Gangguan Sistem Bank Mandiri Bukan Karena Aksi Hacker
Merdeka.com - Bank Mandiri sempat mengalami gangguan sistem yang menyebabkan adanya perubahan saldo pada data 10 persen nasabahnya pada hari Sabtu kemarin. Saldo nasabah ada yang berkurang menjadi 0, ada juga yang malah bertambah.
Meski berhubungan dengan sistem IT, namun pihak Bank Mandiri menegaskan hal tersebut tidak berhubungan dengan kejahatan cyber atau aksi hacker.
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri, Hery Gunardi mengatakan perubahan tersebut terjadi saat perpindahan proses dari core system ke back up system yang rutin dilaksanakan di akhir hari. Namun pada kali ini, terjadi error pada data saldo 10 persen nasabah Bank Mandiri.
-
Kapan kesalahan itu terjadi? Ia merasa bertanggung jawab atas gol kedua yang dicetak Edin Dzeko.
-
Siapa yang mengeluhkan M-Banking BCA error? Mereka mengeluhkan tak bisa menggunakan layanan perbankan berbasis digital atau M-banking itu sejak pagi tadi. Mereka mengeluhkan M-Banking BCA error lewat kicauan ke akun resmi milik BCA @HaloBCA dan @BankBCA di X.
-
Siapa yang mengalami kesalahan input data saat transaksi Agen BRIlink? Kalau Purnomo salah sedikit saja mengetik satu angka dari nomor rekening tujuan, transaksi transfer uang berpeluang salah sasaran. Atau jika luput menulis satu angka 'nol' di mesin pembayarannya, jumlah nominal uang yang dikirim sangat jauh dari yang seharusnya.
-
Bagaimana Bank Mandiri distribusikan uang tunai? Guna mendukung penyaluran uang tunai ke masyarakat, kami juga telah mengoptimalisasi pengisian 12.874 mesin ATM/CRM Bank Mandiri yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus di seluruh Indonesia sejak awal bulan ini hingga saat libur Lebaran,' katanya.
-
Mengapa saldo nasabah BRI bisa raib? Kejahatan perbankan pun dapat terjadi karena data transaksi perbankan (kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui SMS.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
"Tidak ada kaitannya dengan hacker dengan cyber, ini murni kita melakukan pemeliharaan sistem dan berimpact kepada segelintir nasabah," kata dia, di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Senin (29/7).
Selain itu, dia menyebutkan tidak ada nasabah yang dirugikan secara materi, yakni jumlah saldo yang kembali normal tanpa ada kekurangan. Dia juga mengungkapkan, sebetulnya kemungkinan terjadinya eror tersebut sangat kecil. Nahasnya kemungkinan kecil tersebut ternyata terjadi.
"Probabilitas kejadiannya sangat kecil tapi itu terjadi. Kami tegaskan lagi tidak ada dana nasabah yang hilang, semua aman tersimpan, yang berbeda hanya tampilan saldo dan sudah kita perbaiki dan semuanya aman. Komplain juga sudah kita hadapi dengan baik dan semua nasabah sudah menerima itu," ujarnya.
Dalam kesempatan serupa, Anggota Ombudsman RI, Dadan S. Suharmawijaya mengungkapkan dari hasil laporan dan investigasi insiden yang terjadi pada Bank Mandiri tidak berhubungan dengan aksi kejahatan cyber. "Apa yang terjadi dengan Bank Mandiri itu tidak ada problem dengan cyber security-nya," ujarnya.
Dia menegaskan sejauh ini semua perbankan di Indonesia memiliki sistem IT yang cukup andal dan aman dari aksi pembobolan oleh hacker. "Jadi perbankan Indonesia menghadapi serangan hacker-hacker dan sebagainya itu selama ini mampu ditangkal dan tidak ada yang mampu menembus perbankan kita," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengingat, hari ini bertepatan dengan tanggal gajian para karyawan swasta.
Baca SelengkapnyaKendala ini sempat membuat nasabah kesulitan bertransaksi melalui M-Banking BCA.
Baca SelengkapnyaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) diduga mengalami serangan ransomware. Menyikapi kabar ini, BRI menegaskan data dan dana nasabah aman.
Baca SelengkapnyaBank Ethiopia Alami Gangguan Sistem, Nasabah Bisa Tarik Uang Lebih Banyak dari Saldonya
Baca SelengkapnyaMenggugat salah satu bank BUMN ke Pengadilan Negeri (PN) Singaraja setelah uang tabungan di rekeningnya lenyap sebesar Rp248 juta.
Baca SelengkapnyaJumlah serangan siber ke Indonesia mencapai 13,2 miliar pada tahun 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaSejak Senin (25/9) pagi, akses perbankan melalui BCA mobile, myBCA, KlikBCA (internet banking), tidak dapat beroperasi normal.
Baca SelengkapnyaMenurut Hadi, penyelidikan perlu dilakukan agar mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaPolda Aceh menangkap seorang karyawan Bank Syariah Indonesia (BSI) inisial AD, 30 tahun. Dia menguras deposito nasabah mencapai Rp700 juta.
Baca SelengkapnyaM-Banking BCA error banyak dikeluhkan para nasabah di media social X, Rabu (26/6/2024).
Baca SelengkapnyaTeguh menyebut kerugiannya mencapai ratusan miliar rupiah.
Baca SelengkapnyaNasabah Bank BRI di Malang menjadi korban penipuan bermodus file APK yang dikirim melalui Whatsapp. Akibatnya, dia kehilangan Rp559,9 juta dari rekeningnya.
Baca Selengkapnya