Gangguan Rantai Pasok Global Picu Inflasi Tinggi di Amerika Serikat dan Eropa
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemulihan ekonomi global terus berlanjut meskipun harus menghadapi penyebaran virus Covid-19 varian delta. Sebab hal ini berdampak langsung pada resiko gangguan pasokan global (global supply disruption).
"Pemulihan ekonomi dunia ini masih berlanjut meski ada tantangan delta varian dan ada resiko global supply disruption," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK Triwulan III, Jakarta, Rabu (27/10).
Dampak lebih lanjut dari resiko gangguan pasokan global mampu menimbulkan gejolak kenaikan harga energi yang memicu tekanan inflasi di sejumlah negara. Sri Mulyani mencatat, saat ini inflasi di Amerika Serikat telah mencapai 5,4 persen dalam 4 bulan terakhir.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk atasi dampak ekonomi global? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global. Nicke menyebut fluktuasi minyak dunia akan kian dinamis pasca meningkatnya ketegangan yang terjadi di timur tengah.'Kita akan terus meningkatkan upaya mitigasi risiko untuk mengurangi potensi dampak dari dinamika situasi ekonomi dan geopolitik, termasuk pegendalian biaya, pemilihan komposisi crude yang optimal, pengelolaan inventory yang efektif, peningkatan produksi high-yield products dan efisiensi di semua lini operasional,' ujar Nicke.
-
Apa yang menjadi tantangan ekonomi global bagi BRI? Tantangan Perlambatan Ekonomi Global Sejak Tahun Lalu Berbagai tantangan ketidakpastian ekonomi, seperti kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.
"Di Amerika Serikat, inflasi ini mencapai 5,4 persen dalam 4 bulan terakhir. ini Tingkat yang sangat tinggi buat ukuran ekonomi Amerika Serikat," kata Sri Mulyani.
Tak hanya itu, Uni Eropa juga mengalami tekanan inflasi. Pada bulan September, inflasinya mencapai 3,4 persen. "Di Uni Eropa ada tren yang sama (dengan Amerika Serikat), pada September inflasi mencapai 3,4 persen," kata dia.
Sri Mulyani menilai, gangguan rantai pasok global ini sangat terasa bagi negara-negara dengan 4 musim. Ini semua tidak terlepas dari kondisi ketidakpastian yang diakibatkan penyebaran Covid-19.
Sehingga tidak heran IMF dan OECD juga menurunkan prediksinya terhadap pertumbuhan ekonomi global. Pada bulan Mei prediksi OECD terhadap ekonomi dunia 5,8 persen dan sekarang turun menjadi 5,7 persen. Sedangkan IMF menurunkan proyeksinya dari 6 persen pada bulan Juni menjadi 5,9 persen saat ini.
"Masalah suplai global disruption ini karena ketidakpastian Covid-19 yang meningkat di berbagai belahan dunia terutama di negara 4 musim, sehingga IMF dan OECD menurunkan proyeksi pertumbuhan dunia," kata dia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut PMI manufaktur Indonesia berada dalam tren menanjak di atas 50, bersama dengan beberapa negara seperti Turki dan Meksiko.
Baca Selengkapnya