimpin dalam 37 dari 44 teknologi yang dilacak dalam proyek selama setahun oleh lembaga thinktank, The Australian Strategic Policy Institute. Bidang itu meliputi baterai listrik, hipersonik, dan komunikasi frekuensi radio canggih seperti 5G dan 6G.
-
Mengapa China jadi negara emigrasi terbesar? Meningkatnya jumlah emigran China telah diuntungkan oleh kebijakan migrasi yang longgar.
-
Siapa yang mendesak peningkatan daya teknologi di China? Para pejabat tinggi di China mendesak agar untuk ditingkatkannya daya teknologi di China karena Presiden AS, Joe Biden melakukan pembatasan kemajuan teknologi dan pembangunan di China.
Pada saat ini China merupakan lokomotif dunia dan diprediksi akan menjadi negara adidaya baru menggantikan Rusia, Eropa dan Amerika Serikat. Jadi, dengan menggandeng China sebagai mitra di bidang pendidikan. Diharapkan kemampuan dan keterampilan lulusan dari Universitas Esa Unggul International Program juga bisa merajai dunia internasional di kemudian hari.
Untuk menyiapkan lulusan yang mampu bersaing secara global, Universitas Esa Unggul International Program menyiapkan 2 program yaitu Joint Degree dimana mahasiswa dapat mengikuti kuliah 2 tahun di Universitas Esa Unggul dan 2 tahun di China. Nantinya mahasiswa mendapatkan gelar sarjana baik dari Universitas Esa Unggul maupun Universitas mitra Esa Unggul di China, serta International Class, di mana mahasiswa dapat mengikuti kuliah selama 4 tahun di Esa Unggul dengan bahasa pengantar bahasa Inggris.
"Dalam program International Class, mahasiswa dapat mengikuti program pertukaran pelajar ke China."
Selain itu, untuk ketiga program tersebut, mahasiswa/I program internasional akan diberikan pembekalan bahasa seperti kelas Bahasa Mandarin selama 4 semester dan English Club. Sehingga ketika lulus mahasiswa diharapkan dapat menguasai 3 bahasa dan dapat bersaing di manca negara.
Frans optimis dengan diadakannya International Program, lulusan Universitas Esa Unggul akan memiliki wawasan internasional dan dapat belajar dari negara dengan ekonomi terbesar di dunia saat ini. Dengan demikian, lulusan Esa Unggul akan mampu bersaing dengan lulusan dari luar negeri.
"Kapasitas mereka akan semakin meningkat dan bisa mengharumkan nama bangsa," kata dia.
Frans menyebutkan, saat ini pihaknya telah bekerjasama dengan Jiangsu Second Normal University (JSNU), Tiongkok untuk jurusan Communication and Visual Design, Nanjing XiaoZhuang University (NXU), untuk jurusan Informatics Engineering dan North China Electric Power University (NCEPU) untuk jurusan Industrial Engineering. Bahkan, salah satu Universitas mitra yaitu Nanjing XiaoZhuang University (NXU) telah membuka kantor perwakilan di kampus Esa Unggul. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara, salah satunya China.
Baca SelengkapnyaSektor ini semakin disebut-sebut sebagai pendorong pertumbuhan baru bagi ekonomi China.
Baca SelengkapnyaChina adalah pilihan yang masuk akal bagi Indonesia untuk bekerjasama dalam pengembangan SDM.
Baca SelengkapnyaPersaingan teknologi antar kedua negara makin sengit.
Baca SelengkapnyaAS Makin Dibayang-bayangi Kecanggihan Teknologi China yang Dianggap Bisa Mendominasi
Baca SelengkapnyaPrediksi tersebut berkaca terus membaiknya laju perekonomian China selama lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKesuksesan kini tidak lagi hanya bergantung pada keterampilan individu.
Baca SelengkapnyaChina Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menerima gelar Honorary Professor (Profesor Kehormatan) dari Tsinghua University China.
Baca SelengkapnyaKomunitas diaspora China terbesar tinggal di Indonesia, yang jumlahnya lebih dari sepuluh juta orang.
Baca SelengkapnyaChina pemimpin paten teknologi AI di dunia. AS ketar-ketir.
Baca SelengkapnyaPutin dan Xi Jinping kompak mengutuk rival mereka Amerika Serikat sebagai penabur kekacauan di seluruh dunia.
Baca Selengkapnya