Garuda Indonesia rugi Rp 898 miliar di kuartal 1/2018
Merdeka.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatatkan kerugian sebesar USD 64,3 juta atau sekitar Rp 898 miliar di kuartal 1/2018. Angka kerugian ini turun 36,5 persen atau sekitar USD 36,9 juta jika dibanding kerugian periode sama tahun lalu yang mencapai USD 101,2 juta.
Saat bersamaan, maskapai plat merah tersebut membukukan operating revenue sebesar USD 983 juta atau meningkat 7,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD 910,7 juta.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N Mansury mengatakan, kinerja positif tersebut berhasil dicapai di tengah menurunnya iklim bisnis maskapai secara global.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Mengapa Garuda Indonesia memberikan diskon tiket? 'Melalui penyelenggaraan berbagai program promosional yang kami laksanakan, kami ingin memberikan lebih banyak pilihan penerbangan yang dapat diakses oleh para pengguna jasa dengan harga yang lebih berkompetitif,' kata Irfan dalam keterangannya, Minggu (28/7).
-
Siapa yang memiliki mobil bernama Garuda? Ilmuwan ini memiliki kendaraan kesayangannya. Bahkan ia menamai kendaraan tersebut sebagai Garuda.
-
Siapa yang pernah menjadi wartawan berprestasi dan komisaris Garuda Indonesia? Yenny Wahid memiliki cukup banyak sepak terjang dalam ranah berbeda-beda. Ia pernah menjadi wartawan berprestasi hingga komisaris Garuda Indonesia.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Bagaimana Jasa Raharja meningkatkan pendapatannya di tahun 2022? Di sisi pendapatan, Jasa Raharja berhasil menorehkan kinerja positif dengan catatan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,94 persen yakni Rp5,9 triliun pada tahun 2021, menjadi Rp6,4 triliun di tahun 2022.
"Di tengah tren penurunan kinerja operasional industri penerbangan global, Garuda Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan positif kinerja finansial dan operasionalnya," kata Pahala, di Jakarta, Kamis (3/5).
Tantangan industri penerbangan global saat ini di antaranya adalah harga bahan bakar yang meningkat serta menguatnya mata uang USD terhadap mata uang lainnya
Menyikapi kondisi tersebut, Garuda Indonesia menjalankan beberapa program efisiensi, peningkatan jumlah penumpang, peningkatan angkutan kargo, peningkatan utilisasi pesawat serta peningkatan kinerja anak perusahaan.
Selain itu, tantangan yang dihadapi di kuartal pertama adalah tidak adanya high season penerbangan sebab tidak ada musim liburan. "Periode Januari – Maret 2018 merupakan periode low season," ujarnya.
Pahala mengungkapkan, melalui momentum pertumbuhan kinerja yang berhasil dicapai perusahaan tersebut dia optimistis kinerja operasional dan keuangan perusahaan akan terus tumbuh positif dan sesuai proyeksi.
"Garuda Indonesia diharapkan dapat mencatatkan keuntungan sebesar USD 8,7 juta hingga akhir tahun 2018 ini."
Pahala menambahkan, kinerja perseroan pada Q-1 2018 juga turut dipengaruhi oleh kinerja rute internasional pada periode Januari – Februari yang masih mengalami tekanan akibat dampak travel warning erupsi Gunung Agung oleh sejumlah negara pada awal tahun 2018 lalu.
"Kinerja rute internasional khususnya sektor penerbangan menuju Bali dari sejumlah negara seperti Jepang, Korea, dan Cina masih belum pulih hingga akhir Februari 2018."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT Garuda Indonesia (Tbk) melaporkan kerugian sebesar USD76,38 juta pada Semester I– 2023.
Baca SelengkapnyaCapaian itu menjadi kali pertama bagi Garuda Indonesia pasca-selesainya proses restrukturisasi pada akhir 2022.
Baca SelengkapnyaPenghitungan dilakukan dengan melihat capaian kinerja tahun fiskal 2023 pada perusahaan-perusahaan yang merilis laporan keuangan yang telah diaudit.
Baca SelengkapnyaSelain dari penjualan tiket pesawat, Garuda juga menerapkan berbagai program untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Baca SelengkapnyaKenaikan tersebut sudah mendekati rata-rata lalu lintas bulanan atau average monthly traffic pac pada tahun 2019.
Baca SelengkapnyaHarga tiket pesawat jadi sorotan belakangan ini. Tak sedikit masyarakat yang menganggap harga tiket pesawat terlampau mahal.
Baca SelengkapnyaKebijakan potongan tarif pesawat ini tak berdampak buruk bagi kinerja keuangan Garuda Indonesia Grup.
Baca SelengkapnyaAstra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.
Baca SelengkapnyaInJourney Airports akan menangani 172 juta penumpang per tahun, mengalahkan Vinci Airports (Prancis) dan GMR Group (India).
Baca SelengkapnyaPT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo mengantongi laba bersih Rp102,88 miliar pada 2023.
Baca SelengkapnyaContohnya, tiket kelas ekonomi ke Bali yang biasanya Rp1,9 juta, turun menjadi Rp1,3 juta untuk penerbangan pada Minggu.
Baca SelengkapnyaPencapaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan premi pada lini usaha yang menjadi core competence perusahaan.
Baca Selengkapnya