Garuda Indonesia bakal jual sebagian saham Citilink
Merdeka.com - PT. Garuda Indonesia Tbk (GGIA) berencana melepas saham minoritas PT. Citilink Indonesia kepada swasta. Rencana ini sebagai bagian dari langkah mengembangkan dan memfokuskan Citilink dalam persaingan antar maskapai penerbangan murah atau low cost.
"Iya rencana awal saat Pak Emir (Dirut Garuda Indonesia) sampaikan waktu lalu memang berencana untuk mencarikan partnership bagi Citilink," ujar Senior Manager Komunikasi GGIA, Ikhsan Rosan kepada merdeka.com, Rabu (30/4).
Namun, hingga saat ini belum jelas soal kepastian jumlah saham Garuda yang akan dilepaskan ke swasta. Pihaknya memastikan, Garuda Indonesia akan tetap menjadi pemilik saham mayoritas. "Untuk berapa saham itu masih dibahas, tapi Garuda tetap mayoritas," ucapnya.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Bagaimana Garuda Mataram dikelola sekarang? Kini Garuda Mataram Motor dikendalikan Indomobil group, yang dimiliki keluarga Sudono Salim.
-
Siapa yang memiliki mobil bernama Garuda? Ilmuwan ini memiliki kendaraan kesayangannya. Bahkan ia menamai kendaraan tersebut sebagai Garuda.
-
Siapa yang memimpin Dewan Garuda? Tak ingin ketinggalan, Kolonel Barlian pun membentuk dewan bernama Dewan Garuda pada tanggal 26 Desember 1956.
-
Siapa yang pernah menjadi wartawan berprestasi dan komisaris Garuda Indonesia? Yenny Wahid memiliki cukup banyak sepak terjang dalam ranah berbeda-beda. Ia pernah menjadi wartawan berprestasi hingga komisaris Garuda Indonesia.
-
Mengapa Garuda Indonesia memberikan diskon tiket? 'Melalui penyelenggaraan berbagai program promosional yang kami laksanakan, kami ingin memberikan lebih banyak pilihan penerbangan yang dapat diakses oleh para pengguna jasa dengan harga yang lebih berkompetitif,' kata Irfan dalam keterangannya, Minggu (28/7).
Dari pengakuan Ikhsan, banyak investor yang berminat dan tertarik untuk menjadi mitra strategis Citilink. Namun, Ikhsan tidak bersedia menyebutkan investor yang dimaksud. "Sudah ada tapi saya belum bisa sebutkan," ucapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam merger tersebut, Garuda Indonesia tetap akan menyasar segmen penerbangan premium dan Citilink tetap sebagai maskapai segmen berbiaya murah.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Siapkan Dana Rp774 Miliar untuk Bayar Utang, Uangnya Dari Mana?
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham, dikarenakan masih fokus untuk memperbaiki kondisi ekuitas.
Baca SelengkapnyaSaat ini, skema peleburan maskapai penerbangan masih akan terus dibahas dan menunggu beberapa masukan.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas milik PT BIJB tersebut, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaVale sepakat melepas 14 persen saham Vale Indonesia (INCO) ke MIND ID.
Baca SelengkapnyaSetelah penjualan, GRP akan mempertahankan 5 persen saham, sementara YKC memegang 45 persen, SYS memegang 35 persen, dan HWI memegang 15 persen saham di GYS.
Baca SelengkapnyaPelepasan 14 persen saham ini tidak serta merta murni berasal dari Vale Canada Limited, yang menguasai 43,79 persen saham Vale Indonesia.
Baca SelengkapnyaBaginya, efisiensi di tubuh BUMN terus menjadi agenda utama pada perusahaan-perusahaan milik negara yang ia pimpin.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia akan menerima sejumlah keuntungan jika bergabung dengan InJourney.
Baca SelengkapnyaRencananya Vale dan Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID akan meneken kesepakatan awal pekan depan.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya kapan proses merger Citilink dan Pelita Air rampung, Erick Thohir meminta bersabar.
Baca Selengkapnya