Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gara-gara minyak anjlok, 5 Perusahaan ini pecat ribuan pekerja

Gara-gara minyak anjlok, 5 Perusahaan ini pecat ribuan pekerja Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Harga minyak mentah terus merosot hingga ke titik terendah sepanjang sejarah. Harga emas hitam anjlok 6,7 persen di New York tanpa adanya tanda-tanda pengetatan persediaan dan di tengah perkiraan ekonomi global yang suram.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, turun USD 1,91 menjadi USD 26,55 per barel. WTI diperdagangkan serendah USD 26,19 per barel selama sesi, hari terakhir untuk kontrak Februari.

Kerugian juga berlanjut di perdagangan London, tapi tidak seberat WTI. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret anjlok menjadi USD 27,88 per barel, turun 88 sen dari Selasa.

Orang lain juga bertanya?

"Pasar masih dalam proses mencari posisi terbawah," kata analis Oliver Sloup di iiTrader.com.

Sloup mengatakan, akhir kontrak WTI Februari bisa memperburuk kerugian dan dapat menyebabkan 'rebound' dengan kontrak baru Maret.

"Di masa lalu ketika kita telah melihat kontrak berjangka keluar dari papan perdagangan, kita telah benar-benar melihat bagian terbawah jangka pendek di pasar. Jadi kita tidak akan terkejut melihat sedikit lompatan."

Menurut dia, pergerakan harga minyak dipengaruhi ekspektasi bahwa laporan persediaan mingguan minyak mentah dan bahan bakar AS bisa menunjukkan kenaikan yang signifikan lagi. Hal ini ditakutkan akan memperbesar kelebihan pasokan global.

"Itu sebabnya mengapa pasar berada di bawah tekanan. Tetapi jika kita datang dengan jumlah persediaan yang lebih kecil daripada yang diantisipasi, itu juga bisa membantu mendukung harga," kata Sloup.

Anjloknya harga minyak dunia ini, membuat perusahaan-perusahaan minyak multinasional melakukan pengetatan biaya operasional. Mulai dari penundaan pengeboran lapangan baru hingga pemecatan pegawai.

Efisiensi biaya operasional ini, perusahaan minyak memilih untuk mengurangi investasi dan pengurangan pegawai. Berikut 5 perusahaan minyak raksasa yang melakukan pengurangan ribuan pegawainya seperti dirangkum merdeka.com:

Saipem

Penurunan harga minyak dunia ternyata juga memberi dampak buruk, terutama ke produsen. Royal Dutch Shell Plc, produsen bahan bakar minyak (BBM) Shell bahkan berencana memecat 6.500 karyawannya tahun ini. Selain itu, perusahaan asal Belanda ini juga memangkas dana investasi sebesar USD 7 miliar atau setara Rp 94,2 triliun.

Dilansir dari Forbes, ternyata tidak hanya Shell, perusahaan energi asal Italia, Saipem juga berencana akan mengurangi pegawai untuk efisiensi. Saipem akan memangkas setidaknya 8.800 pekerja dalam dua tahun ke depan.

Rencana pemecatan ini diumumkan setelah perusahaan merevisi target dan prospek untuk 2015. Perusahaan dilaporkan merugi USD 800 juta karena harga minyak jauh lebih rendah dari perkiraan. Selain itu, perusahaan juga membatalkan rencana pembangunan proyek pipa South Stream.

Menurut laporan Financial Times, Kepala Eksekutif Perusahaan, Stefano Cao mengatakan penurunan harga minyak dunia mengakibatkan gangguan sangat besar.

Sementara pimpinan sedang melakukan efisiensi dan menekan pengeluaran, perusahaan energi ini juga disandung masalah seperti perubahan manajemen untuk penyelidikan korupsi terkait keberadaan perusahaan di Aljazair.

Laporan Bloomberg menyebut, perusahaan yang sahamnya sebagian besar dikuasai pemerintah Italia ini mengharapkan pemecatan pegawai bisa menghemat 1,3 miliar euro hingga 2017 mendatang. Kabar merosotnya kinerja perusahaan langsung berpengaruh pada harga saham yang anjlok 9 persen.

Shell

Perusahaan minyak asal Belanda, Shell akan memangkas 10.000 pekerja setelah merger dengan BG Group. Selain itu, perusahaan juga akan menjual aset senilai USD 30 miliar. Kebijakan ini diambil untuk melindungi keuangan perusahaan di tengah anjloknya harga minyak dunia.

Perusahaan dalam pernyataannya mengatakan, sinergi atau merger dengan BG akan mencakup pengurangan sekitar 10.000 staf termasuk posisi kontraktor langsung di 2015-2016 di kedua perusahaan. Perusahaan berharap akan mencetak miliaran dolar dari penjualan aset.

Dilansir dari Business Insider, penjualan aset perusahaan dipastikan melebihi USD 20 miliar. Angka ini jauh dari rencana awal yang hanya USD 15 miliar dan telah ditetapkan pada 2014 silam. Penjualan aset akan dilakoni mulai tahun ini hingga 2018 mendatang.

Sebelumnya, harga minyak mentah AS mencapai posisi terendah baru dalam 12-tahun yaitu di bawah USD 28 per barel di Asia pada Rabu. Harga minyak anjlok setelah Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan bahwa pasar minyak bisa tenggelam dalam kelebihan pasokan dengan kembalinya Iran.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, sempat menyentuh titik terendah USD 27,92 per barel sebelum pulih sedikit. WTI diperdagangkan pada USD 27,96 per barel, turun 50 sen atau 1,76 persen, pada sekitar pukul 02.00 GMT.

Terakhir kali WTI ditutup di bawah USD 28 per barel pada September 2003.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret menetap di USD 28,76 per barel, naik tipis 21 sen (0,7 persen) dari penutupan Senin.

Harga minyak terus anjlok setelah Amerika Serikat dan Uni Eropa mencabut sanksi ekonomi pada Iran dalam pertukaran untuk pemenuhan kesepakatan guna mengekang ambisi nuklirnya.

Itu memungkinkan Iran untuk segera meningkatkan ekspor minyaknya, dengan tambahan 500.000 barel per hari mungkin dalam beberapa minggu ini.

John Kilduff dari Again Capital mengatakan bahwa kenaikan tipis pada Brent dikaitkan dengan reli di pasar saham Eropa.

"Harga masih bearish karena kami terus memilah kelebihan pasokan dan Iran kembali ke pasar. Mereka sudah memulai pertempuran dengan Arab Saudi untuk pangsa pasar di Eropa sehingga akan menjadi saat-saat menarik," ucap Kilduff.

British Petroleum

Perusahaan minyak raksasa Inggris, BP mengumumkan akan memecat 4.000 karyawan di seluruh dunia dalam dua tahun ke depan. Kebijakan ini diambil karena perusahaan kesulitan menghadapi rendahnya harga minyak dunia.

Dalam pernyataannya, perusahaan akan mengurangi pekerja di hulu dari 24.000 menjadi hanya 20.000 di akhir 2017 mendatang. Pemecatan karyawan mencakup 600 orang di antaranya adalah karyawan yang bekerja di kilang minyak di Laut Utara BP.

BP sebelumnya telah memecat 4.000 karyawan pada tahun lalu, sebagai bentuk strategi perusahaan jangka panjang.

Presiden regional BP untuk wilayah Laut Utara, Mark Thomas mengatakan, pihaknya perlu mengambil langkah untuk memastikan bisnis tetap kompetitif di tengah pelemahan harga minyak dunia.

"Hasilnya berdampak pada pegawai dan kami mengharapkan pengurangan 600 staf di Laut Utara hingga akhir 2017," ucap Mark seperti dilansir dari AFP, Rabu (13/1).

Harga minyak mentah Amerika Serikat turun hingga menyentuh level di bawah USD 30 per barel untuk pertama kalinya dalam 12 tahun pada Selasa (Rabu pagi WIB). Anggota OPEC, Nigeria telah menyerukan pertemuan darurat untuk mengatasi kejatuhan harga.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari jatuh ke USD 29,93 per barel di New York Mercantile Exchange, tingkat yang terakhir terlihat pada Desember 2003.

Harga WTI mundur sedikit pada akhir perdagangan menjadi ditutup 97 sen lebih rendah pada USD 30,44 per barel.

Harga minyak di London juga jatuh, dengan patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari berakhir turun 69 sen menjadi USD 30,86 per barel.

Beberapa analis memperkirakan harga minyak bisa jatuh ke level USD 20 per barel, mendorong gejolak lebih besar di para eksportir, banyak yang merasakan penurunan mendalam pada pendapatan mereka akibat kejatuhan pasar.

Total

Anjloknya harga minyak dunia membuat perusahaan minyak dan gas ketar-ketir. Beberapa perusahaan minyak raksasa dunia bahkan sudah mengurangi pegawai untuk meminimalisir biaya operasional. Namun demikian, perusahaan migas, Total menyebut tidak akan mengurangi pegawai, tapi hanya membekukan perekrutan pegawai baru.

Vice President Of Human Resources Communication & General Service Total E&P Indonesie Arividya Noviyanto mengatakan, Total secara grup tidak akan mengurangi pegawai di negara manapun. Saat ini karyawan perusahaan asal Prancis ini mencapai 100.000 di seluruh dunia.

"Kita tidak ada pemecatan, tapi kita bekukan recruitment secara global. Kalau ada teman-teman baru atau fresh graduate, kita nggak rekrut. Jadi, maaf," kata Novi, dalam acara edukasi dan temu media, di Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/9/2015).

Novi sapaan akrabnya menambahkan, tahun ini ada 40 pegawai Total E&P Indonesie yang akan berakhir masa tugasnya, namun karena perusahaan dalam masa efisiensi operasional maka pegawai masih bisa bekerja secara normal.

"Kita nggak rekrut. Tahun ini yang pensiun 40-50 lebih. Otomatis itu menurunkan jumlah karyawan. Aktivitas turun," tuturnya.

Meski begitu, Total masih menerima kerjasama dengan pihak yang ingin belajar di Total, namun dia memastikan pihak tersebut tidak dapat bekerja di Total.

"Tapi kita tetap melakukan internship program, masih tampung. Kalau nantinya mau Kerja urusan lain. Sehingga match saja," tutupnya.

ConocoPhilips

Perusahaan energi terbesar di Amerika Serikat, ConocoPhilips mengungkapkan rencananya untuk mengurangi karyawan. Setidaknya, perusahaan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 1.800 karyawan. Pengurangan karyawan terbanyak akan dilakukan di Amerika Utara, termasuk 500 orang di Houston.

Keputusan ini diambil perusahaan karena rendahnya harga minyak dunia hingga menyentuh level USD 40 per barel. Perusahaan harus melakukan efisiensi guna mengurangi beban perusahaan, termasuk memecat karyawan.

Dilansir dari CNN, murahnya harga minyak dunia karena meningkatnya pasokan global dan lemahnya permintaan. Harga minyak mentah terjun bebas dari sebelumnya berada di atas USD 100 per barel hingga ke level USD 38 per barel pada pekan lalu.

Harga minyak dunia masih terus bergerak sehingga sangat sulit bagi perusahaan untuk merencanakan keuangan ke depan. Banyak perusahaan energi yang telah memangkas jumlah pekerjanya.

ConocoPhilips hanya satu dari sekian banyak perusahaan minyak yang memangkas karyawannya. Antara Juni 2014 hingga April 2015, di Amerika saja telah terjadi 51.000 PHK karyawan tambang akibat merosotnya harga minyak dunia.

ConocoPhilips sendiri mengatakan PHK kali ini mewakili 10 persen dari jumlah pekerja di perusahaan. Langkah ini harus diambil agar perusahaan tetap kompetitif. (mdk/sau)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bersaksi di Sidang Eks Dirut Pertamina, JK Jelaskan Kebijakan Pemerintah Atasi Krisis Energi
Bersaksi di Sidang Eks Dirut Pertamina, JK Jelaskan Kebijakan Pemerintah Atasi Krisis Energi

Bersaksi di Sidang Eks Dirut Pertamina, JK Jelaskan Kebijakan Pemerintah Atasi Krisis Energi

Baca Selengkapnya
Lima Pabrik Kimia Farma Tutup, Stafsus Erick Thohir Buka-bukaan soal Nasib Karyawan
Lima Pabrik Kimia Farma Tutup, Stafsus Erick Thohir Buka-bukaan soal Nasib Karyawan

Kapasitas produksi lima pabrik milik Kimia Farma yang akan ditutup tersebut tidak pernah mencapai target.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jelaskan Alasan Pabrik Sepatu Bata Tutup
Pemerintah Jelaskan Alasan Pabrik Sepatu Bata Tutup

Langkah ini bagian dari transformasi bisnis menjadi lebih efisien ke depan.

Baca Selengkapnya
Tahun 2024, Elon Musk PHK Ribuan KaryawanTesla Karena Ini
Tahun 2024, Elon Musk PHK Ribuan KaryawanTesla Karena Ini

Elon musk terpaksa PHK 10 persen karyawan Tesla di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Kondisi Ini, Target Produksi lifting Migas Tahun 2025 Turun
Gara-Gara Kondisi Ini, Target Produksi lifting Migas Tahun 2025 Turun

Pemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).

Baca Selengkapnya
Dirut PGN: Insentif Harga Harga Gas Bumi Buat Sektor Hulu Menderita, Sektor Hilir Untung
Dirut PGN: Insentif Harga Harga Gas Bumi Buat Sektor Hulu Menderita, Sektor Hilir Untung

SKK Migas berjanji akan menyeimbangkan semua proses harga gas melalui evaluasi penerapan HGBT.

Baca Selengkapnya
Toyota Pangkas 1.000 Karyawan akibat Pasarnya Menurun
Toyota Pangkas 1.000 Karyawan akibat Pasarnya Menurun

Toyota memangkas ribuan karyawan di pasar China. Akibat penjualan mobilnya menurun.

Baca Selengkapnya
Penjualan Lesu, Raksasa Otomotif Ini Bakal PHK Puluhan Ribu Karyawan dan Tutup Tiga Pabrik
Penjualan Lesu, Raksasa Otomotif Ini Bakal PHK Puluhan Ribu Karyawan dan Tutup Tiga Pabrik

Krisis yang dihadapi oleh raksasa otomotif Volkswagen masih berlanjut. Perusahaan ini berencana untuk menutup tiga pabrik dan merumahkan puluhan ribu karyawan.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Maraknya PHK Massal di Industri Tekstil
Ternyata Ini Penyebab Maraknya PHK Massal di Industri Tekstil

Sedikitnya 11.000 buruh di industri tekstil pada perusahan besar mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca Selengkapnya
Bos Tesla Terang-terangan Minta Maaf ke 140.000 Karyawan yang di-PHK, Ada Apa?
Bos Tesla Terang-terangan Minta Maaf ke 140.000 Karyawan yang di-PHK, Ada Apa?

PHK dilakukan lantaran penjualan mobil listrik menurun, serta perang harga yang semakin sengit untuk kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya
Industri Musik AS Goyang, Warner Music PHK 600 Pegawai
Industri Musik AS Goyang, Warner Music PHK 600 Pegawai

Bagi perusahaan PHK ini akan mengurangi biaya hingga Rp3,1 triliun.

Baca Selengkapnya
Pendapatan Terus Menurun, Nike Bakal PHK 740 Karyawan
Pendapatan Terus Menurun, Nike Bakal PHK 740 Karyawan

Saham perusahaan sedikit naik pada perdagangan Jumat (19/4). Namun, saham Nike disebutkan telah menurun hampir 13 persen sepanjang tahun ini.

Baca Selengkapnya