Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Garuda Indonesia Dinilai Perlu Ubah Strategi Marketing Jika Tak mau Rugi

Garuda Indonesia Dinilai Perlu Ubah Strategi Marketing Jika Tak mau Rugi Pesawat Garuda Indonesia. ©2019 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan Garuda perlu meninjau kembali strategi marketingnya sebagai upaya untuk menekan kerugian akibat pandemi covid-19 dan bisa membayar utang-utangnya kepada berbagai pihak yang bersangkutan.

"Saya melihat Garuda perlu meninjau kembali strategi marketingnya selian juga untuk berusaha menekan kerugian-kerugian tersebut. Nantinya kita juga harus melihat struktur hutangnya kepada siapa berhutang dan strateginya bagaimana," kata Alvin dalam B-Talk Sang Garuda Tersungkur Digulung Turbulensi, Selasa (25/5).

Di samping itu Alvin mengapresiasi penerbangan Indonesia yang hingga kini masih bertahan, termasuk Garuda Indonesia. Walaupun sepanjang tahun 2020 ini banyak penerbangan di seluruh dunia terpuruk, misalnya saja Singapore Airlines yang merugi hingga Rp 45 triliun.

Orang lain juga bertanya?

Sama halnya dengan Garuda Indonesia yang kian hari low factor atau tingkat keterisian pesawatnya kecil hanya 25-30 persen saja. Menurut Alvin, secara bisnis hal tersebut tidak masuk hitungan.

"Ini secara bisnis tidak mungkin bisa masuk hitungannya. Sehingga saya juga mempertanyakan Garuda yang saat ini masih menggunakan strategi harga premium, yaitu dengan mematok tarif domestiknya pada tarif batas atas walaupun taraf keterisiannya pada 25-30 persen," ujarnya.

Alvin menyarankan agar Garuda Indonesia bisa menurunkan tarifnya agar keterisian pesawat meningkat. Karena itulah, banyak penumpang Garuda yang beralih ke penerbangan lain seperti Batik Air, Citilink, hingga Lion Air.

"Operating atau lingkungan operasi bisnisnya sudah berubah, tapi Garuda tidak mengubah strategi harganya. Akibatnya banyak penumpang Garuda yang beralih kepada Batik Air, Citilink bahkan Lion Air. Saya memperhatikan taraf keterisian Citilink maupun Lion Group lebih baik dari Garuda," ungkapnya.

Lion Group tingkat keterisiannya mencapai 60-70 persen dan Citilink 50 persen, sementara Garuda keterisian tempat duduknya hanya sekitar 25-30 persen saja. Dengan demikian, Alvin berpendapat Garuda Indonesia lebih baik mengubah strategi bisnisnya agar bisa terus bertahan di masa pandemi ini.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Erick Thohir akan Gabung Garuda, Citilink, dan Pelita Air, Ini Alasannya
Erick Thohir akan Gabung Garuda, Citilink, dan Pelita Air, Ini Alasannya

Baginya, efisiensi di tubuh BUMN terus menjadi agenda utama pada perusahaan-perusahaan milik negara yang ia pimpin.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Siapkan Dana Rp774 Miliar untuk Bayar Utang, Uangnya Dari Mana?
Garuda Indonesia Siapkan Dana Rp774 Miliar untuk Bayar Utang, Uangnya Dari Mana?

Garuda Indonesia Siapkan Dana Rp774 Miliar untuk Bayar Utang, Uangnya Dari Mana?

Baca Selengkapnya
Tambah 9 Pesawat, Garuda Indonesia Incar Pendapatan Rp49 Triliun Hingga Akhir 2024
Tambah 9 Pesawat, Garuda Indonesia Incar Pendapatan Rp49 Triliun Hingga Akhir 2024

Selain dari penjualan tiket pesawat, Garuda juga menerapkan berbagai program untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Baca Selengkapnya
Menhub Budi Beberkan 4 Cara Turunkan Harga Tiket Pesawat Dalam Negeri, Mayoritas soal Pajak dan Avtur
Menhub Budi Beberkan 4 Cara Turunkan Harga Tiket Pesawat Dalam Negeri, Mayoritas soal Pajak dan Avtur

Saat ini moda transportasi pesawat sudah tidak lagi menjadi kebutuhan tersier bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Rugi Rp1,15 Triliun Meski Penumpangnya Tembus 9 Juta
Garuda Indonesia Rugi Rp1,15 Triliun Meski Penumpangnya Tembus 9 Juta

PT Garuda Indonesia (Tbk) melaporkan kerugian sebesar USD76,38 juta pada Semester I– 2023.

Baca Selengkapnya
Kemenhub Soroti Monopoli Avtur Buat Tiket Pesawat Mahal, Pengamat Penerbangan Berikan Tanggapan Berbeda
Kemenhub Soroti Monopoli Avtur Buat Tiket Pesawat Mahal, Pengamat Penerbangan Berikan Tanggapan Berbeda

Budi menegaskan pentingnya pengelolaan avtur yang dilakukan secara multi-provider, seperti yang diterapkan di negara lain.

Baca Selengkapnya
Bandara Husein Sastranegara Tutup, Warga Bandung Diprediksi Pindah ke Halim dan Soekarno-Hatta
Bandara Husein Sastranegara Tutup, Warga Bandung Diprediksi Pindah ke Halim dan Soekarno-Hatta

Bandara Kertajati pernah dibuka dan airlines dipaksa pindah ke sana, tapi ternyata jumlah penumpang tidak memadai.

Baca Selengkapnya
Alasan Bos Garuda Minta Pemerintah Evaluasi Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Alasan Bos Garuda Minta Pemerintah Evaluasi Tarif Batas Atas Tiket Pesawat

Irfan mengatakan, nilai tukar atau kurs (exchange rate) serta harga avtur yang fluktuatif menjadi tantangan bagi Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Bakal Gabung InJourney Oktober 2024
Garuda Indonesia Bakal Gabung InJourney Oktober 2024

Garuda Indonesia akan menerima sejumlah keuntungan jika bergabung dengan InJourney.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Masuk 25 Perusahaan Terbesari di Indonesia Versi Fortune 100
Garuda Indonesia Masuk 25 Perusahaan Terbesari di Indonesia Versi Fortune 100

Penghitungan dilakukan dengan melihat capaian kinerja tahun fiskal 2023 pada perusahaan-perusahaan yang merilis laporan keuangan yang telah diaudit.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Akhirnya Buka-bukaan Tujuan Merger Garuda Indonesia, Citilink dan Pelita Air
Erick Thohir Akhirnya Buka-bukaan Tujuan Merger Garuda Indonesia, Citilink dan Pelita Air

Saat ini, skema peleburan maskapai penerbangan masih akan terus dibahas dan menunggu beberapa masukan.

Baca Selengkapnya
Luhut Bentuk Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat, Dirut Garuda Indonesia Beri Tanggapan Begini
Luhut Bentuk Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat, Dirut Garuda Indonesia Beri Tanggapan Begini

Kehadiran satgas perlu mendapat apresiasi sehingga pemerintah dapat melihat struktur biaya yang ditanggung maskapai.

Baca Selengkapnya